Merdeka.com - Percobaan bunuh diri berulang kali yang gagal merenggut nyawanya, membuat Irma Rahayu berpikir ulang menata kehidupannya. Irma mengatakan, latar belakang niatnya bunuh diri kala itu terkait erat dengan beban persoalan yang harus dihadapinya, mulai dari masalah rumah tangga hingga persoalan keyakinan.
Irma menuturkan, tahun 2007 hingga 2008 adalah rentang waktu terberat dalam hidupnya. Kala itu dirinya mulai melirik dan diam-diam mempelajari Islam dengan seksama. Sementara dirinya masih terikat pernikahan Katolik yang mengharamkan perceraian. Rumah tangga Irma pun mulai dilanda badai.
Kala itu, Irma merasa sendirian. Tidak ada tempat untuk sekedar bercerita beban masalah yang dihadapinya. Meski akhirnya Irma memutuskan untuk memeluk Islam, namun upaya bunuh diri masih tetap ia coba.
"Saya percobaan bunuh diri itu saat lagi galau masuk Islam dan setelah sudah masuk Islam saya coba bunuh diri," tutur Irma kepada merdeka.com, Selasa (5/5).
Menurut Irma, keinginan bunuh diri tidak ada kaitannya dengan pemahaman seseorang tentang agama yang dianutnya. Faktor utama seseorang bertekad mengakhiri hidupnya adalah rasa kesepian atau loneliness.
"Sebenernya sih (upaya bunuh diri) bukan karena kurang agama, ustad juga ada yang mau mati bunuh diri, banyak anak-anak pesantren yang mau mati bunuh diri, cuma gak ke expose saja. Kalau agama sih bukan, mereka mungkin punya banyak pemahaman agama tapi gak merasa ada yang support. Kalau menurut saya sebenarnya, orang-orang yang mau bunuh diri itu karena lonely, kesepian. Kayak saya, waktu itu saya baru mengenal Islam dan saya tahu di Islam itu gak boleh (bunuh diri). Siapa sih yang gak tahu kalau bunuh diri itu masuk neraka? Mau di agama apa pun, Islam atau Kristen itu pasti langsung masuk neraka, cuma masalahnya orang itu lonely," papar Irma.
Soul Healer ini pun memaparkan bahwa faktor kesepian bisa membuat seseorang bunuh diri secara perlahan maupun secara langsung. Irma menegaskan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Interaksi dengan sesama manusia, utamanya keluarga, sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas emosi seseorang. Irma menekankan interaksi yang dimaksud adalah interaksi yang berkaitan dengan hati dan rasa kasih sayang.
"Jadi menurut saya kenapa orang bunuh diri? Karena mereka sendirian, gak ada yang support, gak ada yang ajak ngobrol, ada saja yang mau ngajak ngobrol, dengerin, Insya Allah (gak jadi bunuh diri). Gak usah kasih solusi deh, cukup dengerin, ngobrol heart to heart," tutur Irma.
Irma mengungkap bahwa sosok kesepian bukan berarti mengurung diri di dalam kamar. Sosok yang kesepian saat ini justru menyibukkan diri dengan pekerjaan. Berupaya menutup celah kesepiannya dengan tenggelam dalam pekerjaan.
"Lonely, dia sibuk kerja, kenapa? Dia sendirian, ngomong sama istri gak didengerin, walau ngobrol tapi ngobrolnya gak heart to heart. Tapi biasanya yang begitu gak langsung bunuh diri tapi membunuh dirinya pelan-pelan, kena serangan jantung, atau serangan penyakit," ungkap Irma.
Menyadari potensi bunuh diri yang semakin besar di lingkungan masyarakat, dipicu oleh kerentanan dalam mengelola emosi, Irma kemudian membentuk komunitas berbasis support group, Emotional Healing Indonesia (EHI).
"EHI memang saya bikin lebih ke komunitas, lebih ke support group, lebih ke komunitas orang-orang yang sudah 'gila', dikumpulin. Ini lho, gila juga gak sendirian, gila berjamaah, paling enggak yuk sama-sama kita 'gila'. Saling mendengarkan kegilaan masing-masing, jadi intinya bikin ukhuwah kalau dalam Islam, bikin komunitas untuk silaturahmi lah. Karena pada dasarnya kita butuh ngobrol, tapi secara general," tutur Irma.
Meski anggota komunitas ini 'gila', namun tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama yang dianut masing-masing. Hingga kini, anggota komunitas EHI sudah mencapai ribuan orang tersebar di Indonesia juga di luar negeri, antara lain Hong Kong dan Amerika Serikat.
