Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fakta perseteruan Komjen Budi Waseso vs gubernur Gorontalo

Fakta perseteruan Komjen Budi Waseso vs gubernur Gorontalo Budi Waseso. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat ini tengah menghadapi 'duel' dengan Kabareskrim Komjen Budi Waseso. Mereka berdua akan berhadapan di pengadilan negeri setempat.

Perseteruan mereka berdua berawal saat Budi Waseso yang dulu masih berpangkat Brigjen menjadi Kapolda Gorontalo. Kala itu Rusli melaporkan Budi Waseso ke Kemenkum HAM dan Kapolri. Beberapa hal yang dilaporkan tersebut di antaranya mengenai keberpihakan Budi kepada salah satu calon dalam pemilihan gubernur dan wali kota di Gorontalo.

Budi juga dilaporkan karena tidak hadir dalam setiap rapat musyawarah pimpinan daerah (muspida). Budi menilai laporan tersebut merupakan upaya untuk menyingkirkan dirinya dari Gorontalo karena mengusut sejumlah kasus korupsi.

Budi Waseso pun merasa namanya dicemarkan oleh Rusli. Budi melaporkan balik kasus pencemaran nama baiknya ke Polda Gorontalo pada 2013.

Rusli pun telah ditetapkan menjadi tersangka atas kasus itu. Kini, berkas kasus telah P21 dan siap disidangkan.

Berikut fakta-fakta perseteruan keduanya jelang persidangan:

Rusli minta maaf

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta maaf kepada mantan Kapolda Gorontalo Komjen Polisi Budi Waseso terkait perseteruan keduanya, yang berujung pada kasus pencemaran nama baik yang dilaporkan Budi."Saya atas nama Gubernur Gorontalo, masyarakat Gorontalo dan pribadi meminta maaf kepada Komjen Budi Waseso serta kepada institusi Polri, bila saya dianggap berniat buruk kepada beliau," kata dia.Selain itu Rusli juga meminta maaf satu halaman penuh di koran lokal. Dalam iklan itu terpampang foto Rusli dan istrinya, serta Wakil Gubernur Idris Rahim dan istrinya. Sekda Gorontalo Winarni Monoarfa juga ada."Sedikitpun tak ada niat buruk saya dengan mengirimkan surat kepada Menko Polhukam saat itu," ungkap Rusli saat menggelar Konferensi Pers terkait program-program pemerintah di rumah dinasnya, Rabu (19/3).Ia mengakui ada beberapa kondisi dalam Pilkada Kota Gorontalo tahun 2013 yang membuat hubungan keduanya kurang baik.Rusli menjelaskan hal itu dilakukan karena dalam Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2013 seorang gubernur turut bertanggungjawab dalam menjaga keamanan daerah."Saya berharap permintaan maaf ini diterima dengan lapang hati dan kami bisa bertemu langsung dalam keadaan yang lebih baik," tambah dia.

Rusli pasang iklan permintaan maaf di media lokal

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie ditetapkan sebagai tersangka pencemaran nama Budi Waseso yang saat ini menjabat Kabareskrim. Kasus yang telah P21 itu terjadi saat Komjen Budi Waseso menjabat Kapolda Gorontalo dengan pangkat Brigjen.Kini, setelah kasus P21 dan Budi Waseso menjabat sebagai Kabareskrim, Rusli meminta maaf. Permintaan maaf itu Rusli sampaikan melalui iklan media lokal. Berikut isi iklan permintaan maaf dari Rusli kepada Komjen Budi Waseso:Dengan ini saya Gubernur Gorontalo Drs H Rusli Habibie M.AP atas nama pribadi Pemerintah Provinsi dan Masyarakat Gorontalo menyampaikan permohonan maaf yang tulus kepada Bapak Komjen Pol Budi Waseso dan Institusi Kepolisian RI serta jajarannya atas penyampaian surat kepada Menko Polhukam RI terkait kondisi keamanan daerah khususnya di wilayah Gorontalo. Surat tersebut merupakan bentuk tanggung jawab gubernur sesuai Inpres RI Nomor 2 tahun 2013 yang sama sekali tidak bermaksud mencemarkan nama baik Bapak Komjen Pol Budi Waseso yang saat itu sebagai Kapolda Gorontalo. Demikian permohonan maaf ini, dan atas perkenannya disampaikan terima kasih.

