Merdeka.com - Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPK GBK) Winarto menyatakan tidak masalah jika pada akhirnya Pemprov DKI Jakarta memutuskan sirkuit Formula E tetap di kawasan Monas. Dia mengatakan, pihaknya memang tidak pernah memaksakan agar GBK dipilih sebagai sirkuit Formula E.

Padahal, GBK telah menggelar konferensi pers untuk menawarkan alternatif rute di kawasan GBK. Dengan titik awal berada di area lingkar dalam stadion utama Gelora Bung Karno.

"Kalau benar Monas sudah ya tentu kita sama-sama gembira bisa tonton juga itu saja," ujar Winarto di GBK, Jakarta, Selasa (11/2).

Winarto baru mendengar kabar Pemprov DKI menetapkan Monas sebagai sirkuit Formula E dari pertanyaan wartawan saat konferensi pers. Satu jam sebelum GBK konferensi pers, Sekda DKI Saefullah mengumumkan Pemprov tetap memilih Monas karena sudah tak dilarang.

Di sisi lain, Winarto sudah panjang lebar menjelaskan rencana rute sirkuit, pit stop, hingga festival pergelaran Formula E. Dia bahkan sudah memikirkan solusi agar masyarakat tetap bisa menggunakan area GBK untuk berolahraga.

Winarto mengatakan, Pemprov DKI menggelar rapat bersama pihak GBK pada Jumat, 7 Februari lalu. Musababnya, kawasan Monas yang dipilih Pemprov DKI tak boleh dipakai oleh Mensesneg Pratikno selaku Ketua Komisi Pengarah Kawasan GBK.

"Hari Jumat, untuk menjajaki untuk di GBK kami sampaikan siap bantu. Yang menjadi concern adalah meminimize kepentingan publik tidak terganggu," jelasnya.

Pemprov DKI dan GBK intens komunikasi pada hari berikutnya. Terakhir, mereka rapat pada hari ini Selasa, 11 Februari hingga pukul 10.00.

Pada rapat itu, GBK menyetujui tawaran Pemprov DKI sebagai alternatif sirkuit Formula E. GBK pun mengiyakan tawaran Pemprov DKI dengan beberapa catatan tak menutup kepentingan publik.

Kendati pada akhirnya GBK batal menjadi sirkuit, Winarto menegaskan dari awal memang sejak awal posisi mereka tidak ngotot.

"Enggak, kami lebih mengakomodir kalau tidak ada tempat lain dari awal posisinya begitu," kata Winarto.