Garap Buah Naga Semiorganik, Petani Banyuwangi Untung Ratusan Juta
Merdeka.com - Para petani buah naga di Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, tersenyum bahagia. Selama Ramadan dan libur Lebaran, produksi buahnya cukup melimpah dengan harga yang tinggi.
Salah seorang petani yang menangguk hasil manis itu adalah Tarmijan. Di lahan seluas 2 hektare, dia mengembangkan buah naga semi-organik dengan kandungan kimia tergolong minim.
"Setiap panen buah naga kami langsung kirim ke Jakarta, juga ke supermarket dan toko-toko buah di Surabaya. Berapa pun yang kita kirim pasti akan dibeli mereka, karena buah naga saya semi-organik," kata Tarmijan.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas Panen Buah Naga Semiorganik ©2019 Merdeka.comDalam setahun, Tarmijan menangguk hasil yang lumayan besar. Dia menjelaskan, dalam satu hektar bisa menghasilkan 24.000 kg.
"Kalau diambil rata-rata harga buah naga Rp 15 ribu, dalam satu hektar bisa menghasilkan Rp 360 juta. Sementara ongkos produksinya sekitar Rp 110 juta. Jadi hasilnya lumayan," ujar Tarmijan sembari tersenyum.
Dengan asumsi harga Rp15 ribu per kg tersebut, Tarmijan untung Rp250 juta. Untung Tarmijan bisa dipastikan tambah baik karena harga buah naga semiorganiknya mencapai Rp 25-30 ribu per kg.
"Ini sebenarnya belum masuk masa panen. Tapi, ada pendekatan teknologi pertanian sederhana untuk bisa mempercepat hasil panen. Jadi sekarang kami masih bisa panen meskipun belum masuk panen raya," ujar Tarmijan.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas Panen Buah Naga Semiorganik ©2019 Merdeka.comPendekatan teknologi pertanian yang dimaksud Tarmijan ialah dengan menggunakan lampu sebagaimana banyak dilakukan oleh petani buah naga lainnya. Lampu itu berfungsi untuk mendorong proses pembuahan.
"Kalau pakai lampu itu bisa berbuah sepanjang tahun, tidak menunggu musim. Kalau musim kan biasanya dalam setahun hanya berbuah selama enam bulan. Namun kalau pakai lampu, sepanjang tahun terus berbuah," jelas Tarmijan.
Selain itu, untuk melakukan perawatan terhadap tanah, Tarmijan dan sejumlah petani buah naga lainnya memanfaatkan teknologi sederhana yang diberi nama SIPLO (Sistem Intensifikasi Potensi Lokal). Alat tersebut berfungsi untuk ionisasi pada tanah, sehingga unsur hara terserap maksimal oleh tanaman.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas Panen Buah Naga Semiorganik ©2019 Merdeka.com"Alatnya dialiri listrik, kemudian ujungnya kabel lainnya dimasukkan ke tanah yang basah," ungkap Koordinator dan Pemasaran SIPLO Hera Fatmawati, yang juga merupakan putri kandung Tarmijan.
Dengan teknologi itu, buah naga yang dihasilkan memiliki kandungan residu logam berat di bawah standard SNI yang sudah diuji di laboratorium Sucofindo.
"Ini baru saja kita gunakan. Kualitas dan mutu buah naga yang dihasilkan meningkat," urai Hera.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas Panen Buah Naga Semiorganik ©2019 Merdeka.comBupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat menemui para petani buah naga berharap inovasi tersebut terus dikembangkan. "Dinas Pertanian telah saya meminta memperkuat pendampingan. Ayo beralihnya ke semi-organik dan organik karena harganya pasti akan jauh lebih mahal dibanding yang biasa," ujar Anas.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengintip Budi Daya Madu Teran Khas Bangka Belitung, Bisnis Menjanjikan dengan Hasil Puluhan Liter Madu
Siapa sangka jika Bangka Belitung memiliki kekayaan alam selain timah, yaitu madu Heterotrigona Itama atau madu teran.
Baca SelengkapnyaMengenal Pudak, Kudapan Manis Khas Kabupaten Gresik
Makanan ini memiliki rasa manis yang bersumber dari gula sebagai bahan bakunya.
Baca SelengkapnyaPastikan Daging Aman Dikonsumsi Warga, Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH
Petugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari
Merdeka.com merangkum informasi tentang 60 pantun Jawa lucu yang kocak dan bikin ngakak. Pantun-pantun ini cocok untuk hiburan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaIbu di Banyuwangi Jual Ayam Ingkung tanpa Penyedap Rasa, Awalnya Iseng Kini Omzetnya Jutaan Rupiah per Hari
Menariknya, pembeli menikmati sajian ayam ingkung di teras rumah layaknya makan di kediamannya sendiri
Baca SelengkapnyaPria Banyuwangi Ajak Para Tetangga Ternak Kambing Perah, Awalnya 10 Ekor Kini Jadi 600 Ekor Auto Kaya Berjemaah
Setiap peternak bisa mengantongi Rp3,75 juta per dua pekan dari hasil menjual susu kambing, belum termasuk keuntungan jika kambing melahirkan
Baca SelengkapnyaDiremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaDulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaRekomendasi Makanan Musang yang Paling Disukai, Ampuh Bikin Hewan Peliharaan Jadi Gemuk
Merdeka.com merangkum informasi tentang rekomendasi makanan musang yang paling disukai, dan ampuh bikin hewan peliharaan jadi gemuk.
Baca Selengkapnya