Garis Polisi Dibuka, Pelajar SD dan SMP di Kupang Kembali Belajar
Merdeka.com - Ratusan siswa SD GMIT Oehani dan SMP Negeri 3 Satu Atap Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai beraktivitas, usai lima ruang kelas diobrak-abrik sejumlah orang tidak dikenal (OTK).
Hari ini, Senin (20/9) para siswa mulai melakukan aktivitas tatap muka secara terbatas, untuk mengikuti ujian tengah semester.
Ujian digelar setelah pada sabtu (18/9) kemarin Polsek Kupang Tengah membuka garis polisi dan mengizinkan sekolah dibersihkan.
"Polisi sudah izinkan kami bersihkan ruangan sehingga sekarang anak-anak bisa ikut ujian sekolah," ujar kepala sekolah Feredich Hetmina, Senin (20/9).
Sebelumnya, ratusan siswa ini terpaksa diliburkan karena isi ruang kelas masih berantakan, serta masih adanya garis polisi yang dipasang hingga Jumat (17/9) malam.
Kepala Sekolah Feredich Hetmina menguraikan, dia mendapat informasi tentang kejadian itu dari seorang guru. Setelah itu ke sekolah untuk mengecek kondisi kejadian itu.
"Tapi karena ada acara pemakaman kerabat yang meninggal dilanjutkan dengan acara keluarga, maka saya baru bisa ke sekolah pada malam hari setelah ada kerabat rekan guru yang memberitahu saya," ungkapnya.
Saat datang, ia memeriksa sejumlah ruangan kelas dan melihat kondisi ruangan yang berantakan.Kepala sekolah menelepon Bhabinkamtibmas, namun karena sudah malam maka pihaknya pulang dan meminta penjaga sekolah untuk mengontrol lingkungan sekolah.
Kepala sekolah mengaku sudah diperiksa penyidik Polsek Kupang Tengah sejak Jumat (17/9) hingga Sabtu (18/9) subuh sekitar pukul 03.30 wita.
Pada Sabtu (18/9), kepala sekolah menggelar rapat dengan para guru. Ia pun mengambil kebijakan meliburkan siswa, padahal proses pembelajaran tatap muka terbatas baru digelar satu pekan ini.
"Ada lima ruangan kelas yang berantakan yakni ruangan kelas I, II, III, VII dan IX. Kami terpaksa pulangkan anak-anak karena tidak bisa menggelar pembelajaran tatap muka terbatas dengan kondisi seperti ini," jelas Feredich.
Ia juga membantah soal adanya persoalan internal sekolah dengan pihak ketiga sebagai pemicu kejadian ini.
"Dugaan utang foto copy dan buku sudah kami lunasi. Saya sudah bayar utang foto copy dan bendahara sudah bayar biaya buku," ujarnya.
Ia juga menegaskan kalau dana BOS pun dikelola atas sepengetahuan komite sekolah. "Pencairan dana dan pertanggungjawaban atas sepengetahuan ketua komite sekolah, Lewi Riwu Rohi yang juga mantan kepala sekolah," kata Feredich.
Sebelumnya, Sejumlah ruang kelas di SD GMIT Oehani dan SMP Satu Atap Negeri 3 Taebenu diobrak-abrik orang tidak dikenal, Kamis (16/9).
Fasilitas sekolah seperti meja, kursi, buku-buku dirusak. Bahkan dalam foto nampak bendera merah putih pun dibiarkan jatuh di lantai.
Warga Desa Kuaklao, Simson Yunedi Tanu yang rumahnya tidak jauh dari sekolah tersebut menjelaskan, saat kejadian kampung mereka sepi ditinggal warga karena mengikuti ibadah pemakaman di kampung tetangga.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Guru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut
Seorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Dramatis Penyelamatan Siswi SMP di Lampung Disekap dan Diperkosa 10 Remaja
Seorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaPolisi Bakal Periksa Kejiwaan Siswa SMK yang Bunuh Satu Keluarga dengan Sadis di Kaltim
“Iya rencana kita periksa kejiwaanya,” kata Kapolres Penajam Paser Utara (PPU), AKBP Supriyanto
Baca SelengkapnyaMengejutkan Status Polisi Gadungan, Pakai Helm Wajah Ditutupi Masker Tengkorak
Seorang polisi gadungan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ditangkap oleh polisi.
Baca SelengkapnyaGara-gara Kesenggol Polisi Waktu Sekolah, Cerita Prajurit TNI AD Asal Aceh Ini Ingin Jadi Tentara, Sang Komandan 'Berkelahi Ya'
Cukup menarik, kisah dari Prada TNI Riyan ini sontak membuat sang komandan memberikan reaksi.
Baca SelengkapnyaSempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca Selengkapnya95 TPS di Tangerang Selatan Gelar Perhitungan Suara Ulang, 475 Kotak Suara Dihitung Lagi
Penghitungan ulang dilakukan setelah Bawaslu menjatuhkan saksi akibat kelalaian anggota KPPS membuka kotak suara sebelum jadwal pleno rekapitulasi.
Baca Selengkapnya