Fahri duga Panglima TNI ditolak karena AS punya agenda tersembunyi
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah curiga ada masalah lain selain administrasi terkait penolakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat akan berkunjung ke Amerika Serikat. Dia menduga Amerika pasti memiliki agenda tersembunyi atas penolakan itu.
Apalagi, kata Fahri, jelang tahun politik 2018-2019 serta ramainya pemberitaan soal dokumen rahasia Amerika Serikat (AS) yang berisi keterlibatan TNI dalam pembantaian massal Partai Komunis Indonesia pada 1965.
"Sebab kita tahu Amerika ini kadang-kadang dia punya mau, menjelang-menjelang peristiwa politik, tahun politik dia biasa punya mau," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/10).
"Lagi goyang-goyang dalam negeri, kita lagi baru kan katanya ada dokumen keterlibatan Amerika atau Amerika punya dokumen tentang peristiwa 1965 dan sebagainya itu kan memang kelakuan mereka, mereka memang enggak mungkin lepas," sambungnya.
Hal ini, kata Fahri, mustahil penolakan terhadap Panglima Gatot ke AS karena masalah koordinasi atau administrasi. Dia menyebut tentara Amerika tidak mungkin tak mengetahui masalah penolakan Gatot.
Panglima Gatot diundang dari Pangab Amerika Serikat Jenderal Joseph F. Dunford Jr untuk menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Countering Violent Extremist Organization (VEOs).
"Ini kan beetwen military and military kan? militer itu kan sangat disiplin, enggak mungkin lah administrasi militer Amerika pentagon yang begitu hebat itu bisa kecolongan begitu lho," tambahnya.
Oleh karena itu, Fahri mengusulkan agar pemerintah Indonesia melakukan investigasi terkait penolakan Gatot ke AS. Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi diminta tak puas dengan hanya menerima klarifikasi dari Kedubes AS. Tetapi harus mendapat penjelasan dari Menteri Luar Negeri AS.
"Saya meminta akan Kemenlu jangan telepon dubes ini 'oh sudah mohon maaf ini ini' jangan. Kita kan juga enggak mau insiden itu terjadi pada pejabat-pejabat yang lain, apalagi ini pejabat militer," ujar dia.
Sebelumnya, Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph Donovan meminta maaf pada Menlu RI Retno Marsudi atas insiden Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ditolak saat hendak terbang ke Amerika Serikat.
"Pihak Kedutaan AS telah berkoordinasi dengan staf Panglima TNI tentang masalah ini. Kedubes AS siap memfasilitasi perjalanan Jenderal Gatot Nurmantyo) ke Amerika Serikat," sebut pernyataan Kedubes AS, Minggu (22/10).
Pihak Kedubes AS berharap kasus ini tak mengganggu hubungan antara Indonesia dan AS. "Kami tetap berkomitmen pada Kemitraan Strategis dengan Indonesia," tulis Laman resmi Kedubes AS di Jakarta.
Pihak kedutaan AS juga menyampaikan bahwa mereka sudah mencabut larangan tersebut. Saat ini, Gatot Nurmantyo dan rombongan sudah bisa melanjutkan kunjungan ke AS.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya
Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaPengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Temui Panglima Angkatan Bersenjata Australia, Sosoknya Tak Sembarangan Pernah Terlibat Perang "Timor-Timur"
Panglima TNI bertemu Panglima AB Australia. Ternyata pernah terlibat di perang "Timor-Timur". Simak informasinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaHasil Pemilu 1955 Menunjukkan Kemenangan Partai Besar yaitu PNI, Masyumi, NU, dan PKI, Berikut Penjelasannya
Pemilu 1955 di Indonesia menjadi momen bersejarah yang menandai pelaksanaan pemilihan umum pertama setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Baca Selengkapnya4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Berikut Sejarah dan Hasil Suaranya
Pemilu 1955 memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia karena hasil pemilu tersebut menjadi dasar pembentukan negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaTanggapi RPP, Menko Polhukam Hadi: ASN Bisa Duduki Jabatan di Struktural TNI-Polri
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, memastikan jajaran aparatur sipil negara (ASN) juga bisa menempati jabatan strategis di TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaKesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?
Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaKasus Prajurit TNI Meninggal usai Tabrak Lari, Pelaku Akhirnya Serahkan Diri usai Buron
Diduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.
Baca Selengkapnya