Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fakta dan mitos mistis soal daun kelor yang melegenda

Fakta dan mitos mistis soal daun kelor yang melegenda Daun Kelor. ©wordpress.com

Merdeka.com - Dunia tak selebar daun kelor, peribahasa ini sering diungkapkan seseorang untuk menyatakan bahwa dunia ini luas. Meski kenyataannya, beberapa yang mengungkapkan tidak tahu selebar apa sebenarnya daun kelor tersebut. Untuk itu ada baiknya kita berkenalan dengan daun yang memiliki banyak manfaat dan cerita mitos yang terkandung di dalamnya.

Kelor atau merunggai (Moringa oleifera) adalah sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Tumbuhan ini memiliki ketinggian pohon 7—11 meter. Daun kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai. Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau; bunga ini keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segitiga memanjang yang disebut kelentang, juga dapat disayur.

Kelor memiliki banyak manfaat dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tercatat, ada lebih dari 300 penyakit yang dapat disembuhkan dari kelor, baik dari daun ataupun buahnya. Tak heran, kelor menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari yang sering digunakan sebagai sayuran dan bahan baku obat-obatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan bayi dan balita mengonsumsi daun kelor untuk masa pertumbuhan mereka. Selain itu, WHO juga menobatkan kelor sebagai pohon ajaib setelah melakukan studi dan menemukan bahwa kelor berjasa sebagai penambah kesehatan murah selama 40 tahun di negara-negara termiskin di dunia.

National Institute of Health (NIH) pada 21 Maret 2008 pun mengatakan, bahwa pohon kelor telah digunakan sebagai obat oleh berbagai kelompok etnis asli untuk mencegah atau mengobati lebih dari 300 jenis penyakit. Tradisi pengobatan ayurveda India kuno menunjukkan bahwa 300 jenis penyakit dapat diobati dengan daun moringa oleifera.

Di samping dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, pohon kelor juga dianggap pohon sakti. Hal inilah yang memunculkan mitos bahwa daun ini bisa mengalahkan kekuatan makhluk halus.

Pengaruh mitos bahwa daun kelor bisa untuk mengalahkan makhluk halus telah merasuk begitu dalam ke benak masyarakat nusantara, tak terkecuali juga para jawara sakti yang biasa mendapat kekuatan dengan bantuan makhluk halus. Mereka ikut termakan mitos tersebut dan sangat yakin bahwa kesaktiannya akan hilang jika berhadapan dengan daun kelor.

Dengan keyakinan seperti itu, sedikit saja mereka terkena sentuhan daun kelor maka secara psikologis kekuatannya akan runtuh duluan dan akhirnya memang fisiknya juga benar-benar ikut lemas dan ambruk.

Sekarang ini, di zaman yang disebut maju, masih banyak orang yang sulit untuk melepaskan diri dari belenggu mitos kesaktian daun kelor. Di perkampungan di Nusantara, di mana orang percaya bahwa jika ada orang yang sakit dan tergeletak lama namun tidak juga meninggal, maka orang tersebut diduga memiliki kesaktian tertentu yang harus segera dilepas dari tubuhnya. Untuk membantu melepas kesaktiannya, biasanya orang tersebut disapu dengan daun kelor hingga akhirnya dapat meninggal dengan tenang. Saat jasadnya dimandikan, orang tersebut juga disapu lagi dengan daun kelor supaya bersih dari segala makhluk dan benda mistis yang masih menempel pada jasadnya.

Selain untuk mengusir, mitosnya daun kelor juga dipercaya bisa menolak kedatangan makhluk halus. Di zaman serba teknologi seperti sekarang ini kadang masih bisa ditemukan ada rumah yang di atas pintu utamanya ditaruh seikat daun kelor sebagai penolak bala.

Terlepas dari mitos daun kelor, setidaknya melihat manfaatnya untuk penyembuhan penyakit membuat daun kelor memiliki nilai ekonomis yang tinggi untuk diperdagangkan. Setidaknya, investor Spanyol dan Tiongkok berminat untuk membeli daun kelor dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Beberapa waktu lalu, ada dua utusan dari Spanyol datang ke NTT. Mereka melihat langsung tanaman kelor di daratan Timor dan berminat untuk membeli dalam jumlah banyak," kata Komandan Korem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Achmad Yulianto di NTT, seperti dilansir dari Antara, Kamis (26/6).

Melihat peluang pasar bisnis daun kelor ini, tak heran Achmad Yulianto mengajak seluruh masyarakat daerah itu mengembangkan tanaman ini pada area pertanian, perkebunan ataupun lahan kosong.

Pihaknya akan membeli daun, bunga maupun biji kelor dari para petani dengan harga yang pantas. Menurut dia, daun dan buah dari tanaman kelor ini bisa juga di ekspor ke Jerman, Amerika dan juga Prancis.