Komjen Budi Waseso sudah maafkan tapi kasus harus jalan

Komjen Budi Waseso mengatakan kalau Rusli sudah menyampaikan permintaan maaf secara langsung saat bertemu dalam sebuah agenda di Istana Negara dan di depan Jaksa Agung. Budi mengaku telah memaafkan, namun kasus hukum harus tetap berjalan."Sebagai manusia saya memaafkan, Tuhan saja maha pemaaf terhadap hambanya. Tetapi pertanggungjawaban hukum selesaikan di jalur hukum. Ini pembelajaran hukum, hukum berlaku bagi siapa pun, walaupun pejabat harus bertanggungjawab," kata Budi kepada merdeka,com, Kamis (20/3)."Saya tidak ada masalah proses tetap jalan. Karena itu pertanggungjawaban hukum, hukum tidak kenal pejabat atau status seseorang. Walaupun beliau minta maaf proses berjalan, kan sudah P21. Saya pikir ditindaklanjuti aturan hukum yang berlaku," imbuhnya.

Komjen Budi Waseso bakal hadiri persidangan

Komjen Budi Waseso berjanji bakal menghadiri persidangan Rusli yang digelar di Pengadilan Negeri Gorontalo. Menurut dia, kapasitas kehadiran dirinya adalah sebagai saksi korban."Saya akan hadir sebagai saksi korban. Saya sudah bilang dengan hakim dan jaksa jika diberi kesehatan. Saya akan buktikan, dan bertanggungjawab," kata Budi kepada merdeka,com, Kamis (20/3).Budi mengatakan mengenai tudingan pencemaran nama baik dirinya, telah dibuktikan tim termasuk Menko Polhukam dan Irwasum. Dia mengklaim kalau pemeriksaan terhadap dirinya ternyata ada 10 item yang dilaporkan tak satu pun benar. Dia menduga kalau tudingan terhadap dirinya itu merupakan upaya untuk melengserkan karena usut kasus korupsi."Ya berhasil menurunkan jabatan sebagai kapolda. Saya sudah buktikan, hak saya laporkan pencemaran nama baik. Saya dibilang berpihak, bermain politik, nanti buktikan di pengadilan," katanya.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Sosok Mayjen Kunto Arief Wibowo, Mayor Jenderal TNI yang Punya Garis Keturunan Bangsawan

Mengenal Sosok Mayjen Kunto Arief Wibowo, Mayor Jenderal TNI yang Punya Garis Keturunan Bangsawan

Selain dikenal sebagai putra dari Wakil Presiden Indonesia ke-6 Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Mayjen Kunto Arief Wibowo rupanya punya garis keturunan keluar

Baca Selengkapnya
Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo

Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo

Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.

Baca Selengkapnya
Jawab Hasto, Komandan Kodim Gunungkidul: Tidak Ada Penurunan Bendera Partai

Jawab Hasto, Komandan Kodim Gunungkidul: Tidak Ada Penurunan Bendera Partai

Di rute-rute yang dilewati oleh Jokowi masih terpasang bendera-bendera dari parpol.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi

Jelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi

Saat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.

Baca Selengkapnya
Hasto soal Jokowi dan Ganjar Temui Warga di Jateng: Kader PDIP Biasa, Tapi Prabowo Tak Bisa Blusukan

Hasto soal Jokowi dan Ganjar Temui Warga di Jateng: Kader PDIP Biasa, Tapi Prabowo Tak Bisa Blusukan

Hasto menilai hal itu membuktikan antara Ganjar dan Presiden Jokowi terbiasa untuk melakukan blusukan yang juga menjadi kebiasaan para kader-kader banteng.

Baca Selengkapnya
Canda Kaesang Terpaksa Bagi Sembako Pakai Celana Bola Usai Basah-basahan Terjang Genangan

Canda Kaesang Terpaksa Bagi Sembako Pakai Celana Bola Usai Basah-basahan Terjang Genangan

Kedatangan Kaesang untuk menghadiri kegiatan bazar paket sembako murah yang digagas oleh PSI.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.

Baca Selengkapnya
Brigjen Polisi Bergelar Doktor Jalan Gagah Bareng Sosok Presiden ke-6 'Berguru dengan Guru Bangsa'

Brigjen Polisi Bergelar Doktor Jalan Gagah Bareng Sosok Presiden ke-6 'Berguru dengan Guru Bangsa'

Sosok jenderal bintang satu Polri ungkap rasa bahagianya bisa belajar langsung dari sang 'Guru Bangsa'. Siapa yang dimaksud?

Baca Selengkapnya
Kaesang soal Pose 2 Jari dari Mobil Kepresidenan Diduga Iriana: Dicek Lagi Kebenarannya

Kaesang soal Pose 2 Jari dari Mobil Kepresidenan Diduga Iriana: Dicek Lagi Kebenarannya

Para warga pun meneriakkan nama calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

Baca Selengkapnya