Merdeka.com - Tim Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di tempat tinggal terduga teroris Nuaim, kampung Padangan, Joyotakan RT 03 RW 04 Serengan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (15/5). Nuaim yang juga kerabat Abu Bakar Ba'asyir, ditangkap Densus 88 di rumahnya, pada Selasa kemarin.

Pantauan merdeka.com, Tim Densus 88 tiba di rumah Nuaim sekitar pukul 11.00 WIB, dan langsung menggeledah rumah. Saat penggeledahan, aparat kepolisian Polresta Solo memasang garis polisi di sekitar rumah Nuaim.

Sementara Istri Nuaim, Nunik Haryani dan ibunya, terlihat melakukan aktivitas seperti biasa. Setelah lebih dari tiga jam, akhirnya Densus 88 bersama tim Crime Scene Investigation dan INAFIS Polresta Solo, keluar dari rumah Nuaim. Selama penggeledahan, Densus mengajak Lurah Joyotakan Ari Dwi Daryatmo dan Ketua RT 03 RW 04 Sutono Walidi untuk menjadi saksi.

Menurut sumber kepolisian yang tak mau disebutkan namanya, dalam penggeledahan tersebut polisi menemukan dan membawa beberapa barang bukti, antara lain sebuah sarung senjata, Majalah Sabili, buku-buku dengan judul "Islam Arab dan Yahudi Zionis, "Jihad dan Terorisme", "Melawan Kafir Yahudi", "Salibis tunggangi SBY".

Selain barang tersebut, polisi juga menyita beberapa potongan pipa paralon, satu ikat kepala bertuliskan "freedem Palestina", lima VCD tanpa cover, dan beberapa kabel tiga warna.

Sebelumnya, aparat Densus 88 Antiteror menangkap Nuaim (39) warga Kampung Padangan, Kelurahan Joyontakan Serengan, Solo Jawa Tengah, Selasa (14/5). Nuaim merupakan kerabat Abu Bakar Ba'asyir dan pernah aktif di organisasi Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), namun kemudian memilih keluar beberapa waktu lalu.