Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fadli Zon Nilai Pembentukan Defend ID Penting: Ancaman Perang Tetap Ada

Fadli Zon Nilai Pembentukan Defend ID Penting: Ancaman Perang Tetap Ada Fadli Zon. ©2017 dok foto dok ri

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo meresmikan pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan bernama Defense Industry Indonesia atau Defend ID. Anggota Komisi I DPR Fadli Zon menilai, pembentukan industri pertahanan penting karena ancaman terhadap Indonesia tetap ada.

"Jadi kita melihat ancaman fisik serangan terhadap Indonesia itu kan tetap ada, ancaman perang tetap ada," kata Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/4).

Contohnya, Fadli melihat ancaman yang nyata di laut Cina Selatan. Sampai sekarang kapal-kapal negara asing masuk dan beroperasi di wilayah zona eksklusif ekonomi RI.

"Jumlahnya puluhan mungkin ratusan gitu ya. Sementara nelayan kita berada di teritorial kita. Itu yang salah satu yang nyata," kata Waketum Gerindra ini.

Menurutnya, industri pertahanan sangat penting bagi Indonesia dengan jumlah pulau yang sangat banyak. Maka, industri pertahanan perlu diperkuat dengan membuat holding BUMN Defense Industry.

"Kalau misalnya holding ini bisa berjalan secara efisien sebagai sebuah holding company saya kira Indonesia bisa menghasilkan produk-produk pertahanan yg memang sangat dibutuhkan baik untuk darat, laut, udara," ucapnya.

Dia mengatakan, RI membutuhkan alat utama sistem senjata yang kuat seperti kapal dan drone. Fadli ingin wilayah teritorial Indonesia aman.

"Itu diperlukan alutsista yang kuat, kita perlu kapal, kapal cepat, kita perlu drone, kita perlu satelit dan sebagainya untuk memantau misalnya dalam contoh laut Cina Selatan itu misalnya kapal-kapal yang memasuki wilayah teritorial kita maupun wilayah zona eksklusif ekonom kita," pungkasnya.

Diberitakan, Presiden Joko Widodo meresmikan pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan bernama Defense Industry Indonesia atau Defend ID. Dalam holding BUMN ini terdapat lima perusahaan pertahanan yakni PT LEN Industri, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT Pal Indonesia dan PT Dahana.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, holding dan program strategis BUMN industri pertahanan Defend ID saya luncurkan hari ini," kata Presiden Jokowi di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/4).

Jokowi menuturkan, Indonesia memang harus segera membangun kemandirian industri dan mendorong industri pertahanan dalam negeri. Agar, industri pertahanan nasional bisa masuk ke persaingan global dan memenuhi kebutuhan pertahanan pokok dalam rangka menjaga kedaulatan negara NKRI.

"Kemandirian industri pertahanan ini harus diwujudkan bersama tidak bisa sendiri-sendiri atau secara parsial. Kita perkuat industri dan ekosistemnya agar tumbuh dan berimbang dan semakin maju," tuturnya.

Pembentukan holding BUMN pertahanan ini sudah lama dinantikan Jokowi. Bahkan, dia mengaku sempat mendesak para menteri terkait agar segera direalisasikan. Tujuannya konsolidasi dan ekosistem ini bisa bersaing kuat dan menguntungkan.

"Ini sudah lama saya tunggu-tunggu dan saya kejar-kejar terus agar industri pertahanan kita jauh terkonsolidasi," kata dia.

Tak hanya itu, Jokowi menargetkan holding BUMN ini harus masuk jajaran 50 besar perusahaan pertahanan dunia. "Saya catat janjinya, Defend ID akan jadi top 50 perusahaan pertahanan dunia," kata dia.

Orang nomor 1 di Indonesia ini juga ingin holding BUMN pertahanan bisa mendorong peningkatan TKDN dan menurunkan impor alutsista. Dia meminta produk pertahanan unggulan ditingkatkan dari yang saat ini baru mencapai 41 persen.

"Kita harus bergerak cepat dan lincah, jeli melihat peluang, proaktif menjawab peluang biar jadi bagian rantai pasok global dengan utamakan pemenuhan kebutuhan dalam negeri," kata dia.

Peluncuran ini harus dijadikan lompatan transformasi membangun ekosistem pertahanan yang modern dan kuat, mandiri, menguasai pasar dan diperhitungkan di pasar global.

"BUMN ini akan jadi ujung tombak kemandirian industri pertahanan kita, harus kita kuasai teknologi dna manufaktur komponen berbasis dual us dengan bangun global patnership.

Indonesia juga harus membangun kerja sama dengan berbagai pihak, terutama yang mau melakukan transfer teknologi. Namun, Indonesia menjadi pemegang saham mayoritas.

(mdk/ray)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pensiunan Aparat Asal Muara Jambi Ini Berkebun Aren dengan Omzet Miliaran, Kalahkan Kelapa Sawit

Pensiunan Aparat Asal Muara Jambi Ini Berkebun Aren dengan Omzet Miliaran, Kalahkan Kelapa Sawit

Peluang bisnis menanam pohon aren di perkebunan milik pribadi bisa meraup omzet hingga miliaran.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Janjikan Masalah Sektor Pertanian Beres Tahun Ini

Cak Imin Janjikan Masalah Sektor Pertanian Beres Tahun Ini

Menurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.

Baca Selengkapnya
Indibiz Berangkatkan Peserta Mudik Asik Bersama BUMN 2024

Indibiz Berangkatkan Peserta Mudik Asik Bersama BUMN 2024

Di tahun Indibiz turut hadir memberikan fasilitas armada gratis untuk pemudik di pulau jawa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Prabowo Tegaskan Komitmen untuk Wujudkan Kemandirian Industri Pertahanan

Prabowo Tegaskan Komitmen untuk Wujudkan Kemandirian Industri Pertahanan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mengembangkan dan mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Pastikan Jerat Pidana Paslon Ucapkan Hinaan, TKN: Sama Sekali Tak Singgung Pak Prabowo

Bawaslu Pastikan Jerat Pidana Paslon Ucapkan Hinaan, TKN: Sama Sekali Tak Singgung Pak Prabowo

Ancaman pidana itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu)

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi

Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi

Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.

Baca Selengkapnya
Data Pelindo: Jumlah Pemudik Naik Kapal Tahun Ini Sama Seperti Sebelum Pandemi

Data Pelindo: Jumlah Pemudik Naik Kapal Tahun Ini Sama Seperti Sebelum Pandemi

Hadapi lonjakan pemudik, Pelindo siapkan sarana dan prasarana di pelabuhan Ciwandan sebagai alternatif pelabuhan Merak, Banten.

Baca Selengkapnya
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.

Baca Selengkapnya