Gerebek Gudang Minyak Oplosan di Jambi, Petugas Hanya Temukan Tangki Kosong
Merdeka.com - Tim gabungan dari Polda Jambi, Polisi Militer, dan Satpol PP Jambi melakukan sidak ke gudang-gudang penampungan minyak oplosan yang diduga tidak memiliki izin atau ilegal, Kamis.
Razia pertama menyasar pada salah satu lokasi gudang yang berada di RT 31, Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kotabaru, tepatnya di Jl Lingkar Barat, Kota Jambi di sana menemukan puluhan drum dan tedmon besar serta tempat penampungan BBM ilegal.
Berdasarkan keterangan saksi di lapangan, gudang tersebut milik S dan hasil sidak pertama, tim gabungan mendapat kendala yang ingin masuk gudang karena gerbang dirantai dan digembok.
Namun petugas berhasil membongkar paksa gembok tersebut hingga bisa dibuka pintu pagar besinya.
Setelah berhasil masuk ke dalam gudang, tim gabungan tidak menemukan seorang pun penjaga gudang, hanya menemukan puluhan tedmon yang kosong dan tangki berisikan minyak jenis solar diperkirakan sebanyak 10 ton.
Dari hasil tersebut, tim gabungan juga memasang garis polisi atau police line untuk barang bukti, yaitu dua tangki minyak yang masih berisi minyak jenis solar. Selain itu juga ikut dipolice line selang dan mesin pompa minyak.
Sapi'i selaku Ketua RT 31, Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru mengatakan kegiatan di gudang tersebut dirinya tidak mengetahui secara persis.
"Saya selama jadi RT, baru sekali ini masuk di gudang ini," katanya.
Selain itu, para pekerja di gudang tersebut tampak selalu berganti-ganti, bahkan pekerjanya bukan warga RT 31.
"Pekerjanya semuanya orang luar, bukan warga RT 31," kata Sapi'i.
Sedangkan di lokasi yang kedua, di Jalan Baru, di sana tim gabungan tidak menemukan apa-apa, hanya memberitahukan kepada pemilik agar tidak melakukan penimbunan minyak. Setelah itu, tim gabungan kembali ke Polda Jambi.
Sidak tersebut dibagi menjadi dua tim, tim pertama menyisir gudang-gudang yang berada di Kota Jambi, sedangkan tim yang kedua menyisir daerah Kabupaten Muarojambi dan Batanghari. Seperti diberitakan Antara.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eksekusi Lahan dan Ruko di Jambi Ricuh, Anggota Polri Luka-Luka Dikeroyok
Kericuhan terjadi saat eksekusi lahan di Jalan Baru, Payo Selincah, Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12). Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaPemuda Ini Ceritakan Pengalaman Mudik ke Jambi Naik Kapal, Terjebak 13 Jam di Pelabuhan Merak
Pria ini pun kembali melakukan sujud syukur usai menginjakkan kaki di tanah Lampung sebelum melanjutkan perjalanan ke Jambi.
Baca SelengkapnyaGugur di Papua, Jenazah Kopda Hendrianto Tiba di Padang dan Dimakamkan di Jambi
Jenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
19.000 Lebih Pemudik Padati Stasiun Gambir, 40 Rangkaian Kereta Disiapkan Tiap Hari
Pemudik yang turun di zona drop off terlihat membawa tas dan banyak barang hingga ke area tunggu
Baca SelengkapnyaCerita Rita Kebingungan Cari Suami, Naik Motor Bareng dari Karawang Terpisah di Bakauheni Mau Mudik ke Ketapang
Petugas gabungan di Lampung kemudian membantu menenangkan pemudik asal Karawang, Jawa Barat tersebut.
Baca SelengkapnyaMelawan, Bandar Coba Tabrak Polisi Pakai Mobil Berujung Didor & Ditangkap, 10 kg Sabu Disita
Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaDiremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaPria Banyuwangi Ajak Para Tetangga Ternak Kambing Perah, Awalnya 10 Ekor Kini Jadi 600 Ekor Auto Kaya Berjemaah
Setiap peternak bisa mengantongi Rp3,75 juta per dua pekan dari hasil menjual susu kambing, belum termasuk keuntungan jika kambing melahirkan
Baca SelengkapnyaMenguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca Selengkapnya