Gayus keluyuran, Komisi III minta Kalapas Suka Miskin diperiksa
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Dwi Ria Latifa, mengaku sangat kecewa terhadap pengawasan dari pihak Kemenkum HAM di Lapas Suka Miskin. Pasalnya, narapidana kasus pajak Gayus Tambunan bisa kembali berkeliaran keluar Lapas.
"Kalau saya bilang Gayus ini luar biasa. Saking luar biasanya, bahkan dia bisa nonton tenis di Bali pakai wig. Nah sekarang lagi, bisa keluar untuk makan di restoran," ujar Ria dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Sabtu (26/9).
Ria menegaskan, Kemenkum HAM tidak bisa terkesan 'cuci tangan' dan melakukan pembenaran dengan mengatakan bahwa foto Gayus di restoran itu diambil usai menghadiri sidang perceraian di Pengadilan Jakarta Utara.
Pasalnya, setiap Lapas tentunya memiliki mekanisme dalam membawa seorang narapidana keluar lapas dengan sejumlah ketentuan hukum yang tetap tidak boleh dilanggar sedikit pun dalam menjalankan proses tersebut.
"Kalau saya bilang, ini orang ngeledek amat. Dia merasa sangat hebat untuk menguasai suatu sistem. Bahkan dia bisa menguasai penguasa di suatu Lapas. Entah itu ada hubungan emosional, atau hanya karena uang," ujar Ria.
Oleh karenanya, lanjut Ria, karena adanya dugaan kesengajaan dan kelalaian pengawasan di Lapas Sukamiskin, Ria mendesak agar Dirjen Lapas Kemenkum HAM memeriksa Kepala Lapas Sukamiskin, tempat Gayus mendekam.
"Periksa Kalapasnya, apakah dia menerima sesuatu dari Gayus. Tolong periksa Kalapas, agar kita tahu apakah dia keluar untuk mengikuti sidang atau bagaimana," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bule Rusia Bikin Onar di Bali, Pakai Jasa Spa dan Makan Tak Mau Bayar
Seorang pria WN Rusia, LK (51) ditangkap petugas Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja, Bali, karena kerap bikin onar dan meresahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPengusaha Khawatir Kebijakan Bali Pungut Rp150.000 ke Turis Asing Ditiru Provinsi Lain
Alasan Pemprov Bali memberlakukan pungutan bagi wisman senilai Rp150.000, lantaran Pemprovnya merasa tidak mendapatkan pemasukan.
Baca SelengkapnyaRektor Unud: Pungutan Wisman Harus Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali
Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Zulhas Ungkap Kertas yang Dibawa Jokowi Saat Makan Bareng: Itu Hasil Survei
Zulhas Ungkap Kertas Putih yang Dibawa Jokowi Saat Makan Bareng: Itu Hasil Survei
Baca SelengkapnyaBikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi
Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaSedang Jalan-Jalan di Sekitar Gereja, Pria Ini Temukan Cincin Emas Berusia 1500 Tahun Milik Keluarga Kerajaan
Cincin ini dinilai memiliki desain yang sangat rumit dan indah.
Baca SelengkapnyaBayi 16 Bulan Meninggal Setelah Ditinggal Ibunya Pergi Liburan Bareng Pacar, 10 Hari Sendirian Tanpa Makan dan Minum
Ibu bayi malang ini divonis penjara seumur hidup karena menelantarkan bayinya hingga tewas.
Baca SelengkapnyaAdu Gaya Artis Tanah Air saat Main Tenis, Penampilannya Curi Perhatian
Gaya sederet artis tanah air saat olahraga tenis ini bisa jadi inspirasi.
Baca Selengkapnya“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris
Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca Selengkapnya