Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gerebeg Maulid, menjaga tradisi memperingati kelahiran Nabi Muhammad

Gerebeg Maulid, menjaga tradisi memperingati kelahiran Nabi Muhammad gerebeg maulid. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Tokoh agama, budayawan majapahit, serta raja-raja nusantara, menggelar gerebeg, di Desa Gading Kecamatan Jatirejo, Mojokerto, Jatim, Jumat (1/12) sore. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini diisi dengan acara berebut gunungan hasil bumi, melempar undik undik (uang koin dicampur beras merah) dan diakhiri siraman tujuh mata air suci.

Raja ke XII Huristak Padang Lawas, Sumatera Utara, Namora Parlaungan Vera Agustina Hasibuan, serta Raja Sumenep, Madura ikut dalam acara ini.

Tradisi Grebeg Maulid, diawali dengan kirab gunungan hasil bumi dan jajanan pasar mulai dari lapangan Desa Sumengko menuju lapangan Desa Gading yang berjarak sekitar 3 kilometer. Selain gunungan, para budayawan dan seniman Mojokerto yang hadir membawa bendera merah putih sepanjang lebih sepanjang lebih dari 100 meter.

Sesampainya di lapangan Desa Gading, Gunungan hasil bumi dan jajanan pasar diperebutkan warga. Tak hanya warga laki-laki, para ibu-ibu dan anak-anak ikut berdesak-desakan mengambil gunungan yang diinginkan. Kondisi tersebut banyak ibu-ibu terinjak-injak saat mengambil gunungan.

gerebeg maulid

Salah satu warga, Ana (35), mengaku rela terhimpit dan terinjak-injak untuk mendapat gunungan. Dia percaya gunungan hasil bumi ini bisa memberikan berkah dan keselamatan.

"Senang, Ini mau saya masak untuk makan bersama keluarga, katanya bisa mendapat berkah, rezekinya lancar," ujar Ana, Jumat (1/12).

Hal yang sama juga dikatakan Sunarti (30), warga lainya. Dia mengaku senang bisa ikut berebut gunungan hasil bumi karena acara seperti ini hanya setahun sekali.

"Saya sangat senang bisa ikut rebutan, kan enggak setiap saat ada. ini memperingati Maulid Nabi. Kalu sayuran di rumah juga ada, tapi bisa ikut berebut rasanya sangat senang," kata Sunarti.

gerebeg maulid

Usai berebut gunungan hasil bumi, ritual dilanjutkan pelemparan undik-undik untuk diperebutkan warga. Setelah pelemparan undik-undik, ritual Gerebeg Maulid ditutup dengan doa dan siraman tujuh mata air suci dari daerah setempat.

Raja ke XII Huristak Padang Lawas, Sumatera Utara, Namora Parlaungan Vera Agustina Hasibuan, memberikan ulos (kain kebesaran Kerajaan Huristak) pada tokoh budayawan Majapahit. Ulos diberikan sebagai bentuk persaudaraan dan ikatan silahturahmi antara Kerajaan Huristak dan Kerajaan Majapahit. Kedua Kerajaan ini masih mempunyai hubungan saudara.

"Kita memberikan penghormatan pada masyarakat Jatirejo, Mojokerto karena memang ada hubungan yang sangat erat antara Kerajaan Huristak Sumatera dan majapahit pada abad ke XIV. Ulos ini sebagai simbul penghormatan. Ulos ini merupakan kain kebasaran Kerjaan Huristak Padang Lawas yang diberikan pada orang orang yang terhormat," jelas Vera.

Panitia Grebeg Maulid Khoirul Anam menjelaskan, rebutan gunungan, siraman dan tebar uang logam merupakan wujud rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Menurut dia, ajaran nabi akhir zaman itu membuat kehidupan umat manusia menjadi lurus.

gerebeg maulid

"Tradisi Gerebeg Maulid ini merupakan salah satu kearifan lokal peninggalan leluhur yang harus kita lestarikan. Kami berharap kepada masyarakat agar lebih peduli budaya lokal daripada budaya asing," jelas Khoirul Anam.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Momen Hangat Ulama Kondang Buka Puasa Bersama Jenderal AU, Beri Pesan 'Teruslah jadi Muslim Baik Jenderal'

Momen Hangat Ulama Kondang Buka Puasa Bersama Jenderal AU, Beri Pesan 'Teruslah jadi Muslim Baik Jenderal'

Bersama dengan jajaran dan keluarga besar TNI, ternyata sang ulama kondang itu menghadiri undangan acara buka bersama Kepala Staf TNI AU (Kasau).

Baca Selengkapnya
Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan

Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan

Dari tahap awal sampai akhir, tradisi ini melibatkan orang banyak alias dikerjakan secara bergotong-royong dan dilaksanakan dengan penuh suka cita.

Baca Selengkapnya
Meriahnya Prosesi Dugderan di Semarang, Tradisi Warga Menyambut Ramadan

Meriahnya Prosesi Dugderan di Semarang, Tradisi Warga Menyambut Ramadan

Meski di tengah guyuran hujan, prosesi Kirab Dudgeran Kota Semarang tetap berlangsung semarak dan meriah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kata-kata Ngabuburit Lucu Seputar Ramadan yang Menghibur dan Bikin Ngakak

Kata-kata Ngabuburit Lucu Seputar Ramadan yang Menghibur dan Bikin Ngakak

Merdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata ngabuburit lucu seputar Ramadan yang menghibur dan bikin ngakak.

Baca Selengkapnya
Nama Anak Nabi Muhammad dan Kisahnya, Umat Muslim Wajib Tahu

Nama Anak Nabi Muhammad dan Kisahnya, Umat Muslim Wajib Tahu

Dengan kemuliaannya, Nabi Muhammad menjadi suri tauladan bagi setiap umat muslim dalam menjalankan kehidupan.

Baca Selengkapnya
Bersih-bersih Jelang Ramadan dan Lebaran, Ini  Hilangkan Jamur pada Pintu Kulkas Tanpa Disikat

Bersih-bersih Jelang Ramadan dan Lebaran, Ini Hilangkan Jamur pada Pintu Kulkas Tanpa Disikat

Untuk menyambut Ramadan dan Hari Raya, menjaga kebersihan kulkas agar makanan tetap segar menjadi sangat penting. Berikut adalah tips untuk membersihkannya.

Baca Selengkapnya
Penuhi Kebutuhan Gizi saat Puasa Ramadan dengan Cemilan Malam yang Tepat

Penuhi Kebutuhan Gizi saat Puasa Ramadan dengan Cemilan Malam yang Tepat

Ngemil di malam hari merupakan hal yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi di kala menjalani puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau

Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau

Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.

Baca Selengkapnya
Menag Singgung Perbedaan Awal Ramadan 2024: Yang Beda Tak Perlu Dipersalahkan

Menag Singgung Perbedaan Awal Ramadan 2024: Yang Beda Tak Perlu Dipersalahkan

Menag Singgung Perbedaan Awal Ramadan 2024: Yang Beda Tak Perlu Dipersalahkan

Baca Selengkapnya