Merdeka.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, menggelar acara halal bihalal Idul Fitri 1437 H di Auditorium KH M Rasjidi Kemenag Jl MH Thamrin Jakarta, Jumat (15/). Acara ini Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Hasyim Muzadi dan pejabat eselon I, II Kemenag.

Pantauan merdeka.com di lokasi, Menteri Lukman dan Hasyim Muzadi tiba di lokasi secara bersamaan sekitar pukul 09.06 WIB. Menteri Lukman, nampak mengenakan batik lengan panjang sementara Hasyim Muzadi mengenakan kemeja putih lengan panjang.

Acara halal bihalal ini dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Lalu Muhammad (14). Lalu Muhammad membacakan Surah Al-Imran 133-141.

Menteri Lukman dalam sambutannya mengucapkan mohon maaf lahir dan bathin kepada bawahannya di internal Kemenag.

"Dalam acara yang mudah-mudahan diberkahi Allah SWT ini, Selamat Hari Raya Idul Fitri disertai permohonan maaf sebesar-besarnya lahir dan bathin kepada seluruh keluarga besar Kemenag. Sebagai manusia biasa banyak hal yang mungkin tidak bisa penuhi keinginan saudara-saudara sekalian," ujar Menteri Lukman.

"Mungkin saya melakukan beberapa kekhilafan, sebagai anak manusia tentu dalam kesempatan ini selagi dalam bulan Syawal saya minta maaf secara lahir dan bathin mudah-mudahan kesalahan itu dimaafkan saudara-saudara sekalian," sambungnya.

Dalam kesempatan ini, Menteri Lukman juga mengapresiasi kinerja pejabat eselon I, II, III dan pegawai lain di Kemenag. Dia menyebutkan, kinerja bawahannya lebih baik dari sebelumnya.

"Saya mengapresiasi setinggi-tingginya untuk seluruh pegawai Kemenag yang menjaga nama baik Kemenag. Opini, kesan dan kinerja yang dinilai beberapa pihak, kita membaik, grafik meningkat semoga tidak hanya kita jaga tapi ditingkatkan di masa mendatang," ungkapnya.

Kendati kinerja bawahannya meningkat signifikan, Menteri Lukman tetap mengingatkan agar tidak menjadikan jargon Kerja yang diharapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya sebatas simbolis.

"Saya tidak jemu selalu mengingatkan kepada saya dan kita semua agar budaya kerja tidak hanya sebagai jargon tapi terinternalisasi ke dalam diri sendiri," tandasnya.