Merdeka.com - Seorang perempuan berinisial A (34) asal Patehan, Kota Yogyakarta, ditemukan tewas mengenaskan di sebuah kamar di wisma yang berada di Jalan Kaliurang Km 18, Pakem, Kabupaten Sleman, Minggu (19/3) malam. Mayat korban ditemukan terpotong-potong.
Jasad korban ditemukan setelah penjaga wisma curiga karena tamu perempuan yang datang bersama laki-laki tak kunjung keluar kamar yang mereka sewa. Saat diintip dari jendela, dia mendapati mayat dalam kamar mandi.
Polisi pun menyelidiki kasus pembunuhan ini. Dari lokasi penemuan mayat, mereka mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya senjata tajam.
"Yang kita amankan ada beberapa, salah satunya adalah pisau komando kemudian ada gergaji dan ada juga pisau cutter. Ada beberapa juga tapi intinya yang benda tajam tiga barang itu," kata Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra, Selasa (21/3).
Jasad korban telah diautopsi di RS Bhayangkara Polda DIY. Berdasarkan laporan autopsi diketahui jenazah korban dipotong menjadi 65 bagian. Pemotongan terdiri dari tiga bagian besar, yaitu badan dan kedua kaki serta 62 potongan kecil.
"Pihak dokter sudah membuat hasil sementara (autopsi) secara tertulis pemeriksaan luar saja. Korban itu dipotong tiga bagian besar yaitu tubuh dan kedua kaki," kata Nuredy.
"Ada beberapa potongan lain, yaitu 62 potongan (berukuran kecil). Termasuk salah satu kaki yang sampai kelihatan tulangnya," sambungnya.
Di bagian leher korban juga ditemukan luka berukuran besar. Luka itu diduga menjadi penyebab utama kematian A.
Advertisement
Kematian A membawa duka pada keluarga. Ayahnya, Heri Prasetyo mengaku sempat mencari keberadaan sang putri karena tak kunjung pulang setelah terakhir kali bertemu pada Sabtu (18/3) pagi. Pada sore harinya, dia sempat mengirim pesan WhatsApp namun nomor A sudah tak lagi aktif.
Pria ini baru mengetahui anaknya menjadi korban pembunuhan pada Senin (20/3) dini hari. Saat itu, rumahnya didatangi petugas Polsek Kraton yang memintanya datang ke RS Bhayangkara Polda DIY.
Setibanya di RS Bhayangkara, Heri baru tahu putrinya menjadi korban pembunuhan. Dia melihat ada banyak bekas luka di jenazah putrinya.
Heri menyebut sejumlah barang berharga milik putrinya tidak ditemukan. Benda yang hilang di antaranya motor dan handphone.
Dia juga menceritakan jika A berencana menikah pada tahun ini. Putrinya akan dilamar calon suaminya seusai Idulfitri.
"Anak saya rencananya mau menikah tahun ini. Habis Lebaran, orangtua calon suaminya mau ke rumah, mau nembung (melamar)," tuturnya.
Pelaku pembunuhan A akhirnya tertangkap. Pria berinisial HP (23) diringkus di rumah keluarganya daerah Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (21/3).
HP merupakan kenalan A. Kesehariannya bekerja sebagai buruh harian lepas yang indekos di daerah Ngemplak, Kabupaten Sleman.
"Pelaku dan korban ini saling mengenal. Perkenalan lewat Facebook sekitar bulan November 2022 lalu. Mereka sudah beberapa kali bertemu dan berhubungan," kata Nuredy, Rabu (22/3).
Nuredy menuturkan meskipun tak menjalin hubungan pernikahan namun antara korban dan pelaku beberapa kali melakukan hubungan intim.
Advertisement
HP diduga telah merencanakan aksi pembunuhan dan mutilasi korban. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah alat berupa pisau bayonet, cutter dan gergaji yang telah dipersiapkan oleh pelaku.
"Pelaku sudah merencanakan dengan persiapan senjata. Kalau spontan berarti menggunakan alat yang ada di situ," kata Nuredy.
Pelaku sebelumnya membuat janji dengan korban. Selain itu juga korban pun dijemput pelaku dan keduanya datang wisma di Kaliurang bersama-sama.
"Mereka janjian dulu. Setelah janjian pelaku menyiapkan alatnya. Ada pisau, ada gergaji dan segala macam," terangnya.
HP diketahui membuat korban tidak berdaya dengan cara memukul kepalanya menggunakan sebatang besi lalu menggoroknya dengan pisau.
Kasubbid Dokpol Biddokkes Polda DIY dari Tim Bhayangkara Forensic Medicine Center AKBP dr D Aji Kadarmo mengatakan, ada temuan luka akibat hantaman benda tumpul di bagian kepala korban. Luka ini diduga menyebabkan korban lumpuh sebelum akhirnya dieksekusi dengan sayatan di bagian leher.
"Temuan menonjol lainnya adalah beberapa kekerasan tumpul di bagian kepala dengan luka terbuka gunanya adalah untuk melumpuhkan korban sebelum mengeksekusi di bagian leher menggunakan kekerasan sajam," tutur Aji, Rabu (23/3).
Advertisement
Terkait motif pembunuhan dan mutilasi, Nuredy menjelaskan pelaku ingin menguasai harta benda milik korban. Pelaku diketahui memiliki utang Rp8 juta pada tiga aplikasi pinjaman online.
"Pelaku melakukan pembunuhan dan mutilasi untuk menguasai harta milik korban untuk membayar utang. Yang bersangkutan mencari cara melunasi utang dengan uang cepat yaitu melakukan pembunuhan," ujarnya.
