Ganjar salahkan pemerintah soal macet parah di 'Brexit'
Merdeka.com - Kemacetan parah lebih dari 20 kilometer di pintu keluar tol Brebes Timur atau sering disebut Brexit pada musim mudik, menjadi salah satu bahan evaluasi arus mudik dan balik lebaran 2016 yang rencananya dilaksanakan pada Rabu (13/7) besok pagi, oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Antrean kendaraan bermotor yang mengular tersebut harus dicarikan solusi agar di tahun berikutnya dapat diurai agar perjalanan pemudik tidak lagi terhambat.
"Akan kita evaluasi, besok (Rabu) akan saya evaluasi," katanya saat memberikan sambutan dalam acara Halal Bi Halal Keluarga Besar Yayasan Alumni Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Semarang (USM) di Auditorium USM Semarang, Jawa Tengah Selasa (12/7).
Ganjar mengungkapkan, antrean panjang tersebut terjadi karena pemerintah pusat tidak terlalu memperhatikan manajemen risiko sistem pembayaran tol sekali bayar yang diterapkan. Akibatnya, kendaraan yang datang secara bersamaan menyulitkan petugas tol untuk memberikan uang kembalian.
"Risikonya datangnya bareng-bareng. Harga tol sekitar Rp 140-160 ribu sekian itu nyusukinya angel (pengembalian uangnya sulit). Coba kalau dipaskan Rp 100 ribu atau sekalian digratiskan," ujar politikus PDIP itu.
Oleh karenanya, Ganjar menyatakan untuk mengantisipasi kejadian serupa di tahun depan, pada evaluasi mudik Lebaran nanti juga akan sekaligus membentuk tim atau panitia mudik Lebaran 2017. Pembentukan panitia mudik sejak dini ini untuk mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk sistem informasi dan teknologi dengan lebih baik.
"Besok saya evaluasi, langsung besok mau saya bentuk tim atau panitia mudik Lebaran 2017. Biar siap-siap," tutur mantan anggota DPR dua periode ini.
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu menambahkan, untuk mengurai kemacetan saat mudik Lebaran tidak cukup dengan rekayasa lalu lintas yang dilakukan oleh kepolisian. Namun juga harus mengubah perilaku pemudik dan masyarakat yang tidak taat peraturan.
"Perilaku tidak taat aturan dan buruk itu seperti, membuka pembatas jalan yang terpasang di median jalan, dan juga pasar tumpah," pungkas Ganjar.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar: RUU Perampasan Aset Harus Segera Disahkan Karena jadi Tuntutan Rakyat
Ganjar menyebut RUU Perampasan Aset ini harus segera disahkan DPR.
Baca SelengkapnyaDebat Perdana Capres, Ganjar Tunjukkan Kelas Pemimpin Berani Ambil Risiko
Ganjar disebut memaparkan permasalahan yang berdampak pada ekonomi rakyat
Baca SelengkapnyaGanjar: Mengelola Sampah Bisa Ciptakan Lapangan Kerja
Tidak melulu soal berbisnis dengan modal besar, namun juga bisa dimulai dengan hal yang sederhana.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar Sarankan Mahfud Mundur dari Kabinet
Ganjar Sarankan Mahfud Mundur dari Kabinet agar tidak menimbulkan konflik kepentingan.
Baca SelengkapnyaJika Jadi Presiden, Ganjar Bakal Putihkan Kredit Macet Nelayan
Banyak nelayan yang tidak bisa menikmati hasil jerih payahnya dari melaut karena memiliki tanggungan.
Baca SelengkapnyaGanjar Siapkan Tiga Strategi Sakti Turunkan Harga Bahan Pokok
Ganjar Pranowo telah menyiapkan tiga strategi untuk menurunkan harga bahan pokok.
Baca SelengkapnyaGanjar: Jangan Baperan, Sambut 2024 dengan Bahagia
Ganjar mengajak masyarakat menyambut tahun baru dengan penuh kegembiraan.
Baca SelengkapnyaCapres Ganjar Tantang Bahas Kasus Wadas dalam Debat Pilpres 2024
Capres Ganjar melanjutkan estafet penyelesaian meski menerima sentimen negatif publik.
Baca SelengkapnyaGanjar Minta Relawan Kampanye Tanpa Knalpot Brong: Kalau Masih Diganggu, Tabrak!
Ganjar Pranowo menyerukan pendukungnya tidak menggunakan knalpot brong saat kampanye.
Baca Selengkapnya