Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gelombang Pengungsi Korban Gempa Sulbar di Makassar Capai 686 Orang

Gelombang Pengungsi Korban Gempa Sulbar di Makassar Capai 686 Orang Korban gempa Sulbar di Makassar. ©2021 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari

Merdeka.com - Korban bencana gempa bumi di wilayah Provinsi Sulawesi Barat dari Kota Mamuju dan Kabupaten Majene berdatangan ke Makassar. Mereka mengungsi karena rumah dan harta bendanya rusak diguncang gempa.

Makassar jadi tujuan karena bermaksud mengungsi ke kerabat mereka yang rata-rata domisili di Makassar. Selain itu juga untuk sekadar transit kemudian meneruskan perjalanannya ke kampung halaman masing-masing yang ada di luar Sulsel.

Ada dua titik yang disediakan Pemprov Sulsel sebagai tempat pengungsian yakni di Asrama Haji Sudiang di Kecamatan Biringkanayya dan di gedung Inang Matutu milik Dinas Sosial Pemprov Sulsel di jl Talamate, Kecamatan Rappocini.

"Pengungsi masuk ke Sulsel melalui Lanud Hasanuddin kini jumlahnya 686 jiwa. Tapi yang kita tampung di sini hanya 107 orang dan di asrama haji ada sekitar 30-an orang. Karena sebagian besar dari mereka langsung ke rumah kerabat masing-masing yang ada di Makassar," kata pelaksana tugas Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulsel, Gemala Fauza yang ditemui di gedung Inang Matutu, Rabu (20/1).

Kedatangan para pengungsi ini, kata Gemala, datang secara bergelombang sejak Senin (18/1) hingga tadi malam. Dan sore ini, Rabu (20/1), lanjutnya, ditunggu lagi di Lanud Hasanuddin karena laporannya akan datang lagi 60 orang.

Lebih jauh dijelaskan, pengungsi yang saat ini ditampung di dua titik itu adalah korban gempa yang daerah asalnya dari luar yakni Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan Timur.

korban gempa sulbar di makassar

Minta Dibantu Pemulangan ke Kampung Halaman

137 pengungsi masing-masing di Asrama Haji Sudiang 30 jiwa dan 107 jiwa dari 25 kepala keluarga di gedung Inang Matutu.

Kata Gemala Faoza, mereka berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan Timur. Karena rumah dan tempat usahanya hancur diterjang gempa, mereka pilih untuk pulang ke kampung halaman masing-masing.

"Olehnya mereka minta dibantu pemulangannya jadi saat ini kita masih berkoordinasi dengan PT Pelni dan TNI AU, sekiranya bisa dibantu," kata Gemala.

Ditambahkan, sebentar malam ada 10 orang yang akan dipulangkan ke Balikpapan. Rencananya berangkat dengan kapal laut, difasilitasi Pemerintah Provinsi Sulsel.

Wanda Masrokawati, (25), salah seorang pengungsi di gedung Inang Matutu. Dia berikut putri tunggalnya, Arum Ernita Tajjanna, (11 bln), ibu dan seorang adiknya selamat dari bencana gempa. Namun rumahnya sekaligus tempat usaha jualan nasi campur tidak luput dari goncangan gempa. Rumahnya doyong dan barang-barangnya berjatuhan.

"Saat kejadian gempa yang besar, goncangannya sangat hebat. Saya langsung tarik anak saya dan lari keluar rumah. Untungnya ibu dan adik saya juga selamat. Kebetulan suami lagi di Jawa. Malam itu hujan deras sekali dan angin juga kencang. Kami mengungsi di kantor Dinas Sosial di Mamuju. Ini mau pulang dulu ke Lamongan, menenangkan diri," tutur Wanda.

Ditambahkannya, selama di tempat pengungsian baik saat masih di Mamuju dan di Makassar, dia tidak menemukan kendala. Difasilitasi dengan baik oleh pemerintah khususnya kebutuhan anak seperti popok dan susu. Bahkan disiapkan tempat bermain anak untuk trauma healing.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian

Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian

Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian

Baca Selengkapnya
Penampakan Sumur Bersejarah bagi Umat Islam, Pernah Ditaburi Racun & Dapat Mukjizat Rasulullah

Penampakan Sumur Bersejarah bagi Umat Islam, Pernah Ditaburi Racun & Dapat Mukjizat Rasulullah

Semasa Rasulullah, sumur tersebut pernah menjadi saksi mukjizat hingga ditaburi racun.

Baca Selengkapnya
Waspada! Ada Narkoba Jenis Baru Ditemukan dari Jaringan Pengedar di Makassar

Waspada! Ada Narkoba Jenis Baru Ditemukan dari Jaringan Pengedar di Makassar

Narkoba jenis baru golongan I bernama tembakau sintetis MDMB-INACA dengan nilai tangkapan Rp2 miliar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ular Piton Sembunyi dalam Mesin Cuci Bikin Ngeri IRT di Makassar, Petugas Kesulitan Evakuasi

Ular Piton Sembunyi dalam Mesin Cuci Bikin Ngeri IRT di Makassar, Petugas Kesulitan Evakuasi

Seorang ibu rumah tangga di Jalan Andi Pangeran Pettarani Lorong Bonto Cinde, Makassar dikejutkan dengan munculnya ular piton dalam mesin cucinya, Senin (29/1).

Baca Selengkapnya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Baca Selengkapnya
Cegah Kemacetan di Jalan Lintas Timur Sumsel, Tol Kapal Betung Difungsionalkan saat Mudik Lebaran

Cegah Kemacetan di Jalan Lintas Timur Sumsel, Tol Kapal Betung Difungsionalkan saat Mudik Lebaran

Cegah Kemacetan di Jalan Lintas Timur Sumsel, Tol Kapang Betung Difungsionalkan saat Mudik Lebaran

Baca Selengkapnya
Peragakan Dugaan Kecurangan Aparat Desa Dukung 02, Saksi Kubu Ganjar Malah Bikin Hakim MK Bingung

Peragakan Dugaan Kecurangan Aparat Desa Dukung 02, Saksi Kubu Ganjar Malah Bikin Hakim MK Bingung

Dia pun enggan ditanya hal-hal lain kecuali apa yang diketahui.

Baca Selengkapnya
Camat di Sumsel Dipergoki Konsumsi Sabu, Digerebek Setelah Kurir Narkoba Keluar dari Ruang Kerja

Camat di Sumsel Dipergoki Konsumsi Sabu, Digerebek Setelah Kurir Narkoba Keluar dari Ruang Kerja

Seorang camat di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, inisial B, ditangkap polisi saat mengonsumsi sabu di ruang kerjanya.

Baca Selengkapnya
Tampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama

Tampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama

Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.

Baca Selengkapnya