Merdeka.com - 10 Warga yang bermukim di belakang Cikini Gold Center (CGC), tepatnya Jalan Pengangsaan, Menteng ditahan dengan alasan melakukan pengerusakan pada pagar beton di Cikini Gold Center. Padahal menurut utusan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Johanes Gea, mereka hanya menggeser pagar tersebut.
"10 Orang diancam 7 tahun penjara kasus pengerusakan padahal mereka melakukan penggeseran. Pengerusakan dengan penggeseran beda. Mereka ditetapkan tersangka dan ditahan sejak 26 Juli lalu," kata Johanes saat mengadukan nasib 10 warga itu di Komnas HAM, Jakarta, Kamis (1/8).
Johanes menilai polisi terkesan terburu-buru dalam memenjarakan warga kecil ini. Sampai-sampai mereka dipaksa mengaku atas tindakan yang mereka tidak lakukan. "Polsek tahu ada masalah perdata kok jadi masalah pidana harusnya bicara baik-baik. Polisi terlalu cepat tanggapi langsung ditanyain. Mereka seperti ditekan dan terpaksa mengaku," ujar Johanes.
Hotna, istri salah satu warga yang ditahan mengaku warga hanya menggeser pagar tersebut lantaran ada acara syukuran tahun baru. Senada dengan Hotna, Yuni yang juga istri salah satu warga ditangkap menginginkan suaminya bisa dibebaskan. Warga sempat mengadu ke Pemprov DKI, namun tak ditanggapi.
"Perjanjian dengan pihak manajemen bilang katanya pagar mau dibongkar. Ditanyain-tanyain lagi, enggak ada tindakan. Kita ngadu ke Balai Kota enggak ditanggapi, kita akhirnya mindahin sendiri," tegas Hotna.
"Kita minta pihak berkewajiban untuk penahan luar tapi masih berbelit-belit ga diproses. Mana mau lebaran," imbuh Yuni.
Perselisihan antara warga dan pengembang PT Magna Tera dan pemilik Cikini Gold Center yaitu PD Pasar Jaya dimulai sejak tahun 2008. Waktu itu akses jalan sebesar 4,8 m ingin dibangun pagar pembatas. Kemudian dicapai kesepakatan warga memperbolehkan 1-2 meter digunakan untuk pagar. Namun pada kenyataannya jalan yang telah dibeli oleh pihak pengembang ini digunakan lebih dari setengah jalan.
Sehingga akses jalan warga terganggu dan jika terjadi kebakaran mobil pemadam akan sulit masuk. Berkali-kali warga menuntut dibongkarnya pagar karena tidak sesuai kesepakatan namun pihak PD Pasar jaya tetap tidak bergeming. Puncak perselisihan ini ditahannya 10 warga dengan tuduhan pengerusakan dan provokator.
[ded]Tukang Tambal Ban di Jonggol Culik Anak Pacar, Begini Kronologinya
Sekitar 33 Menit yang laluBSI Duduk Bareng Pelaku UMKM Diskusi soal Sengkarut Bank Syariah di Aceh
Sekitar 1 Jam yang laluDepok Rawan Ular, Warga Laporkan Penemuan Empat Ekor Sanca Besar dalam Sehari
Sekitar 2 Jam yang laluSejoli di Bekasi Maling Emas Senilai Rp150 Juta dari Rumah Kosong
Sekitar 3 Jam yang laluPolisi Ringkus 4 Pencuri dengan Kekerasan, Satu Ibu Hamil Wajib Lapor di Kota Jambi
Sekitar 3 Jam yang laluMeninjau Bir Ali, Lokasi Miqat Jemaah Haji Indonesia Sebelum ke Makkah
Sekitar 3 Jam yang laluMaksimalkan Program Ekotren, Cara Ganjar Lahirkan Pengusaha Muda di Jawa Tengah
Sekitar 4 Jam yang laluKebakaran di Riau Tidak Kunjung Padam, Helikopter Water Bombing Dikerahkan
Sekitar 4 Jam yang laluBabak Baru Kasus Pemilik Kafe di Bali Bunuh Bule Australia
Sekitar 5 Jam yang lalu8 Parpol Parlemen Ambil Langkah Hukum jika MK Putuskan Sistem Pemilu Coblos Partai
Sekitar 5 Jam yang laluPDIP Ungkap Golkar, PAN, PKB dan Perindo Prioritas untuk Diajak Koalisi
Sekitar 5 Jam yang laluAnggaran Terbatas, Gibran Tak Lagi Gratiskan Batik Solo Trans
Sekitar 5 Jam yang laluRabies Masuk Daratan Timor, Seorang Warga TTS Tewas Usai Digigit Anjing
Sekitar 6 Jam yang laluGanjar Dorong Milenial-Gen Z Manfaatkan Medsos untuk Menginspirasi hingga Bisnis
Sekitar 6 Jam yang laluMahfud MD Jawab Tudingan Pemerintah Lambat Selesaikan Kasus Hukum
Sekitar 8 Jam yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 10 Jam yang laluKompolnas soal Ancaman Pidana Penyebar Video WNA Nakal: Itu Ajak Warga Jaga Kantibmas
Sekitar 12 Jam yang laluVIDEO: Kapolda Pastikan Mario Dandy Tersangka Pencabulan AG, Hukuman Makin Berat
Sekitar 15 Jam yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 10 Jam yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 5 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 5 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluIndonesia Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalent untuk Nigeria, Nilainya Rp30 Miliar
Sekitar 1 Hari yang laluVaksin Influenza pada Ibu Hamil Bisa Berikan Kekebalan Tubuh pada Janin
Sekitar 4 Hari yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami