Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fakta-Fakta Pesta Gay di Tengah Pandemi

Fakta-Fakta Pesta Gay di Tengah Pandemi rekonstruksi Pesta gay di Kuningan Jaksel. ©2020 Istimewa

Merdeka.com - Puluhan pria dewasa digelandang polisi dari sebuah apartemen kawasan Kuningan, ke Mapolda Metro Jaya, akhir pekan lalu. Mereka diciduk polisi setelah kedapatan menggelar pesta seks sesama jenis alias gay saat pandemi Covid-19 di apartemen tersebut.

Total ada 56 pria dewasa digelandang ke kantor polisi. Hasil pemeriksaan awal polisi menetapkan 47 orang sebagai saksi.

Sementara sembilan di antaranya ditetapkan polisi sebagai tersangka pesta gay ini. Para tersangka memiliki peran masing-masing mulai dari penyelenggara, penyewa kamar apartemen hingga penyedia konsumsi.

Sembilan tersangka itu adalah TRF, BA, NA, KG, SP, NN, RP, A, HW. Mereka dijerat Pasal 296 KUHP dan atau Pasal 33 Jo Pasal 7 Undang-undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Pasal-pasal itu adalah tentang memfasilitasi atau mendanai perbuatan cabul. Sanksi maksimalnya ialah penjara 15 tahun dan atau denda Rp 7,5 miliar.

Penyelenggara sudah Enam Kali Gelar Pesta Gay di Hotel dan Apartemen

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, komunitas gay ini berdiri pada Februari 2018 lalu. Di mana 'pentolannya' adalah TRF dengan melalui media sosial.

"Modusnya para peserta memudahkan melakukan cabul sesama jenis. Bagaimana rekrutnya? Mereka satu grup dalam dua medsos, satu grup WA (WhatsApp) namanya komunitas 'Hot Space Indonesia', di WA itu ada 150 orang, ini mulai berdiri sejak Februari 2018. Di Instagram juga ada, sekitar 80 orang di dalam Instagram nya, itu kelompok mereka semuanya," katanya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/9).

"Jadi mereka berdiri sejak Februari 2018, dipimpin oleh TRF, mereka membuat komunitas dalam medsos," sambungnya.

Setelah itu, katanya, TRF membuat acara yang dibuatnya lebih kurang sebulan sebelum acara pesta gay digelar. Di mana dalam undangan itu tertulis Koempoel-Koempoel Pemoeda merayakan kemerdekaan. Dalam undangan juga para peserta wajib mengikuti syaratnya.

"Diharuskan tiap peserta menggunakan dress code dengan masker warna merah putih. Kemudian di dalam komunitas mereka ada yang sebagai perempuan dan laki-laki. Sebutan laki-laki top, yang perempuan itu bottom atau bisa dua-duanya dibilang versi. Karena saat masuk ke dalam harus dipisahkan yang top, bottom dan vers, ini pesta untuk dibuat seperti permainan," bebernya.

Dalam undangan itu ada empat nomor yang dapat dihubungi yakni R, B, G dan A. Di mana setiap yang hadir wajib membayar sejumlah uang.

"Ini perannya TRF, penyelenggara, penyewa kamar hotel, dan menerima pembayaran 150 ribu sendiri, 350 bertiga, menyiapkan snack juga," ujarnya.

Penyelenggara Terinspirasi saat Berkunjung ke Thailand

Yusri mengatakan, TRF mengaku terinspirasi menggelar pesta gay di Jakarta dari negara Thailand. Di mana TRF pernah berkunjung ke Thailand dan mempelajari momen pesta gay di sana.

"Hasil keterangan TRF ini yang bersangkutan pernah belajar di Thailand," kata Yusri.

Berawal dari situlah TRF terinspirasi untuk menggelar pesta gay di Jakarta. Sebagai dalang dari pesta ini, TRF juga memiliki banyak peran dalam kesuksesan acara.

"TRF ini penyelenggara, dia yang mencari peserta, menyewa kamar apartemen atau hotel dan menerima bayaran dari para peserta," ujar Yusri.

Tersangka Idap HIV

Satu di antara sembilan tersangka ternyata ada yang terinfeksi HIV setelah polisi melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan termasuk rapid dan swab test.

