Gawat! Sebanyak 21.000 Orang di Aceh Alami Gangguan Jiwa, 114 Orang Dipasung
Tak hanya jumlah orang yang menderita gangguan jiwa yang mengkhawatirkan, tetapi juga praktik pasung yang masih ada di tengah masyarakat Aceh.

Provinsi Aceh kini tengah menghadapi masalah yang sangat kompleks dan mengkhawatirkan, yakni gangguan jiwa. Menurut catatan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh, ada sekitar 21.000 orang yang mengalami gangguan jiwa, dan 50 persen di antaranya menderita gejala kejiwaan berat.
Tak hanya jumlah orang yang menderita gangguan jiwa yang mengkhawatirkan, tetapi juga praktik pasung yang masih ada di tengah masyarakat Aceh. Saat ini tercatat ada 114 orang dengan gangguan jiwa yang terbelenggu pasung di berbagai daerah di Aceh.
"Target kami adalah eliminasi pasung di Aceh selesai tahun ini. Kami siap membantu Bupati dan Wali Kota untuk menjemput dan mengobati mereka (ODGJ)," kata Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh, Dr. Hanif, Sabtu (7/2).
Dia mengatakan, pemerintah Aceh sedang berupaya agar ODGJ tidak lagi dipasung lewat pencanangan Program Eliminasi Pasung.
Hanif menekankan, pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam mendukung pemulihan ODGJ, serta perlu adanya pelatihan keterampilan agar mereka dapat berbaur kembali dalam masyarakat.
Dia menyebut di RSJ Aceh punya tempat layanan rehabilitasi di kawasan Kuta Malaka, Aceh Besar. Di sana, pasien yang telah sembuh secara klinis, akan diajarkan berbagai keterampilan.
"Usai penyembuhan di sana dan dikembalikan ke masyarakat, mereka bisa menjadi pribadi yang mandiri," ucapnya.
Pejabat Aceh Prihatin
Sementara itu Penjabat Gubernur Aceh Safrizal ZA mengaku prihatin dengan tingginya angka ODGJ dan praktik pasung di Aceh.
"Kita prihatin dan harus melakukan sesuatu," katanya.
Safrizal menegaskan bahwa penderita ODGJ yang membahayakan harus segera dievakuasi ke rumah sakit jiwa dan tidak dipasung, karena pemasungan hanya akan melemahkan kondisi mereka.
"Pasung bukanlah solusi, namun justru menambah berat penyakit mereka. Kita harus berpartisipasi dalam menghentikan praktik ini demi kemanusiaan," tegasnya.