Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fitra sebut Abraham & BW dikriminalisasi karena bongkar kasus BLBI

Fitra sebut Abraham & BW dikriminalisasi karena bongkar kasus BLBI Bambang Widjojanto diperiksa Bareskrim. ©2015 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menyebut penetapan tersangka pimpinan KPK karena lembaga antirasuah tersebut ingin membongkar kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Diduga kasus yang merugikan uang negara sekitar Rp 89,87 triliun itu melibatkan mantan presiden Megawati Soekarnoputri.

"Ya kalo kita bilang potensi ke arah kriminalisasi ada," kata Sekretariat Nasional Fitra, Yenny Sucipto di Kantor Seknas Fitra Jalan Mampang Prapatan IV Jalan K Nomor 37, Jakarta Selatan, Minggu (1/3).

Menurut Yenny kesan kriminalisasi terhadap Abraham Samad dan Bambang Widjojanto (BW) terlihat setelah dua pimpinannya yakni Abraham Samad dan Bambang Widjojanto yang kompak mengatakan akan membongkar kasus tersebut seperti kasus Bank Century.

Saat masih menjabat pimpinan KPK atau sebelum kasus hukum yang menjeratnya, keduanya tegas menyatakan akan membongkar kasus BLBI tersebut dan akan memanggil Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Kenapa cukup kuat? Kita lihat upaya-upaya yang dilakukan KPK sebelum kasus BLBI yang masuk ke KPK dan Kejaksaan terhenti di masa Megawati berlanjut 10 tahun di Pemerintahan SBY. Setelah KPK menyatakan akan menyelidiki kasus itu tiba-tiba muncul upaya kriminalisasi terhadap KPK. Bahkan potensi menghilangkan kasus tersebut cukup kuat," katanya.

Yenni mengatakan potensi kriminalisasi terhadap KPK bukan hanya terlihat perorangan bahkan bisa disebut sampai kelembagaan. Hal ini karena penunjukan tiga Plt Pimpinan KPK saat ini diragukan kapabilitasnya dalam membongkar kasus BLBI terlebih pernyataan ketiganya usai dilantik oleh presiden di Istana beberapa waktu lalu.

"Memang banyak kritikan nama-nama Plt KPK yang dianggap cukup krusial. Jokowi di sini seharusnya cukup cerdas memilih orang yang kredibel. Seharusnya Jokowi bisa merespon itu. Jokowi tidak bisa memenuhi kepercayaan publik. Plt cukup diuji dalam kasus BLBI dan Century. Dengan melihat hal itu cukup kuat indikasi pelemahan KPK dalam pelembagaan dalam menangani kasus BLBI dan Century," pungkasnya.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo

Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo

Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Segera Kirim Surpres Pengganti Firli Bahuri ke DPR

Jokowi Segera Kirim Surpres Pengganti Firli Bahuri ke DPR

Firli Bahuri kini sudah menjadi tersangka kasus dugaan pemerasan mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya
Kumpulan Komentar Sri Mulyani soal Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo-Gibran

Kumpulan Komentar Sri Mulyani soal Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo-Gibran

Usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Awalnya Istri Ngidam Beli Sapi, Kini Pemuda Banyuwangi jadi Juragan Sapi Omzetnya Miliaran Rupiah

Awalnya Istri Ngidam Beli Sapi, Kini Pemuda Banyuwangi jadi Juragan Sapi Omzetnya Miliaran Rupiah

Sapi miliknya pernah dibeli Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya
Muncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies

Muncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies

Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Hadi Tjahjanto, Dulu Menteri ATR Kini Dilantik Jadi Menko Polhukam

Mengenal Sosok Hadi Tjahjanto, Dulu Menteri ATR Kini Dilantik Jadi Menko Polhukam

Presiden Joko Widodo melantik dua menteri baru pada Rabu, 21 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Disambut Pendukung di Jambi, Anies Dipakaikan Lacak dan Selendang

Disambut Pendukung di Jambi, Anies Dipakaikan Lacak dan Selendang

Jambi merupakan salah satu basis Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu. Namun Anies tidak masalah.

Baca Selengkapnya
Tambah Anggaran Bansos Pupuk, Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Blokir Uang Belanja K/L hingga Rp50 Triliun

Tambah Anggaran Bansos Pupuk, Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Blokir Uang Belanja K/L hingga Rp50 Triliun

Penambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya