Merdeka.com - Direktur Hukum TNI Angkatan Darat (Dirkumad) Brigjen TNI Tetty Melina Lubis mengatakan oknum prajurit yang terlibat penyerangan Polsek Ciracas masih tetap mendapatkan gaji meskipun sudah ditetapkan menjadi tersangka. Namun, gaji mereka nantinya akan dipotong untuk melakukan ganti rugi kepada korban dan kerusakan yang mereka timbulkan. 29 orang ditetapkan menjadi tersangka atas kasus penyerangan tersebut.

"Berkaitan nanti yang bersangkutan apakah kalau sudah dipecat, dalam proses penyidikan yang dilakukan POM, dilimpahkan ke oditur militer, serta berkas kengmap juga dilimpahkan ke pengadilan," kata Tetty di Jakarta, Kamis (3/9).

"Nah dalam tahap-tahap tersebut itu terjadi sebulan atau dua bulan dan itu akan cepat nanti diberlakukan ada tingkatan ada tingkat kasasi. Nah itu ada tahapnya, sebulan atau dua bulan dan 3 bulan, di situlah kita potong gajinya. Gajinya masih jalan sebelum berkekuatan hukum tetap putusan tersebut," sambungnya.

Komandan Polisi Militer (Danpom) Kodam Jaya Kolonel CPM Andrey Swatika Yogaswara mengatakan, pihaknya belum menetapkan Prada MI sebagai tersangka karena masih dalam perawatan di rumah sakit.

"Bagaimana proses terhadap Prada MI, sudah dimintai keterangan terkait mendukung kecarah sana, tapi peningkatan status Prada MI belum diterapkan karena masih dalam perawatan," ujar Andrey.

Para tersangka perusakan akan dikenakan pasal 170 KUHP dengan ancaman pidana 5 tahun 6 bulan penjara dan/atau Pasal 460 KUHP dengan ancaman 2 tahun 6 bulan penjara.

"Itu pasal akan berkembang, tentunya sampai sekarang, hari ini kami akan memeriksa lebih lanjut sekitar 12 orang dari total 51 periksa dan 29 orang sudah kami tetapkan sebagai tersangka," jelasnya.

"Jadi pasalnya menyesuikan peran dan perbuatan yang dilakukan sehingga Prada MI tersangka lain menggunakan pasal yang tidak sama. Tapi yakini kita akan menerapkan pasal yang mengikat sehingga betul-betul memenuhi syarat menjadi tersangka, diproses secara hukum, memiliki ketetapan hukum yang tetap," tegas Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Danpuspomad) Letjen TNI Dodik Wijonarko.