Gerindra Sikapi Kenaikan Harga Pangan: Manfaatkan Petani Lokal, Jangan Impor
Merdeka.com - Sekjen Gerindra Ahmad Muzani berharap pemerintah mampu menangani persoalan mendasar terkait kenaikan harga-harga bahan pokok. Sehingga semangat dan keimanan umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa tidak terganggu.
"Kenaikan harga-harga ini di satu sisi sebagai tanda atau dampak dari bangkitnya geliat ekonomi kita pasca pandemi. Tapi di sisi lain, ini juga dampak dari adanya perang antara Rusia-Ukraina. Beban pengeluaran dari kenaikan itu tentu saja berat dan ini dapat mengganggu kekhusuan kita dalam menjalankan ibadah puasa, karena ekonomi belum sepenuhnya pulih," katanya, Jumat (1/4).
"tapi kami percaya kesabaran kita dalam menghadapi persoalan ini, termasuk ekonomi, tidak akan mengganggu kita dalam menjalankan ibadah puasa," imbuhnya.
Muzani berharap, pemerintah bisa memberikan intervensi terhadap kenaikan-kenaikan harga bahan pokok. Misalnya dengan melakukan operasi pasar. Sektor pasar juga harus dipenuhi produk-produk yang dihasilkan dari para petani lokal.
"Kita harus memanfaatkan keterampilan para petani kita. Sumber-sumber makanan yang dihasilkan para petani mulai dari beras, sayur mayur, buah harus bisa menjadi keberkahan bagi makanan kita sehari-hari. Caranya dengan tidak memasukan bahan atau barang impor ke pasar. Sehingga itu menjadi keberkahan bagi kita semua, termasuk peningkatan kesejahteraan para petani," jelasnya.
Wakil Ketua MPR RI ini mengingatkan, masyarakat harus tetap mengedepankan kedisiplinan protokol kesehatan. Sebab, pandemi saat ini masih menjadi ancaman bagi setiap negara di dunia. Sehingga kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan menjadi penting.
Di sisi lain, Muzani berharap masyarakat bisa menjaga kerukunan antar umat beragama. Mengedepankan nilai-nilai toleransi dalam bersosialisasi di setiap lapisan masyarakat. Hal ttu adalah kunci bagi kekuatan Indonesia dalam menjaga keutuhan NKRI.
"Indonesia adalah negara besar. Tolerenasi antar umat beragama telah menjadi keniscayaan dalam berbangsa dan bernegara sejak dulu hingga sekarang. Keberagaman sudah menjadi budaya yang mengakar bagi Indonesia. Apabila bulan suci ramadhan bisa kita jalankan dengan kekhusuan, itu telah menjadi bukti kita telah menjadi bangsa yang toleran," tutup Muzani.
Sebelumnya, selain kenaikan harga bahan-bahan pokok, pemerintah juga menaikkan harga bensin pertama menjadi Rp12.500 dan juga tatif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11 persen.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
3 Jurus Jitu Ganjar Turunkan Harga Bahan Pokok
Dia yakin strategi ini bisa mempermudah kedaulatan pangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran
Ini dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang Bulan Ramadan, Jokowi Ingin Masyarakat Beribadah Tenang
Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaBlusukan ke Pasar Surabaya, Ganjar Paparkan Stategi 'Sat-Set' untuk Stabilkan Harga Pangan
Ganjar mengatakan dirinya dan Mahfud MD mempunyai komitmen untuk akan menstabilkan harga pangan.
Baca SelengkapnyaGanjar Siapkan Tiga Strategi Sakti Turunkan Harga Bahan Pokok
Ganjar Pranowo telah menyiapkan tiga strategi untuk menurunkan harga bahan pokok.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pangan Ungkap Isi Rapat Kabinet Jokowi, Bahas Makan Siang Gratis Rp15.000 per Anak?
Terkait lonjakan harga beras, Jokowi meminta Bulog untuk mempercepat penyaluran beras beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Pangan (SPHP).
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca Selengkapnya