"Protokol kesehatan tetap diutamakan. Kita lakukan rapid dan semuanya negatif. Di antara sembilan penyelenggara ini, ada satu yang terkena HIV tapi saya tidak bisa sebutkan di sini," kata Yusri.

Yusri menambahkan, pengakuan mereka aktivitas pesta gay yang mereka lakukan hanya mencari kesenangan semata. Usia mereka 20 hingga 40 tahun ke atas, dengan status beragam bahka ada yang sudah menikah.

Peserta Tak Boleh Pulang Sampai Jam 3 Pagi

Sehari kemudian polisi menggelar rekonstruksi di gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Rekonstruksi ini diperagakan sembilan tersangka. Total ada 26 adegan diperagakan para tersangka sesuai peran masing-masing. Sejumlah fakta baru terungkap dalam rekonstruksi ini.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan, dalam rekonstruksi ini ada tiga bagian. Pada bagian pertama adalah perencanaan dari pesta gay di Hotel The Kuningan Suites, Jakarta Selatan oleh tersangka TRF. Pada bagian ini juga akan dijelaskan bagaimana TRF membayar dan membuat undangan pesta tersebut dibantu oleh delapan tersangka lain.

"Pertama perencanaan ini menjelaskan tersangka yang berperan penyelenggara mulai dari menginisiasi yang dishare di grup untuk menjadi pertemuan," kata Calvijn saat rekonstruksi, Kamis (3/9).

Pada bagian kedua, lanjut Calvijn, bagaimana para tersangka mengatur tata letak dan posisi barang di ruang pesta. Para tersangka juga membahas teknis penjemputan peserta dan registrasi tamu.

"Terakhir adalah pelaksanaan, mulai pukul 21.00 Wib hingga 03.00 Wib, tidak ada satu peserta pun yang boleh kembali sampai jam 03.00 keesokannya," pungkasnya.

Sewa Kamar Rp 1,3 Juta

Pada adegan awal para panitia pesta menyewa sebuah kamar hotel seharga Rp 1,3 juta. Tersangka TRF alias R alias Ramzi menghubungi tersangka lain yakni KG alias K, BA alias B, NA alias N, dan P untuk membuat sebuah pesta gay.

"Tersangka R mengajak tersangka lain yaitu K, B, N dan tersangka P. P ini pakai peran pengganti," kata salah satu penyidik membacakan adegan rekonstruksi, di lokasi, Kamis (3/9).

Dalam menyusun acara itu, mereka bertemu melakukan pertemuan sebanyak dua kali di sebuah tempat kopi di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan itu, R menyebar undangan pesta ke grup gay mereka.

Memasuki adegan berikutnya, tersangka R memesan kamar hotel. Dia memesan satu kamar hotel seharga Rp 1,3 juta untuk digunakan sebagai tempat pesta gay.

"Adegan kelima, tersangka R ke hotel untuk booking kamar di lantai enam kamar nomor 608 dengan biaya Rp 1,3 juta untuk semalam," kata penyidik.

Adegan rekonstruksi berikutnya menampilkan adegan saat proses persiapan pesta gay. Tersangka R terlihat menaruh alat-alat yang akan digunakan untuk pesta gay.

Lomba Oral Seks

Singkat cerita para peserta pun akhirnya berkumpul. Di mana adegan rekonstruksi selanjutnya para peserta sudah berada di dalam kamar yang disewa.

"Adegan ke-16 peserta pesta seks yang sudah telanjang masuk ke kamar mandi untuk mandi secara bergantian. Setelah mandi mereka kumpul menunggu acara dimulai," ujarnya.

Setelah itu, tersangka R membuka acara dengan memberi kata sambutan dan membacakan peraturan pesta. Game pertama pun dimulai dengan cara menyetel musik dan menggilir botol secara estafet.

Jika musik itu berhenti dan botol berada di satu pria, maka pria itu akan maju dan mengikuti lomba. Di mana lomba itu adalah oral seks sesama jenis.

"Adegan 19 A permainan dengan botol estafet dan diputar musik. Kalau musik berhenti dipilih peserta. Jika sudah dapat top dan buttom lalu oral seks dimulai. Aturannya jika top keluar sperma lebih dulu dinyatakan pemenang," kata penyidik.

Dalam games ini, ada tiga pasangan yang mengikuti lomba oral seks tahap satu. Adegan selanjutnya yakni lomba oral seks tahap dua dengan skema yang sama seperti lomba tahap satu.

