Gelombang Pengungsi Korban Gempa Sulbar di Makassar Capai 686 Orang
Merdeka.com - Korban bencana gempa bumi di wilayah Provinsi Sulawesi Barat dari Kota Mamuju dan Kabupaten Majene berdatangan ke Makassar. Mereka mengungsi karena rumah dan harta bendanya rusak diguncang gempa.
Makassar jadi tujuan karena bermaksud mengungsi ke kerabat mereka yang rata-rata domisili di Makassar. Selain itu juga untuk sekadar transit kemudian meneruskan perjalanannya ke kampung halaman masing-masing yang ada di luar Sulsel.
Ada dua titik yang disediakan Pemprov Sulsel sebagai tempat pengungsian yakni di Asrama Haji Sudiang di Kecamatan Biringkanayya dan di gedung Inang Matutu milik Dinas Sosial Pemprov Sulsel di jl Talamate, Kecamatan Rappocini.
"Pengungsi masuk ke Sulsel melalui Lanud Hasanuddin kini jumlahnya 686 jiwa. Tapi yang kita tampung di sini hanya 107 orang dan di asrama haji ada sekitar 30-an orang. Karena sebagian besar dari mereka langsung ke rumah kerabat masing-masing yang ada di Makassar," kata pelaksana tugas Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulsel, Gemala Fauza yang ditemui di gedung Inang Matutu, Rabu (20/1).
Kedatangan para pengungsi ini, kata Gemala, datang secara bergelombang sejak Senin (18/1) hingga tadi malam. Dan sore ini, Rabu (20/1), lanjutnya, ditunggu lagi di Lanud Hasanuddin karena laporannya akan datang lagi 60 orang.
Lebih jauh dijelaskan, pengungsi yang saat ini ditampung di dua titik itu adalah korban gempa yang daerah asalnya dari luar yakni Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan Timur.
Minta Dibantu Pemulangan ke Kampung Halaman
137 pengungsi masing-masing di Asrama Haji Sudiang 30 jiwa dan 107 jiwa dari 25 kepala keluarga di gedung Inang Matutu.
Kata Gemala Faoza, mereka berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan Timur. Karena rumah dan tempat usahanya hancur diterjang gempa, mereka pilih untuk pulang ke kampung halaman masing-masing.
"Olehnya mereka minta dibantu pemulangannya jadi saat ini kita masih berkoordinasi dengan PT Pelni dan TNI AU, sekiranya bisa dibantu," kata Gemala.
Ditambahkan, sebentar malam ada 10 orang yang akan dipulangkan ke Balikpapan. Rencananya berangkat dengan kapal laut, difasilitasi Pemerintah Provinsi Sulsel.
Wanda Masrokawati, (25), salah seorang pengungsi di gedung Inang Matutu. Dia berikut putri tunggalnya, Arum Ernita Tajjanna, (11 bln), ibu dan seorang adiknya selamat dari bencana gempa. Namun rumahnya sekaligus tempat usaha jualan nasi campur tidak luput dari goncangan gempa. Rumahnya doyong dan barang-barangnya berjatuhan.
"Saat kejadian gempa yang besar, goncangannya sangat hebat. Saya langsung tarik anak saya dan lari keluar rumah. Untungnya ibu dan adik saya juga selamat. Kebetulan suami lagi di Jawa. Malam itu hujan deras sekali dan angin juga kencang. Kami mengungsi di kantor Dinas Sosial di Mamuju. Ini mau pulang dulu ke Lamongan, menenangkan diri," tutur Wanda.
Ditambahkannya, selama di tempat pengungsian baik saat masih di Mamuju dan di Makassar, dia tidak menemukan kendala. Difasilitasi dengan baik oleh pemerintah khususnya kebutuhan anak seperti popok dan susu. Bahkan disiapkan tempat bermain anak untuk trauma healing.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian
Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaPenampakan Sumur Bersejarah bagi Umat Islam, Pernah Ditaburi Racun & Dapat Mukjizat Rasulullah
Semasa Rasulullah, sumur tersebut pernah menjadi saksi mukjizat hingga ditaburi racun.
Baca SelengkapnyaWaspada! Ada Narkoba Jenis Baru Ditemukan dari Jaringan Pengedar di Makassar
Narkoba jenis baru golongan I bernama tembakau sintetis MDMB-INACA dengan nilai tangkapan Rp2 miliar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ular Piton Sembunyi dalam Mesin Cuci Bikin Ngeri IRT di Makassar, Petugas Kesulitan Evakuasi
Seorang ibu rumah tangga di Jalan Andi Pangeran Pettarani Lorong Bonto Cinde, Makassar dikejutkan dengan munculnya ular piton dalam mesin cucinya, Senin (29/1).
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaCegah Kemacetan di Jalan Lintas Timur Sumsel, Tol Kapal Betung Difungsionalkan saat Mudik Lebaran
Cegah Kemacetan di Jalan Lintas Timur Sumsel, Tol Kapang Betung Difungsionalkan saat Mudik Lebaran
Baca SelengkapnyaPeragakan Dugaan Kecurangan Aparat Desa Dukung 02, Saksi Kubu Ganjar Malah Bikin Hakim MK Bingung
Dia pun enggan ditanya hal-hal lain kecuali apa yang diketahui.
Baca SelengkapnyaCamat di Sumsel Dipergoki Konsumsi Sabu, Digerebek Setelah Kurir Narkoba Keluar dari Ruang Kerja
Seorang camat di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, inisial B, ditangkap polisi saat mengonsumsi sabu di ruang kerjanya.
Baca SelengkapnyaTampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama
Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca Selengkapnya