Gagal bongkar muat, 13 sapi kurban mati kepanasan di pelabuhan
Merdeka.com - Gara-gara banyak kapal-kapal besi ukuran lebih dari 500 GT sandar di Pelabuhan Kalimas, Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, seluruh kapal-kapal barang berukuran di bawah 500 GT, tak bisa keluar-masuk pelabuhan rakyat tersebut, karena jalurnya terhalang oleh kapal yang lebih besar.
Akibatnya, 13 ekor sapi yang diangkut salah satu kapal yang tengah sandar di Pelabuhan Rakyat Kalimas, mati kepanasan selama dua hari. Sapi-sapi itu, diangkut menggunakan KLM Nusantara Indah asal Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang hingga saat ini belum bisa bongkar-muat di Kalimas.
Dan hingga pukul 13.00 WIB, bangkai sapi belum dievakuasi, padahal posisi kapal sudah berada tepat di samping Dermaga Penyeberangan Ujung-Kamal milik PT ASDP, yang berada di ujung Sungai Kalimas, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Selain KLM Nusantara Indah, ada tiga kapal pengangkut sapi kurban. Dan tepat di belakang KLM Nusantara Indah, ada KLM Mitra yang juga mengangkut ratusan sapi asal Bima.
"Pemilik kapal, pagi tadi melaporkan ada 10 ekor sapi yang mati. Kemudian bertambah lagi tiga ekor yang mati, sekitar pukul 11.00 WIB," kata Kasubbag Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Lily Djafar, Kamis (18/9).
Sedangkan untuk meredam suasana, agar pemilik sapi tidak terpancing emosi karena peristiwa tersebut, Lily mengaku sudah menurunkan anggotanya untuk pengamanan di sekitar lokasi.
"Untuk masalah pengamanan di wilayah Tanjung Perak memang wewenang kita, tapi kalau masalah bongkar-muat, itu wewenang syahbandar dan otoritas pelabuhan. Tadi si pemilik sapi, sempat marah-marah tapi sudah bisa kita redam," lanjut dia.
Sementara di lokasi Pelabuhan Kalimas, pemilik sapi, Aziz Ismail mengaku, sejak tanggal 15 September lalu, dia mengangkut sapi-sapinya dari Bima dan sampai di Surabaya pada hari Selasa sekitar pukul 23.00 WIB. "Ada sekitar 250 ekor sapi yang kami bawa. Sapi-sapi ini untuk hewan kurban, yang akan kita kirim ke Jabodetabek dan Jawa Barat," akunya.
Dan karena terperangkap di Pelabuhan Kalimas, sejak dua hari lalu, 13 sapinya mati karena kepanasan di atas kapal. Padahal, semua syarat administrasi sudah dipenuhi, tapi tetap tidak bisa bongkar-muatan.
Akibat 13 sapinya mati sia-sia, si pemilik sapi kurban itu mengaku merugi ratusan juta rupiah. "Jika terus-terusan di sini (Kalimas), sapi kami akan makin banyak yang mati. Kalau sudah begitu, kerugian kami juga makin besar," keluh Aziz.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaCegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Baca SelengkapnyaKapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang
Kejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cegah Kemacetan di Jalan Lintas Timur Sumsel, Tol Kapal Betung Difungsionalkan saat Mudik Lebaran
Cegah Kemacetan di Jalan Lintas Timur Sumsel, Tol Kapang Betung Difungsionalkan saat Mudik Lebaran
Baca SelengkapnyaKapal Speedboat Terbalik di Perairan Kepulauan Seribu, Seluruh Penumpang Dipastikan Selamat
Ada 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaBenda Menyerupai Bangkai Kapal Berisi Ratusan Kitab Suci Berbahasa Somali Ditemukan di Rote Ndao
Penemuan itu lalu dilaporkan ke petugas BMKG wilayah Rote Barat.
Baca Selengkapnya15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu
Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaBikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi
Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaMirip Labuan Bajo, Pemerintah Bakal Hadirkan Kapal Pinisi di Kawasan IKN Sebagai Destinasi Wisata
Kapal Pinisi itu akan difungsikan sebagai kapal pariwisata dari kawasan IKN menuju Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca Selengkapnya