"Adegan 19 D karena tiga pasangan pertama oral seks maka dimenangkan pasangan kedua dan para peserta lainnya tepuk tangan," pungkas penyidik.

Peserta Diberikan Ragam Tantangan Sebelum Ikut Pesta

Berbagai macam rangkaian acara disusun panitia untuk peserta yang ikut dalam pesta seks sesama jenis atau gay. Selain lomba oral seks, peserta juga ditantang meminum anggur hingga obat perangsang.

Penyidik membeberkan aturan mainnya persis sama dengan oral seks. Botol diestafetkan ke peserta. Tentunya peserta yang memegang botol pada saat musik berhenti akan disuruh maju untuk menyelesaikan tantangan.

"Tantangannya menghirup obat perangsang. Putaran kedua tantanganya minum anggur merah satu slot," ujar penyidik.

Aturan main semacam ini juga berlaku untuk lomba oral seks. Saat itu, panita telah menyotir peserta gay yang berperan sebagai laki-laki dan yang berperan sebagai perempuan.

"Permainan dengan botol estafet dan diputar musik. Kalau musik berhenti dipilih peserta," ujar penyidik.

Terpantau tiga pasangan mengikuti lomba oral seks pada putaran pertama. Peserta top yang mencapai klimaks lebih dahulu dinobatkan menjadi pemenang lomba.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Baru Pembunuhan Wanita Muda di Depok, Pelaku Juga Terlibat Dua Kasus Kejahatan Seksual

Fakta Baru Pembunuhan Wanita Muda di Depok, Pelaku Juga Terlibat Dua Kasus Kejahatan Seksual

Fakta baru terungkap setelah AA, tersangka pembunuh wanita muda di Depok, diringkus polisi. Pemuda itu ternyata terlibat dua kasus kejahatan seksual.

Baca Selengkapnya
Bripda AN, Polisi di Kendari Ditangkap Terkait Kasus LGBT

Bripda AN, Polisi di Kendari Ditangkap Terkait Kasus LGBT

Bripda AN, saat ini masih diperiksa Propam Polda Sultra.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Ledakan di Detasemen Gegana Brimob Polda Jatim, 10 Polisi Terluka Warga Sempat Ketakutan

5 Fakta Ledakan di Detasemen Gegana Brimob Polda Jatim, 10 Polisi Terluka Warga Sempat Ketakutan

Ledakan diduga berasal dari sisa temuan bahan peledak yang belum dimusnahkan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Fakta Baru Sekeluarga Tewas Bunuh Diri di Penjaringan, Ini Isi Handphone Korban

Fakta Baru Sekeluarga Tewas Bunuh Diri di Penjaringan, Ini Isi Handphone Korban

Satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan

Baca Selengkapnya
Polda Jateng Bakal Tegas ke Peserta Kampanye Pakai Knalpot Brong, Ini Sanksinya

Polda Jateng Bakal Tegas ke Peserta Kampanye Pakai Knalpot Brong, Ini Sanksinya

Langkah-langkah preemtif, preventif, maupun represif akan dilakukan kepolisian dalam mewujudkan Jateng bebas knalpot brong.

Baca Selengkapnya
Diamankan Polisi, Remaja Ini Menangis Histeris saat Permintaan Maafnya Ditolak Ibunda

Diamankan Polisi, Remaja Ini Menangis Histeris saat Permintaan Maafnya Ditolak Ibunda

Ia menangis histeris saat ibunya menolak permintaan maafnya pasca diamankan di kantor kepolisian.

Baca Selengkapnya
Menengok Lebih Dekat Lokasi Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Lantai 22 Apartemen di Penjaringan

Menengok Lebih Dekat Lokasi Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Lantai 22 Apartemen di Penjaringan

Polisi masih mendalami motif sekeluarga itu bunuh diri. Pengakuan tetangga mereka dalam kesulitan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma

Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma

Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.

Baca Selengkapnya
Seorang Perempuan Tewas Usai Terjatuh dari Lantai 9 Apartemen Laguna Pluit

Seorang Perempuan Tewas Usai Terjatuh dari Lantai 9 Apartemen Laguna Pluit

Atas adanya kejadian ini, polisi langsung menuju ke lokasi kejadian.

Baca Selengkapnya