FPI: Zaman Pak Harto tak ada wanita RI ikut kontes kecantikan
Merdeka.com - Tokoh Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq bersikeras pemerintah untuk bersikap tegas untuk membatalkan ajang Miss World yang akan digelar di Indonesia. Rizieq berpedoman, ketika zaman Pak Harto (Soeharto) tak ada wanita Indonesia yang ikut ajang kontes kecantikan karena tak sesui budaya nusantara.
"Dulu di zaman Pak Harto, ketika ada kelompok yang akan mengirimkan Putri Indonesia ke Miss World, mereka datang ke ibu Mien Sugandi yang saat itu Menteri Pemberdayaan Wanita. Besoknya, Bu Mien mengatakan, Bapak (Soeharto) sampaikan itu bukan budaya kita. Cuma satu kalimat, itu bukan budaya kita, langsung berhenti. Tidak ada Putri Indonesia yang dikirim ke Miss Universe atau Miss World. Jadi kita bisa lihat," kata Rizieq kepada wartawan, di Petamburan, Jakarta Pusat, Minggu (25/8).
Rizieq menyindir Presiden SBY untuk bersikap tegas layaknya Presiden Soeharto dalam mengambil sikap soal penyelenggaraan Miss world saat ini. Dia menegaskan, tak perlu SK atau Kepres untuk urusi hal seperti itu, cukup inisiatif tegas dari seorang presiden.
"Mestinya begitu wibawa seorang Presiden. Tidak usah repot-repot dengan SK, Kepres, rapat kabinet berkepanjangan, cukup Presiden ambil inisiatif dengan tegas bahwa pagelaran Miss World bertentangan dengan nilai-nilai norma agama dan kearifan lokal dan budaya kita," tutupnya.
Rizieq mengatakan, dirinya akan menempuh upaya dalam koridor konstitusi untuk menggagalkan ajang kecantikan Miss World. "Mulai hari ini, kami lakukan bermacam upaya dalam koridor konstitusi untuk bagaimana menggagalkan proyek Miss World di Indonesia," ujar mantan Ketua FPI itu.
Rizieq akan meminta pertanggungjawaban pemerintah jika acara tersebut tetap berlangsung. Sebab, lanjut dia, ajang kecantikan internasional itu tak sejalan dengan budaya timur.
"Kalau tetap digelar, kami akan minta pertanggungjawaban pemerintah. Karena pemerintah tidak boleh berikan izin untuk kontes kecantikan macam ini. Ini bertentangan dengan kearifan lokal, bertentangan dengan budaya, apalagi dengan umat Islam, dengan syariat," ujar dia.
Rizieq menegaskan, pihaknya akan melawan penyelenggaraan Miss World yang akan digelar di Bali, September mendatang.
"Semua harus siap bubarkan acara Miss World. Apalagi digelar di Bali, kita juga harus siap sikat acara Miss World, jangan biarkan Bali jadi kota maksiat karena acara itu," ujar Rizieq sambil memekikkan 'Astagfirullah, Allahu Akbar'.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fahri Hamzah Nilai Bersatunya Jokowi dan Prabowo Menyatukan yang Berpecah dan Bertengkar
Fahri pun mengajak semua elemen bangsa untuk berkepala dingin dan fokus memilih dengan pertimbangan jauh ke depan.
Baca SelengkapnyaSuara Partai Meroket, Airlangga Hartarto Dinilai Sukses Kembalikan Kejayaan Golkar
Selisih Golkar dan juara bertahan PDIP hanya tipis
Baca SelengkapnyaPemakzulan Jokowi Dianggap Pengalihan Isu Pihak yang Takut Kalah, Begini Kata Sekjen PDIP
Hasto menyampaikan, hal serupa juga telah disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hari Ulang Tahun PDIP beberapa waktu yang lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gus Halim: Jokowi Titip Salam ke Cak Imin, Apresiasi Pencapaian Raihan Suara PKB
Jokowi mengapresiasi pencapaian diraih PKB di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHasto dan Puan Bakal Hadiri Harlah PPP, Mardiono Belum Pastikan Kedatangan Jokowi
Selain pengurus partai politik, PPP juga turut mengundang pasangan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaDinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaHakim MK Arief Hidayat: Pilpres 2024 Paling Hiruk Pikuk, Ada Pelanggaran Etik hingga Isu Cawe-Cawe Presiden
hakim semula hendak memanggil Jokowi untuk meminta keterangan. Namun, dibatalkan demi menghargai kepala negara.
Baca Selengkapnya