Gempa 7 SR guncang Kepulauan Aru, tidak berpotensi tsunami
Merdeka.com - Gempa bumi dengan kekuatan 7 skala Richter (SR) terjadi pukul 07.31 WIB, Jumat (12/10) mengguncang Kepulauan Aru.
The United States Geological Survey (USGS) mencatat gempa bumi 6,7 SR (USGS) dengan pusat gempa: 4.82 LS- 134.085 BT di daerah sekitar bawah kepala burung Papua (103 km Utara Dobo, Maluku). Pusat gempa pada kedalaman 24,7 km.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, gempa tersebut tidak tercatat di sistem BMKG sehingga tidak terdistribusikan secara otomatis ke beberapa lembaga dan media. Saat ini BMKG sedang melakukan rapat untuk menelusuri penyebab masalah tersebut.
BMKG dan BNPB telah melakukan koordinasi terkait dengan gempa tersebut. Websiste USGS http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/map/ mencatat gempa tersebut.
Posko BNPB telah melakukan konfirmasi dampak gempa tersebut ke BPBD dan satuan TNI di daerah terdampak. Gempa dirasakan di Nabire III MMI, Wamena II-III MMI, Ambon III-IV.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Ruang Naik Status jadi Awas, Kekuatan Erupsi Makin Besar
Baca SelengkapnyaHingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Baca SelengkapnyaBupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung mulai 16-29 April 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ia menjelaskan dalam keilmuan geologi erupsi gunung berapi seperti ini berpotensi menyebabkan tsunami.
Baca SelengkapnyaBMKG menyebut gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca SelengkapnyaGempa dahsyat magnitudo 7,4 mengguncang wilayah di pantai Laut Jepang
Baca SelengkapnyaDalam keterangannya, BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.
Baca SelengkapnyaGempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang Menguat, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Warga Pulau Tagulandang Sulut
Baca Selengkapnya