Merdeka.com - Anggota DPR Fayakhun Andriadi memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kun sapaan akrabnya akan diperiksa sebagai saksi terkait kasus tindak pidana suap pengadaan satelit monitoring di Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) atas tersangka Nofel Hasan.

Pantauan merdeka.com, Kun tiba di gedung KPK sekitar pukul 10.15 WIB. Tanpa berkomentar apapun, dia segera masuk ke lobi gedung. Juru bicara KPK, Febri Diansyah membenarkan pihaknya memanggil politisi Golkar tersebut.

"Benar, hari ini penyidik memanggil dua orang sebagai saksi yaitu Fayakhun Andriadi dan Wisnu Utomo, direktur pertahanan dan keamanan," kata Febri, Selasa (10/10).

Sehubungan dengan kasus tersebut, status Kun masih dicegah bepergian ke luar negeri. KPK meminta pengajuan pencegahan ke luar negeri terhadap Kun sejak Juli. Pencegahan berlaku selama enam bulan.

Febri menjelaskan kepentingan pencegahan tersebut guna memperlancar proses penyidikan yang saat ini tengah dikerjakan KPK.

Dalam kasus ini, suami aktris Inneke Koesherawati, Fahmi Darmawansyah turut terlibat dengan menyuap Eko Susilo Hadi, deputi informasi hukum dan kerja sama Bakamla. Fahmi divonis 2 tahun 8 bulan penjara. Majelis hakim menyatakan Fahmi menyuap Eko 100.000 dolar Singapura, USD 88.500 dan 10.000 Euro.