Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan empat penyumbang klaster covid-19 di wilayahnya. Empat diantaranya kasusnya paling banyak ada di klaster pondok pesantren, rumah tangga, tempat kerja dan pasar.

"Penyumbang terbanyak penularan covid-19 yakni klaster pondok pesantren. Adapun angka penularan klaster ponpes mencapai 44,6 persen. Ada 123 pasien yang dirawat di tempat isolasi. 446 orang isolasi mandiri, 82 orang dirawat, 272 orang dinyatakan sembuh. Total keseluruhan 923 orang," kata Ganjar Pranowo, Rabu (21/10).

Saat ini, pihaknya bersama Dinkes Jateng tengah memberikan pengawasan khusus untuk kasus penularan Covid-19 di empat klaster tersebut. Bahkan, kasusnya meningkat di Kabupaten Cilacap.

"Kita sedang mencermati klaster ponpes, klaster rumah tangga, klaster pekerja dan klaster pasar. Di Cilacap yang membikin tinggi. Maka kita bantu daerah yang punya penularan klaster yang cukup tinggi," ungkapnya.

Sektor rumah tangga menjadi klaster ke dua terdapat 615 pasien yang isolasi mandiri, 77 pasien yang dirawat, 101 pasien sembuh dan 22 pasien diketahui meninggal dunia.

"Untuk rumah tangga penularannya 39,4 persen. Sedangkan klaster tempat kerja ada 78 pasien dirawat, dua pasien sembuh dan tujuh meninggal dunia. Klaster pasar tradisional 3,9 persen," jelasnya.

Sedangkan Jawa tengah sendiri terdapat zona merah penyebaran covid-19 diantaranya Tegal, Pemalang, Kabupaten Semarang, Kebumen, Wonosobo, Karanganyar dan Kota Pekalongan. Sementara zona kuning berada di Wonogiri dan Kota Salatiga.

"Kita minta tim turun ke tujuh daerah untuk lakukan edukasi dan sosialisasi. Apa saja yang harus dilakukan tiap daerah," ungkapnya.