Merdeka.com - AS, Ketua RT di Kelurahan Jatiraden, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, menjadi tersangka kasus pembunuhan. Pria 43 tahun tersebut nekad menghabisi Misun Mardian, karena masalah tanah.

Kapolsek Pondok Gede, Kompol Jimmy Martin Simanjuntak, menjelaskan peristiwa pembunuhan terjadi pada Rabu (18/11) pukul 11.30 WIB di Jalan Nilam 13 RT 03 RW 10. Korban mengalami luka bacok di sejumlah bagian tubuhnya.

Ia menjelaskan, peristiwa bermula ketika pelaku sedang melaksanakan kegiatan membagikan sembako bantuan Covid-19. Di tengah aktivitasnya itu, seorang warga memberi tahu jika sebidang tanah miliknya diukur oleh korban.

"Pelaku lantas menuju ke lokasi menggunakan sepeda motor," ucap Jimmy pada Jumat (20/11).

Sampai di lokasi, kata dia, tersangka melihat ada lima orang sedang mengukur lahan. Cek-cok mulut tak dapat dihindarkan. Geram, pelaku lantas pergi ke rumah warga mengambil sebilah golok.

Sekembalinya lagi ke lokasi kejadian, tersangka membacok korban berkali-kali hingga tewas di lokasi kejadian. Tak lama kemudian, tersangka menyerahkan diri ke Polsek Pondok Gede.

Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal 338 KUHP Juncto Pasal 351 ayat 3 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. Barang bukti yang berhasil diamankan diantaranya 1 buah golok berlumuran darah dan 1 pakaian milik korban.

Duduk Perkara Kasus Pembunuhan

Penyebab perkara ini adalah persoalan tanah di Jalan Nilam 13 RT 03 RW 10. Belakangan terungkap lahan yang menjadi objek perselisihan antara korban dan tersangka merupakan milik perusahaan swasta. Lokasinya berada di wilayah tersangka yang menjabat pengurus RT.

"Jadi korban itu historinya suka ngukur-ngukur tanah gitu, ada yang ngaku itu tanah milik dia dan juga ada tanah orang lain," kata Kanit Reskrim Polsek Pondok Gede Iptu Santri Dirga pada Jumat (20/11) siang.

Kebiasaan korban, kata dia, sudah sering mendapatkan peringatan dari warga setempat. Menurut dia, pada Rabu siang lalu, ada lima orang termasuk korban yang sedang mengukur lahan milik perusahaan swasta di wilayah tersangka.

Karena itu, ketika mendapatkan laporan bahwa korban dan empat kawannya mengukur tanah di wilayahnya menjadi geram. Tersangka melabrak ke lokasi. Pertikaian pun terjadi. Korban tewas dibacok menggunakan golok. Usai melakukan perbuatannya, tersangka menyerahkan diri ke kepolisian.