GM ditantang jadikan '1965' tema khusus di Frankfurt Book Fair
Merdeka.com - Goenawan Mohamad (GM) selaku Ketua Komite Nasional Frankfurt Book Fair 2015 ditantang untuk menjadikan tragedi 1965 tema khusus di pameran buku terbesar di dunia itu. Hal ini lantaran GM mengatakan bahwa orang Jerman suka "mengungkit tentang masa lalu yang dihapuskan", termasuk tragedi 1965 yang terjadi di Indonesia.
Tantangan tersebut disampaikan penulis AS Laksana dan Linda Christanty, yang sebelumnya mencurigai adanya skenario panitia untuk menjadikan Laksmi Pamuntjak sebagai 'bintang utama' dalam pameran, dengan sebelumnya menggiring tema 1965. Indonesia menjadi tamu kehormatan dalam pameran yang bakal dihelat 13-18 Oktober mendatang.
"Menurut Goenawan, orang Jerman senang dengan tema 1965. Katanya, film Oppenheimer menjadi penyebabnya. Buku yang ditulis orang Jerman tentang peristiwa 1965 pun diluncurkan belum lama ini. Apalagi, katanya, tahun ini merupakan ulang tahun emas peristiwa 1965. Dengan demikian, saya sepakat dengan pendapat AS Laksana dalam menanggapi pernyataan Goenawan. AS Laksana mengusulkan agar semua itu dimanfaatkan saja," kata Linda lewat akun Facebook-nya, beberapa hari lalu.
Mengutip Laksana, Linda mengatakan, karena FBF adalah pasar buku maka tampilkan semua buku terbaik bertema 1965 yang ditulis penulis Indonesia.
"Lebih jauh lagi AS Laksana mengusulkan agar tema 1965 dijadikan tema khusus untuk FBF kali ini, selain tema utama FBF 2015 yang sudah disepakati '17 Ribu Pulau Imajinasi' yang mencerminkan keberagaman," ujar dia.
Linda, yang langganan peraih Khatulistiwa Literary Awards ini, menganggap ide tentang tema khusus ini sangat menarik, sehingga dapat menjadi ajang yang mampu mempresentasikan perspektif yang komprehensif tentang 1965.
"Kelak paviliun Indonesia akan didatangi lebih banyak orang dan lebih meriah tentunya," ujarnya.
Menurutnya, Indonesia harus menampilkan dekorasi paviliun yang relevan dengan tema khususnya, sehingga pengunjung yang masuk ke paviliun Indonesia akan langsung merasakan suasana batin peristiwa 1965.
Misalnya, papar dia, di paviliun itu diputar lagu-lagu waktu itu seperti 'Genjer-Genjer' yang dilantunkan almarhum Bing Slamet.
"Memorabilia yang akan menjaga ingatan orang tentang peristiwa tersebut turut dipamerkan, cinderamata dalam bentuk gantungan kunci palu arit, bendera PKI, dan AD ART PKI yang dicetak ulang dapat dijual, poster-poster yang berisi slogan seperti 'Ganyang Tujuh Setan Desa' dipasang, replika monumen Lubang Buaya dan diorama kudeta militer terhadap presiden Sukarno dihadirkan, dan kuliner berupa kudapan ataupun menu utama Nusantara yang populer dari masa tersebut wajib disajikan," urainya.
Untuk memperkuat narasi, kata Linda, dari tema khusus ini para penyintas dari berbagai kalangan dan perspektif dihadirkan lalu diminta menyampaikan kisah mereka masing-masing sebagai testimoni.
"Saya yakin jika ini semua dijalankan, sekali lagi kalau semua ini benar-benar dijalankan, maka Indonesia akan menjadi tamu kehormatan dengan sambutan yang paling meriah dan dikenang sepanjang sejarah FBF di Jerman," ujarnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaGunakan Bahasa Isyarat, Ganjar Beri Pesan 'I Love You' ke Pendukung di Klaten
Salah satu daya tarik utama Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud adalah keterlibatan aktif para pengusaha lokal dalam menyediakan booth UMKM
Baca SelengkapnyaHanya Lulusan SD, Pria ini Justru Jadi Pengusaha Otomotif Mendunia
Kerja keras sangat dibutuhkan seseorang untuk menjadi sukses.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Datangi Prajurit di Perbatasan, Kasad Beri Pesan Mendalam 'Fokus, Ingat Ada Anak Istri Menunggu'
Isinya seputar profesionalisme, fokus, hingga keluarga.
Baca SelengkapnyaKAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
Baca SelengkapnyaGebrakan MG Indonesia 2024: Punya Bos Baru dan Lokalisasi Model Mobil Listrik
MG Motor Indonesia mengawali 2024 dengan berani: punya bos baru dan dua mobil listriknya dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaCerita Siti Atikoh, Istri Ganjar Disebut Ambisius karena Ikut Terjun Kampanye Pilpres 2024
Atikoh menuturkan, ia dan sang anak Alam Ganjar tidak ambisius
Baca SelengkapnyaMembaca Motif 13 Prajurit TNI Aniaya KKB di Papua, Apa Pemicunya?
Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan kedepan Pomdam Brawijaya akan mendalami motif pelaku
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca Selengkapnya