Gara-gara Rokok, Demonstrasi Mahasiswa Unhas di Depan Rektor Ricuh
Merdeka.com - Demonstrasi ratusan mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar di depan kantor rektorat yang memprotes Peraturan Rektor tentang Organisasi Kemahasiswaan (PR Ormawa) diwarnai keributan. Lemparan batu dari arah demonstran membuat rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu terpaksa dievakuasi masuk kembali ke lobi rektorat.
Unjuk rasa mahasiswa yang lengkap dengan jas almamater merahnya ini dimulai pukul 11.47 wita, Rabu (14/11). Awalnya berlangsung damai, para orator bergantian menyampaikan protes kebijakan rektor yang dinilai mengekang kebebasan berekspresi mahasiswa. Antara lain ketua lembaga harus satu periode saja dan masa satu periode hanya satu tahun.
"Sejumlah pasal dalam peraturan rektor itu mengekang kebebasan dan membatasi mahasiswa untuk berekspresi. Tapi yang terpenting juga adalah kami memprotes proses lahirnya hingga ditetapkannya peraturan rektor itu yang tidak melibatkan mahasiswa. Peraturan rektor itu cacat formil. Makanya kami tuntut Peraturan Rektor itu harus dicabut," tandas Sesar Islami Wahidin, salah seorang orator mahasiswa.
Demonstrasi mahasiswa di Unhas Makassar ©2018 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari
Kurang lebih satu jam aksi berlangsung, rektor Unhas turun dari ruangannya menemui ratusan mahasiswa. Rektor memulai diskusinya dengan mahasiswa dikawal puluhan unsur keamanan internal kampus, TNI dan Polri berpakaian preman. Terjadi adu mulut karena rektor menolak kehadiran mahasiswa yang diskusi dengan menutup rapat wajahnya dengan syal dan merokok.
Rektor mengajak untuk berlaku sopan dan sportif. Dia menduga, mahasiswa yang menutup rapat wajahnya adalah bukan mahasiswa Unhas. Dia mengingatkan jangan sampai mahasiswa Unhas terprovokasi pengaruh dari luar.
Saat rektor memberikan jawaban akan tuntutan mahasiswa, tiba-tiba rektor dikawal sekuriti mendatangi kerumunan mahasiswa hendak menemui mahasiswa yang ngotot merokok.
Di saat bersamaan, sekuriti kampus tiba-tiba menyemprotkan tabung alat pemadam api. Alhasil demonstrasi jadi kacau. Mahasiswa membalasnya dengan lemparan batu. Rektor pun harus dievakuasi masuk ke dalam gedung.
Setelah suasana mereda, rektor keluar dan memerintahkan sekuriti menghentikan pengejaran terhadap mahasiswa. Akhirnya situasi mulai tenang dan mahasiswa dipanggil kembali berdiskusi.
Di depan mahasiswa, rektor Unhas berjanji akan mengkaji ulang proses lahirnya PR Ormawa itu, apakah benar tidak melibatkan mahasiswa. Juga akan mempelajari pasal-pasal mana dalam peraturan itu yang dinilai mengekang dan diprotes mahasiswa.
"Saya juga menjamin tidak ada skorsing, tidak ada pemecatan terhadap mahasiswa karena aksi ini. Lapor ke saya kalau itu terjadi. Demokrasi harus ada di kampus," Dwia seraya menutup pertemuannya dengan mahasiswa.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita Mahasiswa Universitas Pancasila Diintervensi Usai Desak Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Dituntaskan
Kendati mendapat intervensi, para mahasiswa tetap berjuang mengungkap kebenaran demi nama baik kampus.
Baca SelengkapnyaTanggapan Universitas Pancasila Usai Rektornya Dilaporkan ke Polisi Terkait Dugaan Pelecehan
Pelecehan yang dilakukan terlapor ETH telah membuat korban RZ mengalami trauma.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Mahasiswa UP soal Rektor ETH Usai Heboh Kasus Dugaan Pelecehan
Kendati sudah dinonaktifkan sebagai rektor, namun mahasiswa menolak ETH untuk tetap mengajar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rektor Universitas Pancasila Mangkir Hari Ini, Pemeriksaan Dijadwalkan Ulang 29 Februari
ETH meminta penundaan pemeriksaan hingga Kamis, 29 Februari
Baca SelengkapnyaUsai Demo Mahasiswa, Muncul Aksi Bela Rektor UP Terkait Pelecehan, Peserta Mengaku Dibayar 'Gocap'
Saat ini aksi demo tersebut sudah selesai. Mereka tidak sampai masuk ke dalam kampus karena diadang oleh petugas keamanan.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila soal Alasan Baru Lapor Polisi Setelah Setahun Kejadian
Peristiwa pelecehan itu terjadi pada Februari 2023 di ruang kerja rektor di kampus UP, Jalan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh
Wira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban Pelecehan Beberkan Modus Rektor UP Nonaktif: Dipanggil Menghadap ke Ruang Kerjanya
Ada dua laporan yang diterima Polda Metro Jaya yakni atas nama pelapor RZ Kabag Humas dan Ventura Universitas Pancasila dan DF sebagai pegawai honorer.
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Universitas Selamatkan Demokrasi, Anies: Kampus Bicara Setelah Tangkap Suara Rakyat
nies Baswedan mengaku senang berbagai kampus turut menyuarakan kepeduliannya terhadap kondisi demokrasi.
Baca Selengkapnya