Gara-gara longsor, 4 desa di Cilacap terancam banjir bandang
Merdeka.com - Sekitar empat desa di Kecamatan Wanareja dan Kecamatan Majenang, Cilacap Jawa Tengah yang berada di hilir Sungai Cijalu, terancam banjir bandang karena terhambatnya aliran sungai tersebut di wilayah Desa Jambu, Kecamatan Wanareja, Cilacap.
Kondisi tersebut terjadi karena longsoran tanah yang terjadi pada 20 Desember silam menutupi dasar sungai, sehingga membentuk bendungan. Menurut Kepala Bidang II Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Martono kepada wartawan, material yang membentuk bendungan tersebut merupakan tanah bercampur batu dan pepohonan dengan total volume mencapai 5.220 meter kubik.
"Lebar sungai Cijalu sebelumnya mencapai 15 meter, tetapi sekarang nyaris tertutup. Dan hanya menyisakan celah selebar tiga meter," katanya, Kamis (31/12).
Diakuinya, tumpukan material tersebut sulit dibuang menggunakan alat berat, karena medan menuju lokasi yang terjal. Dia mengemukakan, jika dilakukan secara manual akan memakan waktu lama dan beresiko tinggi, karena berpotensi terjadi longsor susulan.
Masih menurut Martono, kini Sungai Cijalu membentuk bendung alam yang berakibat pada suplai air dari bagian hulu tidak sebanding dengan aliran menuju hilir. Genangan yang terbendung sekarang mencapai panjang 300 meter dan lebar 25 meter dengan kedalaman sekitar 15 meter.
"Kemungkinan bendung alam itu mampu menampung air jutaan meter kubik, sehingga energinya sangat kuat. Tetapi, jika terjadi hujan lebat selama tiga jam, dikhawatirkan bendung alam akan robek dan bisa membuat dorongan air yang sangat besar dari bagian hilir. Padahal 20 kilometer dari wilayah longsor terdapat empat desa merupakan pemukiman padat," ujarnya.
Empat desa yang terancam banjir tersebut meliputi Desa Sadahayu, Desa Bener, Desa Jenang Kecamatan Wanareja dan Desa Pahonjean Kecamatan Majenang. Saat ini, dia mengemukakan, pihaknya telah mengajukan usulkan ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy untuk pelebaran aliran minimal hingga 10 meter. Permintaan tersebut dilakukan, lantaran pada Januari 2016 diprediksi curah hujan tinggi.
"Kita sudah menyurati BBWS Citanduy agar segera dilakukan penanganan, dengan melebarkan dasar Sungai Cijalu yang tersumbat material tanah, batu dan batang pohon akibat terbawa longsor," jelas Martono.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Titik Banjir dan Tanah Longsor Akibat Cuaca Ekstrem Kota Semarang
Cuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca SelengkapnyaSatu Warga di Lumajang Tewas Akibat Tertimbun Longsor di Lumajang
Ernawati (47) warga Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tertimbun longsor
Baca SelengkapnyaPemudik Lewat Tol Bocimi Arah Sukabumi Dialihkan ke Gerbang Tol Cigombong
Ini dilakukan karena sedang dilakukan perbaikan pasca peristiwa longsor yang terjadi akibat curah hujan tinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemudik Arah lebak Harus Waspada, Titik-Titik Ini Rawan Longsor!
BPBD meminta pengendara selalu waspada jika melintasi jalan tersebut.
Baca SelengkapnyaDua Warga Meninggal Dunia Akibat Bencana Longsor di Subang
Longsor tersebut terjadi pada Minggu (7/1) sore, setelah kawasan Desa Cipondoh diguyur hujan deras dari siang.
Baca SelengkapnyaPotret Hujan Deras Guyur Desa Sidomulo Pekalongan Sepanjang Hari, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor
Arus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus
Baca SelengkapnyaJasad Ibu dan Anak Ditemukan, Tim SAR Setop Pencarian Korban Tanah Longsor di Tana Toraja
Total 20 orang meninggal dunia dalam bencana tanah longsor yang terjadi di dua kecamatan yakni Makale dan Makale Selatan.
Baca SelengkapnyaSungai Ciliwung di Kedunghalang Bogor Tercemar, Muncul Busa Diduga Bahan Baku Sabun
Munculnya busa di Aliran Sungai Ciliwung, Kelurahan Kedung Halang, kali pertama dilihat oleh warga pada hari Sabtu (23/3).
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Penyebab Longsor di Tol Bocimi
Budi menuturkan, untuk penggunaan jalur arus mudik saat Lebaran, masyarakat bisa menggunakan jalan arteri yang ada ataupun kereta api.
Baca Selengkapnya