Fahri bandingkan ketegasan Duterte dengan Jokowi soal berantas narkoba
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik pemerintah Joko Widodo lantaran besarnya jumlah narkoba yang diselundupkan oleh WNA ke Indonesia. Sekurangnya, dalam sebulan ini polisi telah mengungkap 3 ton penyelundupan sabu asal Tiongkok. Fahri menyebut hal itu disebabkan oleh ketidaktegasan pemerintah dalam memerangi narkoba.
"Udah mati orang itu loh, sudah jadi zombie karena mulai konsumsi narkoba. Ini berbahaya, sekali lagi ya, the absent of leadership, gak ada pemimpinnya, pemimpinannya kerjain apa, masyarakatnya keadaannya apa," ucap Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (6/3).
Dia membandingkan dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Menurut Fahri masalah narkoba di sana bisa selesai karena tabuh perang terhadap bandar narkoba oleh Duterte. Menurut dia, Jokowi perlu ketegasan seperti itu dalam menangani narkoba. Fahri menilai Jokowi sebagai pemimpin tak punya strategi. Meski begitu dia tak ingin betul-betul mencontohkan apa yang diperbuat Duterte.
"Lihat itu Duterte dan saya khawatir narkoba larinya dari Filipina ke sini karena diusir oleh Duterte. Duterte sudah membunuh 5 ribu orang saya gak mau kayak Duterte," kata dia.
Fahri menambahkan, bandar dan pengedar harusnya dihukum mati. Dia mempertanyakan hukum di Indonesia ini. Bandar yang sudah mendapatkan hukuman mati tapi tak kunjung dieksekusi. Malah, menurutnya, Jokowi membiarkan para bandar itu menego hukumannya.
"Ini kan enggak, hukum mati satu dua orang aja, nego mondar-mandir. Duterte hukum mati 5000 orang ditembak di rumahnya, jangan kayak Duterte tapi hukum keliatan gitu. Ini kelihatan 1 ton 2 ton tapi kok gak ada yang dihukum mati gitu," kata dia.
Dia yakin, persoalan narkoba bakal jadi pertanyaan besar ketika masa kampanye Jokowi nanti. Masyarakat, kata Fahri, akan mempertanyakan kenapa saat kepemimpinan Jokowi, narkoba merajalela.
"Pak presiden akan ditanya soal ini. kenapa presiden kok lemah betul di depan narkoba ini," tukasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaJokowi Pakai Dasi Warna-warni saat Kunker Ke Luar Negeri, Ini Maknanya
Presiden Jokowi kini memakai dasi warna-warni ketika berangkat kunjungan kerja ke luar negeri
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaJokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat
Bahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.
Baca SelengkapnyaJokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK
Jokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaBantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca Selengkapnya