Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Gafatar dengan NII itu satu ideologi, bungkusnya saja yang berbeda'

'Gafatar dengan NII itu satu ideologi, bungkusnya saja yang berbeda' Gafatar. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII), Sarwani menuturkan tujuan perjuangan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dan NII sama, yaitu mengganti dasar negara Pancasila dengan syariat Islam.

"Gafatar dengan NII itu satu ideologi. Bungkusnya saja yang berbeda, isinya sama," kata Sarwani di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Kamis (14/4). Demikian tulis Antara.

Sarwani mengatakan, kedua organisasi itu sama-sama radikal dalam memperjuangkan ideologi dan penerapan yariat Islam.

Dia berpendapat, radikalisme kedua organisasi itu melanggar ajaran Islam dan ketentuan hukum negara.

Sarwani mengatakan, pola pergerakan pengikut NII dan Gafatar berbeda. Pengikut NII melakukan dengan cara merekrut melalui pendekatan dan doktrin. Sedangkan pergerakan Gafatar, organisasi yang kini bernama Negara Karunia Semesta Alam melalui kegiatan sosial sehingga masyarakat tertarik.

Pengikut Gafatar melakukan kegiatan secara diam-diam, dan berpindah-pindah. Kemudian memberi doktrin kepada pengikut baru.

"Kalau pengikut Gafatar sudah banyak, mereka akan melakukan gerakan secara terang-terangan," katanya.

Sarwani mengatakan pengajian yang dilakukan pengikut NII dan Gafatar tertutup. Mereka cenderung melakukan pengajian di rumah kontrakan.

"Pengikut baru dan lama melakukan pengajian di dalam rumah, sandal mereka dimasukkan ke rumah. Satu pengikut berjaga-jaga di luar rumah," ujarnya.

Menurut dia, cara yang efektif untuk menolak ajaran tersebut yakni memperkuat rasa nasionalisme dan mempelajari agama secara baik dan benar.

"Tolak pengajian tertutup," katanya.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
40 Kata-Kata Ajakan Jangan Golput di Pemilu 2024, Jadi Warga Negara yang Patuh Melalui Suaramu

40 Kata-Kata Ajakan Jangan Golput di Pemilu 2024, Jadi Warga Negara yang Patuh Melalui Suaramu

Golput bukan hanya merugikan individu saja, namun berdampak pada keberlanjutan demokrasi.

Baca Selengkapnya
Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ganjar Sentil Maruarar Sirait: Atas Dasar Apa Pindah, Ideologi atau Pragamatis?

Ganjar Sentil Maruarar Sirait: Atas Dasar Apa Pindah, Ideologi atau Pragamatis?

Ganjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.

Baca Selengkapnya
Ganjar soal Beda Ucapan dan Sikap Jokowi: Tak Boleh, Isuk Tempe Sore Dele

Ganjar soal Beda Ucapan dan Sikap Jokowi: Tak Boleh, Isuk Tempe Sore Dele

Setiap pernyataan yang keluar dari mulut pejabat negara selalu ada rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya
Jika Menang Pilpres, Mahfud Sebut Bakal Mengambil Kombinasi Kepemimpinan Soekarno-Hatta

Jika Menang Pilpres, Mahfud Sebut Bakal Mengambil Kombinasi Kepemimpinan Soekarno-Hatta

Sumatera Barat bagi Mahfud bukan hanya sekadar penyumbang orang atau tokoh, tetapi juga sebagai daerah tempat meramu ideologi yang lahir di negara ini.

Baca Selengkapnya
Relawan Dianiaya TNI di Boyolali, TPN Ganjar Bakal Lapor Komnas HAM

Relawan Dianiaya TNI di Boyolali, TPN Ganjar Bakal Lapor Komnas HAM

Menurutnya, dunia internasional melihat Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia menjalankan pemilu yang tidak cacat dan bermasalah.

Baca Selengkapnya
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur

Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur

Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.

Baca Selengkapnya
Hari Pers Nasional, Ganjar: Ujian Jurnalis Tidak Ringan, Apalagi Memberitakan Isu Politik

Hari Pers Nasional, Ganjar: Ujian Jurnalis Tidak Ringan, Apalagi Memberitakan Isu Politik

Ganjar mengingatkan, kebebasan pers dijamin oleh negara

Baca Selengkapnya