Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Geger wajan raksasa di Jawa Tengah

Geger wajan raksasa di Jawa Tengah Penemuan wajan raksasa di Batang. ©2016 merdeka.com/parwito

Merdeka.com - Benda menyerupai wajan (penggorengan) berukuran raksasa gegerkan warga Karang Asem, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Penemuan itu berawal ketika warga sedang melakukan renovasi masjid, Senin (18/7) siang.

Benda itu pertama kali ditemukan Siswanto (45), ketika sedang menggali pondasi Masjid Alfurqon di Desa Karangasem Utara, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Kepala Dinas Pariwisata Batang, Bambang Supriyanto menjelaskan, saat itu pekerja sedang menggali menggunakan cangkul untuk membuat pondasi cakar ayam. Sekitar kedalaman 1 meter cangkul dipakai Siswanto mengenai benda keras.

"Tiba- tiba di kedalaman 1 meter menyentuh benda keras yang sudah tertutup tanah. Awalnya kita mengira hanya besi biasa namun setelah kita gali ternyata berbentuk lingkaran persis seperti penggorengan orang-orang zaman dahulu dan ukurannya cukup besar," kata Bambang di lokasi.

Menurut Bambang, ukuran wajan itu diperkirakan berdiameter sekitar 3 meter dan mempunyai ketebalan sekitar 10 sentimeter. Nantinya hasil penemuan langsung dilaporkan ke Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah untuk dilakukan penelitian. Selain itu, pihaknya juga telah melaporkan kejadian itu ke Balai Penelitian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah di Yogyakarta.

Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, usai ditemukan, petugas kepolisian Polres Batang garis polisi. Langkah ini dilakukan supaya barang temuan ini tidak mengalami kerusakan.

"Jika masuk salah satu benda purbakala maka akan kita serahkan ke Pemerintah Provinsi. Sampai saat ini, kita masih menunggu petugas dari Provinsi Jawa Tengah, kita takut jika digali nantinya bisa merusak benda tersebut. Karena peralatan yang digunakan hanya cangkul," kata dia.

Petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah langsung menelusuri temuan ini dan mengaitkan dengan sejarah perkembangan pabrik gula di masa lalu. Berdasarkan penelusuran sejarah dan literatur yang ada, disebutkan sejak 1830 terdapat tiga pabrik gula di Pekalongan yang beroperasi untuk menggiling tebu-tebu gubernemen saat zaman Belanda.

Dua pabrik gula itu di antaranya dioperasikan oleh orang-orang China yaitu Gou Kan Tjou di Desa Wonopringo dan Tan Hong Jan di Desa Klidang.

"Ini bisa jadi pintu masuk untuk mengungkap sejarah Kabupaten Batang. Setidaknya melengkapi khasanah sejarah tentang pabrik gula yang sudah ada," ungkap petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, Bagus Ujianto disela penelitian Wajan raksasa di Masjid Al-Furqon, Desa Karangasem Utara, Kecamatan Batang, Jawa Tengah Kamis (21/7) siang.

Bagus menduga, wajan raksasa itu digunakan dalam proses pembuatan gula di pabrik gula yang sudah lama tak beroperasi lagi. Namun, untuk memastikan usia pabrik gula dan wajan raksasa tersebut, pihaknya akan melakukan uji laboratorium terhadap kandungan logamnya.

Wajan berdiameter 2,67 meter itu harus dibersihkan dulu dari sisa sisa tanah yang menempel maupun karat logam. Sisa serpihan karat dan lapisan tanah yang ditemukan akan di uji kimia di laboratorium untuk mengetahui kandungan karbon sekaligus menentukan umur logam.

"Kami menduga, ini peninggalan pabrik gula masa kolonial. Untuk kepastiannya harus diuji dahulu di laboratorium. Selain melakukan uji laboratorium, kita juga bisa melakukan uji konteks kesejarahan. Sehingga kami juga mengumpulkan semua informasi yang ada," ujar dia.

Tak kalah menarik:

Mengunjungi masjid berkonstruksi mirip Pura dan tertua di Solo

Saksi Bisu Kelamnya Sejarah Perbudakan di Amerika

Ini wajan raksasa yang gegerkan warga Batang

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pesan Cucu Pemilik Rumah Sejarah Rengasdengklok ke Ganjar Jika Terpilih Presiden

Pesan Cucu Pemilik Rumah Sejarah Rengasdengklok ke Ganjar Jika Terpilih Presiden

Ganjar mengutarakan pelajaran yang dapat dipetik dari kunjungannya ke Rumah Sejarah Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Mengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya

Mengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya

Di balik kelezatannya yang menggugah selera, tahu gejrot ternyata punya banyak fakta menarik.

Baca Selengkapnya
11 Jerapah Tertua di Dunia, Sang Raksasa Abadi yang Tercatat Sejarah

11 Jerapah Tertua di Dunia, Sang Raksasa Abadi yang Tercatat Sejarah

Jerapah, simbol keanggunan dan ketahanan, mempesona dunia dengan leher panjangnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menguak Sejarah Stasiun Mertoyudan Magelang, Dulunya Stasiun yang Ramai Namun Kini Terbengkalai

Menguak Sejarah Stasiun Mertoyudan Magelang, Dulunya Stasiun yang Ramai Namun Kini Terbengkalai

Stasiun itu merupakan salah satu stasiun penting di jalur kereta api Jogja-Magelang.

Baca Selengkapnya
Sejarah Kurug, Pakaian Jawa Kuno yang Sudah Ada di Abad ke-10

Sejarah Kurug, Pakaian Jawa Kuno yang Sudah Ada di Abad ke-10

Dulu, busana ini memiliki makna yang digunakan hanya pada acara-acara formal. Namun, zaman telah berubah, kini telah melebur menjadi pakaian sahari-hari.

Baca Selengkapnya
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial

Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial

Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.

Baca Selengkapnya
Momen Seru Ganjar Blusukan di Banda Neira, Diberi Warga Buku Sejarah Karya Des Alwi hingga Diminta Turunkan Beras

Momen Seru Ganjar Blusukan di Banda Neira, Diberi Warga Buku Sejarah Karya Des Alwi hingga Diminta Turunkan Beras

Kedatangan Ganjar disambut antusias warga setempat.

Baca Selengkapnya
Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan

Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan

Kereta api Turangga adalah salah satu kereta api yang memiliki sejarah panjang, nama kereta ini diambil dari kendaraan mitologi tunggangan para bangsawan Jawa.

Baca Selengkapnya
NasDem Ingin Historis Jakarta Dipertimbangkan Dalam Pembahasan RUU DKJ

NasDem Ingin Historis Jakarta Dipertimbangkan Dalam Pembahasan RUU DKJ

NasDem menilai Jakarta tidak bisa lepas dari sejarah sebagai kota perjuangan, kota proklamasi, kota politik.

Baca Selengkapnya