Merdeka.com - Sedikitnya 11 orang tokoh masyarakat di Kota Solo akan mendapatkan kesempatan pertama Vaksin Sinovac, Kamis 14 Januari besok. Dari 11 orang tersebut, Wali Kota FX Hadi Rudyatmo (Rudy) dan Wali Kota terpilih Gibran Rakabuming Raka tidak termasuk didalamnya.

FX Rudy mengatakan, nama Gibran tidak termasuk salah satu yang mendapatkan vaksin tahap pertama, dikarenakan terhambat aturan atau prosedur kepresidenan. Seperti diketahui, Gibran merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo yang lekat dengan protokoler keluarga presiden.

“Bukannya kita mau menomorduakan calon wali kota tidak. Tapi kan prosedurnya mas Gibran kan kepresidenan. Kalau kita mau minta KTP dan sebagainya kesana kan harus sesuai prosedur. Ini menurut beliau (Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Siti Wahyuningsih) lho,” ujar Rudy, Rabu (13/1).

Sedangkan dirinya dan Wakil Wali Kota Achmad Purnomo yang juga tidak mendapatkan jatah vaksin, dikarenakan faktor usia yang sudah melebihi batas. Yakni di atas 59 tahun seperti disyaratkan. Rudy dan Purnomo mengaku tidak kecewa meski tidak mendapatkan jatah vaksin.

“Jadi kalau kemarin masih berani menyatakan siap itu nggak apa apa. Namun kita mendahulukan orang yang langsung berhadapan dengan publik,” kilahnya.

Meskipun Gibran juga melakukan aktivitas lebih bisa kampanye, namun menurut Rudy ada yang lebih diprioritaskan. Sebelas orang atau tokoh yang akan mendapatkan kesempatan pertama vaksin tersebut adalah, Danrem, Kapolresta, Ketuq IDAI, PDGI, IPAI, Ketua DPRD, Sekda, Keua IDI, Media, IBI serta Kepala Kejaksaan Negeri Surakarta.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih menambahkan, proses penyuntikan Vaksin Sinovac bagi 11 tokoh tersebut, akan dilakukan RSUD Bung Karno, Semanggi, Pasarkliwon, Kamis (14/1) besok.

“Besok kita lakukan sama-sama jam 9.00 WIB di RSUD Bung Karno,” katanya.

Ia menambahkan, ada 10.609 dosis Vaksin Sinovac yang tiba di Solo kemarin malam. Vaksin tersebut akan didistribusikan mulai hari inike 33 faskes (fasilitas kesehatan) yang ditunjuk oleh pemerintah. Yaitu 17 Puskesmas, satu klinik Bhayangkara, dan 14 rumah sakit.

“Hampir semua rumah sakit, kecuali rumah sakit mata, rumah gigi mulut dan rumah sakit jiwa,” terangnya.