Ganjil genap tol Janger, Jagorawi & Japek hemat konsumsi BBM hingga Rp 500 M per hari
Merdeka.com - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengklaim terjadi penghematan konsumsi BBM hingga Rp 500 miliar pasca penerapan kebijakan ganjil genap di tiga ruas tol Janger, Jagorawi dan Japek. Kepala BPTJ, Bambang Prihartono mengaku, pihaknya akan mengevaluasi dampak ekonomi dari kebijakan ganjil genap yang diterapkan baru-baru ini.
"Dari satu sektor BBM saja di Tol Japek misalnya, bisa menghemat kira-kira Rp 140 miliar perhari, itu baru satu tol ini ada 3 tol. Kalau sama, kali 3 saja hampir bisa Rp 500 miliar perhari," katanya di Cikupa Mas, Kabupaten Tangerang, Kamis (19/4).
Kebijakan yang dianggapnya berhasil ini juga tak akan berhenti di 3 ruas jalan tol, tapi akan dikembangkan ke beberapa ruas jalan tol lainnya.
"Kami tidak akan berhenti di 3 jalan tol itu. Tapi kami akan atur ruas-ruas tol lainnya baik tol maupun nontol tapi tentu kami mohon waktu," ucap dia.
Pemerintah lanjutnya, sangat serius mengatasi kemacetan yang ada saat ini. Namun begitu, saat ini BPTJ, baru akan fokus mengatur ruas tol yang ada.
"Kami konsentrasi terhadap 2 tol ini, sampai benar-benar optimal baru kami berangkat ke ruas-ruas tol yang lain," katanya.
Berdasarkan catatannya, sosialisasi penerapan ganjil genap di tol Jakarta Cikampek (Japek) efektif diterapkan selama 1 minggu. Seterusnya, tidak lagi ada kendaraan yang memutar balik kendaraan karena tak tahu penerpan kebijakan itu.
Dia mengaku, selama 4 hari sosialisasi penerapan ganjil genap di Janger, kendaraan yang memutar balik karena kebijakan ganjil genap terus menurun sejak hari pertama pelaksanaan.
"Selama empat hari paket kebijakan ini diimplementasikan, kami melihat data dilapangan kendaraan yang diputar balik itu menurun, contoh di pintu tol Tangerang 2 Alam Sutera, di hari pertama yang diputar balik 200 kendaraan, hari kedua menurun sekitar 100, di hari ketiga enggak sampe 100. Artinya masa uji coba lumayan menjadi bagian dari sosialisasi ke masyarakat sehingga target dua minggu akan cenderung menurun," ucap dia.
Menurut dia, dari hasil survei di Tol Japek yang lebih awal menerapkan kebijakan tersebut, pihak BPTJ hanya membutuhkan waktu satu minggu untuk sosialisasi kebijakan itu.
"Hasil survei di Japek kita butuh seminggu sampai nanti di minggu kedua mereka sudah enggak ada yang diputar balik oleh karena itu uji coba kenapa dua minggu," terangnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Ungkap Kronologi Kasus Penggelapan BBM Senilai Puluhan Juta Rupiah di Serang Berakhir Damai
Kejagung menghentikan penanganan kasus penggelapan uang hasil penggelapan puluhan liter BBM senilai Rp53 juta.
Baca SelengkapnyaJakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu
BPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar Siapkan Tiga Strategi Sakti Turunkan Harga Bahan Pokok
Ganjar Pranowo telah menyiapkan tiga strategi untuk menurunkan harga bahan pokok.
Baca SelengkapnyaHujan Mengguyur Sejak Subuh, Ini Daftar Titik Genangan di Jakarta Hingga Pukul 10
BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
Baca SelengkapnyaBeras dan Rokok Jadi Komoditas Pengeluaran Terbesar Warga Jakarta
Berdasarkan data BPS mencatat beras dan rokok sebagai pengeluaran terbesar dalam rumah tangga.
Baca SelengkapnyaBerkali-kali Minta Jateng Dijaga, Ini Potret Hasil Survei Ganjar di 'Kandang Banteng'
Ganjar Pranowo menyampaikan Jawa Tengah (Jateng) yang menjadi lumbung suara PDIP di Pilpres 2024 harus dijaga
Baca SelengkapnyaHitungan BPS: Masyarakat Jakarta Habiskan Rp1 Juta untuk Makan Setiap Bulannya
Sebagian besar pengeluaran ini digunakan untuk membeli makanan dan minuman jadi, ikan, telur dan susu serta sayuran.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca Selengkapnya