[siw]Satpam di Denpasar Produksi Cokelat Rasa Ganja, Diedarkan ke Luar Kota
Sekitar 23 Menit yang laluGanjar Ungkap Pertumbuhan Ekonomi Jateng Naik Tak Lepas dari Peran Petani
Sekitar 55 Menit yang laluWamen Haji dan Umrah Saudi Puji Kekompakan Petugas RI Layani Jemaah di Tanah Suci
Sekitar 1 Jam yang laluPerselingkuhan di Masa Lalu Picu Cekcok, Wanita Kampar Tewas Dianiaya Suami
Sekitar 1 Jam yang laluBakar Hutan untuk Tanam Jagung, Dua Orang di Samosir Ditangkap Polisi
Sekitar 1 Jam yang laluKPK Beberkan Jejak Pelarian Bupati Mamberamo Tengah, Lewat Jalur Darat dan Bawa 3 Tas
Sekitar 1 Jam yang laluLansia di Penjaringan Nekat Bakar Rumah Tetangga, Ternyata Ini Penyebabnya
Sekitar 2 Jam yang laluSantri Meninggal Berkelahi, Ponpes Daar El Qolam Dapat Laporan usai Korban Tak Sadar
Sekitar 2 Jam yang laluAKP Rita Yuliana Buka Suara soal Diisukan Punya Hubungan dengan Jenderal
Sekitar 2 Jam yang laluFase Pemulangan dari Madinah Masih Berlangsung, 78.369 Jemaah Sudah di Tanah Air
Sekitar 3 Jam yang laluRoy Suryo Ajukan Penangguhan Penahanan, Pelapor Minta Polisi Tolak
Sekitar 3 Jam yang laluCEK FAKTA: Tidak Benar Sunscreen dan Konsumsi Minyak Sayur Menyebabkan Kanker Kulit
Sekitar 5 Hari yang laluKetahui Perbedaan antara Sunscreem dan Sunblock, Cegah Salah saat Memilih
Sekitar 6 Bulan yang lalu12 Rekomendasi Sunscreen Ringan di Bawah Rp100.000 dengan SPF Minimal 30
Sekitar 7 Bulan yang lalu5 Rekomendasi Sunscreen Gel Terbaik Ini Cocok untuk Kulit Berminyak
Sekitar 11 Bulan yang laluPengacara Ungkap Alasan Bharada E Tak Bisa Menolak Perintah Atasan Tembak Brigadir J
Sekitar 3 Menit yang laluAKP Rita Yuliana Buka Suara soal Diisukan Punya Hubungan dengan Jenderal
Sekitar 2 Jam yang laluCopot Irjen Ferdy Sambo, Kapolri Lantik Syahardiantono jadi Kadiv Propam
Sekitar 5 Jam yang laluLPSK Jelaskan Syarat Bharada E untuk Jadi Justice Collaborator: Bukan Pelaku Utama
Sekitar 5 Jam yang laluPengacara Ungkap Alasan Bharada E Tak Bisa Menolak Perintah Atasan Tembak Brigadir J
Sekitar 3 Menit yang laluVIDEO: Timsus Bentukan Kapolri 'Gaspol' Periksa Ferdy Sambo di Mako Brimob
Sekitar 3 Jam yang laluVIDEO: Profil Komjen Agus Andrianto, Kabareskrim Perintahkan Brimob Siaga di Mabes
Sekitar 3 Jam yang laluCopot Irjen Ferdy Sambo, Kapolri Lantik Syahardiantono jadi Kadiv Propam
Sekitar 5 Jam yang laluPengacara Ungkap Alasan Bharada E Tak Bisa Menolak Perintah Atasan Tembak Brigadir J
Sekitar 3 Menit yang laluVIDEO: Timsus Bentukan Kapolri 'Gaspol' Periksa Ferdy Sambo di Mako Brimob
Sekitar 3 Jam yang laluVIDEO: Profil Komjen Agus Andrianto, Kabareskrim Perintahkan Brimob Siaga di Mabes
Sekitar 3 Jam yang laluEkonomi Tumbuh Impresif, Puteri Komarudin: Pemulihan Terus Berlanjut dan Semakin Kuat
Sekitar 7 Jam yang laluSukamta: Indonesia Harus galang Kekuatan Internasional Hentikan Kebrutalan Israel
Sekitar 7 Jam yang laluBRI Liga 1: Bobotoh Memanas Minta Robert Alberts Dipecat, Legenda Persib Maklum
Sekitar 2 Jam yang laluBRI Liga 1: Baru Cetak 3 Gol Sejak 2011, Gelandang Bhayangkara Lebih Pentingkan Kemenangan
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Sandiaga Salahuddin Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami