Gempa M6,9 Guncang Mentawai-Siberut, Tsunami Terpantau di Nias Selatan
Merdeka.com - Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,9 terjadi di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (25/4) dini hari. Gempa itu memicu tsunami yang teramati setinggi 11 cm.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya menginformasikan gempa terjadi pada pukul 03.00 WIB. Pusat gempa berada 177 kilometer (km) Barat Laut Kepulauan Mentawai, tepatnya pada 0.93 Lintang Selatan, 98.39 Bujur Timur dengan kedalaman 84 km..Awalnya gempa dinyatakan memiliki magnitudo 7,3. Namun, belakangan data itu diperbarui menjadi magnitudo 6,9.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan bahwa gempa yang terjadi merupakan megathrust event. Gempa dirasakan di Siberut, Mentawai VI MMI, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Padang V MMI, Gunung Sitoli, Padang Panjang, Pesisir selatan, Lima Puluh Kota, Solok Selatan, Solok, Bukittinggi, Padang Sidempuan III MMI, Labuhan Batu, dan Bengkalis II MMI.
Picu Tsunami
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini bahwa gempa bumi berpotensi tsunami. Peringatan ini membuat sebagian masyarakat mengungsi.
Berdasarkan pengamatan, tsunami memang terjadi. Namun ketinggiannya hanya 11 cm.
"Tsunami teramati 11 cm, dari data tide gauge Stasiun Tanah Bala Nias Selatan," ujar Daryono.
BMKG mengimbau waspada untuk wilayah Pulau Tanabala, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Waktu tiba gelombang dapat berbeda. Gelombang yang pertama bisa saja bukan yang terbesar.
Warga Padang Mengungsi
Gempa dirasakan sekitar 30 detik di Kota Padang, Sumatera Barat. Getaran yang kuat dan cukup lama membuat sebagian warga panik dan berlarian keluar rumah.
Skala gempa dirasakan dari lantai 5 Hotel Mercure Kota Padang di IV-V MMI. Dinding berderik lampu bergoyang dan barang di atas meja ada yang jatuh.
"Masyarakat keluar rumah, sempat panik tapi terkendali. Saat ini sebagian ada yang evakuasi menjauhi laut," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari.
Hingga 03.56 WIB tidak terlihat kondisi tidak normal pada air laut. Abdul melaporkan pantauan itu dari posisi di lantai Hotel Mercure Kota Padang, kurang lebih 200 meter dari bibir pantai, yang merupakan salah satu tempat evakuasi tsunami.
"Pantauan terbatas secara visual tidak terlihat ada kerusakan struktural, laporan detil masih menunggu dari BPBD," ujarnya seperti dilansir Antara.
Sebelumnya, pada Minggu (23/4) pukul 04.17 WIB gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 terjadi di kawasan itu. Pusat gempa berada di laut atau 177 kilometer Barat Laut Kepulauan Mentawai. Gempa bumi tersebut berada pada kedalaman 19 kilometer.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa bumi dahsyat bermagnitudo 7.4 mengguncang Jepang telah memicu tsunami.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Baca SelengkapnyaTsunami menghantam Jepang usai gempa bermagnitudo 7,4 melanda Prefektur Ishikawa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Jepang tengah memantau kerusakan akibat bencana ini dan meminta warga bersiap menghadapi kemungkinan gempa susulan.
Baca SelengkapnyaGempa berkekuatan magnitudo 5,3 guncang wilayah pesisir Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu, (20/3) sore
Baca SelengkapnyaSaat ini belum ada laporan kerusakan dari warga dan fasilitas umum.
Baca SelengkapnyaTsunami itu dikenal dengan nama Storegga. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaBupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung mulai 16-29 April 2024.
Baca SelengkapnyaPusat gempa tersebut berada di laut sebelah Barat Pulau Karatung atau berjarak 110 kilometer barat laut Karutung, Sulawesi Utara, di kedalaman 141 kilometer.
Baca Selengkapnya