HP berinisiatif melakukan mutilasi pada korban dengan tujuan untuk menghilangkan jejak. "Motif melakukan mutilasi sesuai dengan keterangan pelaku yaitu untuk menyembunyikan jejak," jelas Nuredy.
Pelaku berniat menghilangkan jejak dengan membuang bagian tubuh korban ke tangki septik. Sementara tulang korban akan dibawa dengan ransel dan dibuang ke tempat lain.
"Niat pelaku adalah bagian tubuh korban akan dibuang di tangki septik atau toilet. Sedangkan tulangnya akan dibawa dengan ransel yang sudah dipersiapkan. Ransel kami temukan di TKP," jelasnya.
Nuredy menambahkan karena proses untuk memutilasi korbannya membutuhkan waktu yang lama, pelaku kemudian memilih untuk meninggalkan jenazah korban di dalam kamar mandi. Pelaku kemudian melarikan diri.
Sebelum menangkap HP, penyidik sempat melakukan menggeledah kamar kosnya di daerah Ngemplak, Kabupaten Sleman. Dari penggeledahan ini polisi menemukan surat yang ditulis tangan oleh pelaku.
Nuredy menuturkan, surat itu ditulis pelaku seusai membunuh dan memutilasi korban. Pelaku menuliskannya di kamar kos lalu melarikan diri ke Temanggung, Jawa Tengah.
"Pelaku hanya lewat saja di depan wisma. Melihat kondisi apakah sudah ada polisi atau belum. Kemudian pelaku kembali ke kamar kosnya. Tiba di kamar kos, pelaku mandi lalu menulis surat. Paginya pelaku melarikan diri ke Temanggung, Jawa Tengah," ucap Nuredy.
Surat yang ditulis pelaku saat ini disita oleh polisi sebagai salah satu barang bukti. Lembaran kertas itu ditulis depan dan belakang. Isinya berupa penyesalan dan permintaan maaf.
[yan]Baca juga:
Pelaku Mutilasi di Kaliurang Tulis Surat Penyesalan, Ini Isinya
Pelaku Mutilasi di Kaliurang Sudah Rencanakan Aksinya
Pelaku Mutilasi di Kaliurang Lumpuhkan Korban dengan Sebatang Besi
Pelaku Mutilasi di Kaliurang Berencana Buang Tubuh Korban ke Tangki Septik
Pelaku Mutilasi di Kaliurang Telepon Teman untuk Pinjam Pisau
Polisi: Pelaku Mutilasi Makan dan Minum di Warung Pakai Uang Korban Usai membunuh
Advertisement
Mahfud MD: Belum Ada Keputusan Resmi MK soal Sistem Pemilu 2024
Sekitar 21 Menit yang laluKirana Aulia, Wakil Indonesia di Ajang Kecantikan Remaja Internasional di Thailand
Sekitar 34 Menit yang laluEksepsi Ditolak Hakim, Upaya Adik Mentan Lolos dari Jerat Hukum Kasus Korupsi Kandas
Sekitar 50 Menit yang laluPesan Tegas Risma di Hari Lansia: Jangan Ada Lagi Anak Buang Orangtua!
Sekitar 52 Menit yang laluMeriahnya Karnaval Merdeka Belajar di Titik Nol Yogyakarta, Dihadiri Nadiem Makarim
Sekitar 1 Jam yang laluBuntut Reklamasi Ilegal di Pantai Melasti untuk Beach Klub, 5 Orang jadi Tersangka
Sekitar 1 Jam yang laluKisah Jemaah Asal Aceh Usia 100 Tahun Akhirnya Naik Haji usai Tertunda Akibat Covid
Sekitar 1 Jam yang laluTuris Asing Berbisnis di Bali Buat Resah, Kemlu Diminta Ikut Turun Tangan
Sekitar 2 Jam yang laluTak Kapok Selingkuh, Seorang Wanita Dibunuh Pacar
Sekitar 2 Jam yang laluABG 16 Tahun Diperkosa 10 Orang Berkali-kali: Pelaku Kades, Guru dan Diduga Polisi
Sekitar 2 Jam yang laluBesok, KY Periksa Hakim PN Jakpus yang Putuskan Tunda Tahapan Pemilu
Sekitar 2 Jam yang laluWaspada Modus Transaksi COD, Penjual HP Dibacok Komplotan Begal Menyamar Pembeli
Sekitar 2 Jam yang laluAskara Award, Semangat Kebaikan dalam Haul Eril
Sekitar 2 Jam yang laluNasDem: Jika Sistem Pemilu jadi Proporsional Tertutup, Hak Rakyat Terenggut
Sekitar 2 Jam yang laluJenderal Bintang 1 & 2 Polri Makan Lesehan Bareng Siswa SPN, Menunya Bikin Nagih
Sekitar 1 Jam yang laluPerwira Polwan Sidak Anggota, Ada Polisi Kumisan & Jenggotan Langsung Dikorek Api
Sekitar 2 Jam yang laluPotret Jenderal Lulusan Terbaik Nostalgia Bareng Teman Lama, Kumpulnya di Saung 91
Sekitar 2 Jam yang laluViral Ibu Protes Saat Dampingi Anaknya Praktik Buat SIM
Sekitar 7 Jam yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 1 Minggu yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluIndonesia Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalent untuk Nigeria, Nilainya Rp30 Miliar
Sekitar 16 Jam yang laluVaksin Influenza pada Ibu Hamil Bisa Berikan Kekebalan Tubuh pada Janin
Sekitar 4 Hari yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami