Merdeka.com - Daerah Pandeglang diguncang gempa berkekuatan 6 Skala Richter (SR) pada hari Minggu (15/4) kemarin. Meski tidak menimbulkan kerusakan dan korban jiwa, gempa yang berpusat di Selat Sunda itu ternyata membawa dampak untuk ibu kota Jakarta secara tak langsung.

"Selat Sunda bukan lagi wacana, tapi bukti apa yang terjadi kemarin 6 SR, itu menjadi segmen cukup aktif yang harus diantisipasi ke depan," kata Staff Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief, saat membuka diskusi 'mitigasi gempa dan langkah-langkah evakuasi di gedung bertingkat' di Jakarta, Selasa (17/4).

Tidak hanya ancaman warga Jakarta, gempa itu diprediksi juga akan mengancam aktivitas warga yang selama ini tinggal di sepanjang Pantai Selatan.

"Dari Jawa, Bali, Sumba hingga bagian Indonesia timur," terangnya.

Andi meminta masyarakat yang tinggal di daerah rawan gempa tetap selalu waspada, untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa. Sebab, Indonesia sendiri sampai saat ini belum bisa memprediksi kapan gempa itu akan terjadi.

Meski demikian, Arief merasa bangga dengan kinerja lembaga-lembaga terkait bencana alam yang sudah mampu mencari daerah baru sumber gempa.

"Minimal semakin ke depan, beberapa kita cukup aktif mencari sumber gempa dan sesar apakah aktif atau tidak," tandas Andi.