Gelar Open House Virtual, Gubernur Ganjar Terima Aduan PMI yang Bekerja di Singapura
Merdeka.com - Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Singapura mengadu kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tentang persoalan yang sedang dihadapinya. Keluhan tersebut dia sampaikan saat bisa berkomunikasi langsung dengan Gubernur Ganjar Pranowo yang sedang menggelar Open House Virtual, Senin (2/5) siang.
Keluhan disampaikan perwakilan PMI di Singapura asal Salatiga, bernama Yuli. Menurut Yuli, PMI di Singapura sedang resah karena muncul isu terkait aturan yang menyulitkan kepulangan mereka ke Indonesia.
"Terima kasih sudah bersedia menyapa kami pak. Mohon izin menyampaikan, ini komunitas PMI di Singapura, saat ini banyak yang urung niat untuk pulang karena isu e-KTKLN yang diberlakukan lagi," katanya pada Ganjar.
E-KTKLN adalah elektronik Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri yang diterbitkan oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sebagai tanda PMI memenuhi syarat untuk bekerja ke luar negeri.
"Saya sudah tiga tahun tidak lihat keluarga. Saya dan teman-teman memohon bantuan untuk bisa diinformasikan ke petugas BP2MI yang di bandara supaya tidak mempergunakan isu KTKLN dengan mafia yang harus bayar," kata Yuli.
Kegelisahan Yuli dan PMI di Singapura ini tak lepas dari lamanya waktu e-KTKLN. Apalagi, kata Yuli, waktu cuti yang didapat hanya dua minggu.
Menanggapi keluhan tersebut, Ganjar yang didampingi Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, Sakina Rosellasari akan segera menindaklanjuti dengan melakukan klarifikasi.
"Ada syarat yang kadang-kadang membikin mereka ketakutan, waduh aturannya rumit, minta dibantu. Maka saya bilang kalau nanti ada isu-isu itu biar diklarifikasi dulu dengan dinas tenaga kerja kami," ucap Ganjar.
Ganjar juga memerintahkan Disnakertrans untuk mengawal langsung proses kepulangan PMI tersebut. Ganjar mengatakan, bila persyaratan yang ditakutkan oleh PMI itu sesuai dengan ketentuan regulasi maka mereka harus mengikuti aturan.
"Kalau memang ada yang mengganggu nanti ketika mereka pulang di bandara kalau perlu Jawa Tengah menjemput mereka. Kita jemput mereka penghubung kita minta untuk nungguin, kalau memang ada yang nakal kepada PMI kita tak sikat. Tapi kalau itu regulasi ya harus ikut," tegas Ganjar.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di lantai 3 ini Ganjar bertemu dengan caleg, kader PDI Perjuangan dan relawan pendukungnya.
Baca SelengkapnyaTidak melulu soal berbisnis dengan modal besar, namun juga bisa dimulai dengan hal yang sederhana.
Baca SelengkapnyaKeterbatasan para petani pun berdampak pada kemampuan modernisasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Ganjar, pemberlakuan aturan tersebut dianggap dapat membuat makna pemilu yang luber-jurdil berpotensi tidak terealisasi.
Baca SelengkapnyaSebab, saat ini Mahfud tengah mengikuti kontestasi Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaGibran mengapresiasi kedatangan dan kinerja para relawan yang mampu mendulang suara meski secara survei masih minim.
Baca SelengkapnyaBerbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca SelengkapnyaTerkait pertahanan, Ganjar menyinggung soal alutsista dan kebutuhan dasar yang mesti terpernuhi.
Baca SelengkapnyaIni kali pertama Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna usai pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari lalu
Baca Selengkapnya