Ganjar geregetan lihat kondisi industri garam
Merdeka.com - Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut satu, Ganjar Pranowo berjanji memajukan industri garam. Di hadapan ratusan petambak garam Desa Wedung Kecamatan Babalan Kabupaten Demak, dia mengaku geram dengan kondisi perindustrian garam nasional saat ini.
"Mosok ket jaman disik awake dewe ora iso gawe uyah? Saya greget, sempat matur menteri perindustrian (Masak dari jaman dulu kita tiba bisa membuat garam? Saya greget, sempat bicara ke Menteri Perindustrian)," ucap Ganjar usai menyemen batu sebagai pondasi bangunan pengolahan garam, Sabtu (19/5).
Ganjar bicara soal usulan pembangunan pabrik garam di Nusa Tenggara Timur. Menurut dia, wilayah tersebut sangat cocok. Pasangan Taj Yasin Maemoen ini meyakini pembangunan pabrik itu dapat memenuhi kebutuhan garam nasional.
"Kita mampu kok, meski kualitasnya buruk. Ya kita harus perbaiki kualitas. Contohnya ada teknologi ulir pakai membran, ternyata kualitasnya bisa bagus," ungkapnya.
Salah satu petambak garam, Romadon, warga Babalan RT 2 RW 2, Wedung, Demak ikut angkat bicara. Di hadapan Ganjar, dia mengutarakan bahwa para petambak garam kesulitan membeli membran garam. Alat itu menjadi modal utama petambak.
"Ya harganya, ya stoknya. Membran itu kan hanya dijual dalam koperasi tambak garam. Kami, para petambak yang tidak memiliki kelompok ini kesulitan membeli, harus jadi anggota dulu," bebernya.
Soal harga membran, Romadon menyebut angka Rp 3,3 juta untuk ukuran 100x4 meter persegi. Harga tersebut dinilainya terlalu tinggi. "Di Surabaya itu Rp 2 juta untuk ukuran yang sama. Kami berharap Pak Ganjar memberi solusi," ucap dia.
Ganjar menyarankan petambak membuat kelompok. Menurutnya, pembuatan kelompok sebagai identitas agar pemerintah mudah melakukan pengawasan, sekaligus pemberian bantuan.
"Kalian sekarang buat kelompok, nanti kami dampingi. Saya ada bantuan dari Kementerian Kelautan Perikanan itu membran. Nanti saya beri pelatihan juga," jelas Ganjar.
Menyoal harga, Ganjar menyarankan petambak non-kelompok untuk berani melakukan peminjaman ke perbankan sebagai modal. Dia menawarkan para petambak itu pinjaman berbunga ringan dari Bank Jateng.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Siapkan Tiga Strategi Sakti Turunkan Harga Bahan Pokok
Ganjar Pranowo telah menyiapkan tiga strategi untuk menurunkan harga bahan pokok.
Baca SelengkapnyaGanjar Minta Relawan Kampanye Tanpa Knalpot Brong: Kalau Masih Diganggu, Tabrak!
Ganjar Pranowo menyerukan pendukungnya tidak menggunakan knalpot brong saat kampanye.
Baca SelengkapnyaGanjar soal Jokowi Naikkan Tunjangan Bawaslu Jelang Pencoblosan: Mudah-Mudahan Bukan Godaan atau Suap
Ganjar Pranowo merespons keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikan tunjungan pegawai Bawaslu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar Pranowo Setuju Alat Peraga Kampanye Ditertibkan
Pemerintah bisa menyediakan ruang agar alat peraga kampanye tidak merusak pemandangan.
Baca SelengkapnyaSaat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu
Ganjar Pranowo bertemu dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).
Baca SelengkapnyaBerkali-kali Minta Jateng Dijaga, Ini Potret Hasil Survei Ganjar di 'Kandang Banteng'
Ganjar Pranowo menyampaikan Jawa Tengah (Jateng) yang menjadi lumbung suara PDIP di Pilpres 2024 harus dijaga
Baca SelengkapnyaGanjar Prihatin Dengar Emak-Emak di Bekasi Curhat Ditipu Calo Tenaga Kerja
Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo prihatin mendengar warga yang curhat tertipu calo penyalur tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaBertemu Petani Tebu di Nganjuk, Ganjar Dicurhati soal Impor Gula
Ganjar menerima keluhan para petani tebu di Nglawak, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk,
Baca SelengkapnyaGanjar Buka Suara Tanggapi 'Karyawan Dipecat tapi Masih Dapat Bintang 4'
Calon presiden Ganjar Pranowo merespons informasi viral di media sosial 'karyawan dipecat tapi masih dapat bintang 4'.
Baca Selengkapnya