Ganjar tanya Dinkes soal belasan pemudik tewas karena macet Brexit
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai, jumlah pemudik tewas akibat kemacetan di gerbang keluar jalan tol Pejagan dan Brebes Timur atau Brebes Exit (Brexit) pada arus mudik Lebaran 2016, perlu konfirmasi pemegang otoritas medis.
"Akan lebih baik jika pemegang otoritas medis memberikan penjelasan soal itu berdasarkan serangkaian pemeriksaan guna menghindari kesimpangsiuran dan spekulasi seolah-olah kemacetan di Brebes begitu mengerikan," kata Ganjar saat dihubungi melalui telepon dari Semarang, Sabtu (9/7).
Ganjar mengaku sudah mengecek ke Dinas Kesehatan mengenai penyebab sejumlah pemudik yang diinformasikan tewas akibat kemacetan di "Brexit" pada arus mudik yang baru lalu.
"Saya sudah 'ngecek' ke Dinkes, apa yang menyebabkan sejumlah pemudik tewas, (ternyata) ada yang karena sakit, jatuh, dan pemudik yang tewas di travel pas macet itu dari awal dia sudah sakit," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, seperti dilansir Antara.
Menurut Ganjar, pemudik harus diberi informasi yang jelas mengenai jalur mudik sehingga mempunyai catatan sendiri, termasuk saat memasuki ruas jalan tol. Mantan anggota DPR RI itu menyarankan agar dibuka beberapa pintu keluar pada ruas jalan tol Pejagan-Brebes guna mengantisipasi kemacetan saat terjadi penumpukan kendaraan.
"Itu saran sementara, saran lain berikan sistem informasi kepada pemudik mengenai kondisi lalu lintas, tempatkan petugas kepolisian atau Dinas Perhubungan dan pasang alat (yang menginformasikan) anda harus keluar di sini karena di sana macet, jika nekat berarti ambil resiko," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono menegaskan tidak ada pemudik yang meninggal karena kemacetan panjang yang terjadi di Brebes saat arus mudik Lebaran 2016.
Menurut dia, kematian belasan pemudik yang diduga akibat kemacetan saat arus mudik di wilayah Brebes harus dibuktikan secara medis.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capres Ganjar Tantang Bahas Kasus Wadas dalam Debat Pilpres 2024
Capres Ganjar melanjutkan estafet penyelesaian meski menerima sentimen negatif publik.
Baca SelengkapnyaPersiapan Debat Capres Ketiga, Ganjar: Jangan Bicara Muluk-Muluk Kalau Pekerja Migran Tak Diurus
Terkait pertahanan, Ganjar menyinggung soal alutsista dan kebutuhan dasar yang mesti terpernuhi.
Baca SelengkapnyaGanjar Minta Pejabat Cuti Jika Ikut Kampanye
Ganjar mengatakan, pihaknya memiliki tiga pilar untuk menjaga agar suara di Jawa Tengah tidak direbut pihak lain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebulan Kampanye, Ganjar Ungkap Keluhan Masyarakat Soal Pekerjaan hingga Kelangkaan Pupuk
Ganjar juga mengklaim dirinya banyak tahu tentang problem riil yang dihadapi masyarakat
Baca SelengkapnyaGanjar Siapkan 3 Langkah Hadapi Sengketa Pemilu 2024: Hak Angket Tak Akan Berjalan Mulus
"Kami masih berjuang sampai dengan tanggal 20 (Maret)," kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaGanjar: RUU Perampasan Aset Harus Segera Disahkan Karena jadi Tuntutan Rakyat
Ganjar menyebut RUU Perampasan Aset ini harus segera disahkan DPR.
Baca SelengkapnyaGanjar Ungkap Pesan Orang Tua Sebelum Mencoblos ke TPS: Berserah dan Bersihkan Hati
Ganjar Pranowo mengaku optimis menang di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar Sepakat dengan Wapres soal Dugaan Penyalahgunaan Bansos: Penting untuk Ditindaklanjuti Bawaslu
Ganjar sudah memprediksi penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap dimanfaatkan para pejabat untuk mengkampanyekan salah satu paslon.
Baca SelengkapnyaGanjar Soal Hak Angket Pemilu: Kami Tidak Pernah Menggertak, Kami Serius
“Tapi kami tidak pernah menggertak. Kami menyampaikan cara yang biasa saja. Ada banyak cara sebenarnya," kata Ganjar
Baca Selengkapnya