Gara-gara Dewan Kesenian Depok, hubungan PKS dan Gerindra tegang
Merdeka.com - Hubungan politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) di Depok kabarnya memanas. Kemelut bersumber dari persoalan Dewan Kesenian Depok (DKD).
Saat ini, Ketua DKD dijabat oleh Nuroji merupakan politikus Partai Gerindra, sekaligus tim pemenangan pasangan Idris Abdul Shomad-Pradi Supriatna.
Sejak terpilihnya Nuroji sebagai Ketua DKD pada April lalu, Wali Kota Idris hingga hari ini belum mengesahkannya. Padahal Idris kabarnya yang memerintahkan digelarnya musyawarah luar biasa (muslub).
Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Depok, Jamaludin mengatakan, seharusnya persoalan ini segera ditindaklanjuti sehingga tidak berlarut. Sebab, polemik ini berdampak pada nama partai dan pribadi Nuroji.
"Nuroji itu DPC Partai Gerindra Depok. Dengan polemik ini, kami sangat kecewa pada wali kota-wakil wali kota yang terkesan membiarkan persoalan ini," kata Jamaludin, Kamis (9/6).
Jamaludin mengancam akan mencabut dukungan jika persoalan ini tidak segera diselesaikan. "Kami akan tegas mencabut dukungan dan balik arah, walaupun di dalamnya ada Pak Pradi," ujar Jamaludin.
Jamaludin mengingatkan, secara politik Idris-Pradi memiliki catatan sejarah. Sebab, hingga kini status Nuroji masih ketua tim sukses juga ketua tim 10.
"Dan itu belum dibubarkan. Jangan sampai wali kota melupakan orang-orang yang membuat dirinya jadi seperti sekarang ini," ucap Jamaludin.
Secara terpisah, Nuroji mengatakan, dia sudah mengingatkan supaya tidak mengabaikan persoalan ini. Menurut dia, jalan keluar persoalan ini sangat sederhana.
"Cabut Surat Keputusan (SK) Munir. Toh semenjak dilantik belum ada juga yang dikerjakan," kata Nuroji.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahmad Dhani masih fokus pada pencalonannya di Dapil Jatim I DPR RI.
Baca SelengkapnyaGerindra menyambut baik apa yang sudah diputuskan Presiden Jokowi dalam mengangkat siapapun menjadi menteri.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bahwa akan mengajak semua kekuatan untuk bersama.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gerindra menilai hak angket itu tidak perlu dilakukan apalagi baru sebatas wacana.
Baca SelengkapnyaUntuk rencana pertemuan, hingga kini belum menemukan waktu yang pas untuk dilaksanakan.
Baca SelengkapnyaDasco mengatakan, dalam panggung politik mengalihkan dukungan merupakan hal biasa.
Baca SelengkapnyaBergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak mengharuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaSelain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca Selengkapnya