Dia mengatakan, saat ini Korem 161/Wira Sakti bersama jajarannya gencar mengembangkan tanaman kelor di berbagai lokasi di provinsi kepulauan NTT.

Salah satu kabupaten yang paling menonjol saat ini adalah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), sebuah wilayah yang berbatasan darat dengan negara Timor Leste yang sudah menanam pohon kelor di atas lahan seluas 125 hektare.

 

*Diolah dari berbagai sumber

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
image Rekomendasi
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Komjen Polri Berduka

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Komjen Polri Berduka

Mertua Iwan Bule meninggal pada Rabu (4/10) kemarin pukul 09.24 WIB.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Sosok Anak Mayjen TNI Loyalis Soekarno Penakluk Hati Putri Jenderal Kesayangan Soeharto, Nasibnya Kemudian juga jadi Jenderal

Sosok Anak Mayjen TNI Loyalis Soekarno Penakluk Hati Putri Jenderal Kesayangan Soeharto, Nasibnya Kemudian juga jadi Jenderal

Kisah cinta Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu dengan putri mantan Panglima ABRI.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Hanya Karena Persoalan Kacang, Ilmuwan Pythagoras Tewas Mengenaskan

Hanya Karena Persoalan Kacang, Ilmuwan Pythagoras Tewas Mengenaskan

Ilmuwan ini memang terkenal nyentrik soal pemahamannya. Termasuk perkara kacang hingga membuatnya tewas.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
30 Ucapan HUT TNI ke-78 5 Oktober 2023, Cocok jadi Caption Medsos

30 Ucapan HUT TNI ke-78 5 Oktober 2023, Cocok jadi Caption Medsos

Anda bisa mengunggah kata-kata ucapan HUT TNI 2023 tersebut di berbagai platform media sosial.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Momen Robby Purba Rawat Ibunya yang Sakit, Netizen 'Baktimu Membawa Barokah'

Momen Robby Purba Rawat Ibunya yang Sakit, Netizen 'Baktimu Membawa Barokah'

Sikap Robby Purba saat merawat sang ibunda yang tengah dirawat di rumah sakit menuai banyak pujian.

Baca Selengkapnya icon-hand
Kisah di Balik Keindahan Taman Gajah Bolong Bojonegoro, Dulu Dianggap Jalan Gaib

Kisah di Balik Keindahan Taman Gajah Bolong Bojonegoro, Dulu Dianggap Jalan Gaib

Di balik keindahan Taman Gajah Bolong di Bojonegoro, ada beragam kisah masa lalu.

Baca Selengkapnya icon-hand
Mengenal Mitos Pantang Larang, Kearifan Lokal Masyarakat Batubara Sumatra Utara

Mengenal Mitos Pantang Larang, Kearifan Lokal Masyarakat Batubara Sumatra Utara

Pantang larang berisi ajaran-ajaran apa yang tidak boleh dilakukan.

Baca Selengkapnya icon-hand
Mengenal Cupid, Sosok Dewa Cinta dari Mitologi Romawi yang Kisahnya Menarik

Mengenal Cupid, Sosok Dewa Cinta dari Mitologi Romawi yang Kisahnya Menarik

Dalam budaya Romawi, Cupid sang Dewa Cinta adalah anak Venus Dewi Kecantikan dan Kesuburan.

Baca Selengkapnya icon-hand
Mitos di Balik Indahnya Curug Orok di Garut, Ternyata Hanya Rekayasa Belanda

Mitos di Balik Indahnya Curug Orok di Garut, Ternyata Hanya Rekayasa Belanda

Curug ini punya nama yang unik dan lekat dengan mitosnya.

Baca Selengkapnya icon-hand
Dendam Ambarwati, Melarang Pejabat Pemerintah TNI-Polri Masuk Wilayah Tales Kediri

Dendam Ambarwati, Melarang Pejabat Pemerintah TNI-Polri Masuk Wilayah Tales Kediri

Kepercayaan masyarakat itu ke bermula dari cerita seorang wanita nernama Ambarwati yang telah disakiti hatinya oleh pejabat tinggi Belanda di awal abad 19.

Baca Selengkapnya icon-hand
Ular Takut Sama Garam? Video Ini Buktinya

Ular Takut Sama Garam? Video Ini Buktinya

Demi menghindari bahaya ular, banyak cara yang dilakukan masyarakat. Salah satunya dengan menaburkan garam.

Baca Selengkapnya icon-hand
Bukan King Kobra, Ini Serangan Ular Tercepat di Dunia

Bukan King Kobra, Ini Serangan Ular Tercepat di Dunia

Berikut ini ular yang memiliki serangan tercepat.

Baca Selengkapnya icon-hand