Fadli Zon minta rekaman pembicaraan Menteri Rini dan bos PLN didalami
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai percakapan Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Dirut PT PLN (Persero) Sofyan Basir harus di dalami. Menurut dia, jika ada pelanggaran hukum maka harus diproses secara tuntas.
"Karena itu apa yang terjadi dengan percakapan ini ya harus didalami. Kalau terjadi pelanggaran hukum ya harus diusut," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/4).
Fadli menjelaskan, saat ini wajar jika Rini berkoordinasi dengan Dirut BUMN. Namun, kata dia, tetap saja isi percakapan itu harus ditindaklanjuti.
"Saya kira kalau gitu wajar kalau memang harus koordinasi. Tapi kemudian apa isinya terkait dengan saham kah, dulu di masa lalu soal ada usulan pembagian saham Freeport ramai gitu. Dianggap Papa Minta Saham," ujarnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini juga melihat perlu ada pemanggilan pada Rini untuk sekedar meminta klarifikasi. Tetapi hal itu masih perlu dibicarakan lebih lanjut.
"Seharusnya perlu karena ini kan terkait langsung dan tidak bisa diwakilkan tinggal nanti kita berbicara dengan rekan rekan fraksi. Cuman ini kan di masa reses. Jadi nanti kita akan bicarakan gitu," ungkapnya.
"Tapi ada aspirasi yang menyampaikan bahwa ini perlu dan ini perlu untuk didalami dan diklarifikasi sejauh mana governance dalam pengelolaan BUMN. Karena seharusnya BUMN itu pertama prinsipnya untuk sebesar besar kemakmuran rakyat. Jadi enggak boleh rugi," ujarnya.
Dia menambahkan, BUMN juga harus transparan. Karena selama ini, bagi Fadli, BUMN kerap menjadi tempat orang-orang yang berjasa dalam pemenangan Pilpres.
"Selama ini kesannya BUMN seperti sapi perahan saja dan diisi oleh orang-orang yang dianggap berjasa pada pememangan Presiden. Jadi saya kira ini harus dihentikanlah cara-cara seperti ini," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prof Romli Tolak jadi Saksi Meringankan Firli Bahuri, Polisi: Mestinya Balas Surat Panggilan Dengan Materi Keberatan
Romli menolak saat diminta jadi saksi meringankan Firli Bahuri dalam kasus dugaan pemerasan mantan Mentan SYL
Baca SelengkapnyaPolisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Puncak Bogor Hingga Libur Tahun Baru 2024
Rekayasa Lalu Lintas di Puncak Bogor akan diterapkan hingga Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi Kembali Periksa Firli Bahuri Senin Pekan Depan Terkait Kasus Pemerasan
Firli dijadwalkan diperiksa pada 26 Februari pukul 10.00 wib di ruang riksa Dittipidkor Bareskrim Polri lantai 6 Gedung Bareskrim Polri
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Panglima TNI Minta Tukin Naik Hingga 80 Persen, Ini Alasannya
Panglima TNI Agus Subianto meminta Kementerian PANRB menaikkan tukin TNI.
Baca SelengkapnyaPolri Siapkan Direktorat Siber pada 8 Polda, Berikut Daftarnya
Mabes Polri tengah menyiapkan pembentukan Direktorat Siber. Direktorat baru ini akan ditempatkan pada delapan Polda.
Baca SelengkapnyaJawaban Jokowi soal Koordinasi Dengan PDIP Sebelum Pilih AHY Jadi Menteri
AHY sudah punya rekam jejak yang mumpuni untuk menjadi Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin Diklaim Bakal Ganti BUMN dengan Koperasi, Timnas AMIN: Itu Tidak Benar
Dewan Pertimbangan Timnas AMIN, Awalil Rizky menyebut Anies-Cak Imin justru bakal membenahi tata kelola BUMN
Baca SelengkapnyaJokowi: ASN, TNI, Polri dan BIN Harus Netral
Netralitas di Pemilu 2024 tujuannya untuk menjaga kedaulatan rakyat.
Baca SelengkapnyaTNI Masih Tunggu Syarat Ini untuk Pindah ke IKN
Jenderal Bintang Empat TNI tersebut belum bisa menjabarkan waktu pastinya untuk pemindahan prajurit.
Baca Selengkapnya