Merdeka.com - Pelaksana Tuga (Plt) Ketua DPR Fadli Zon mengungkapkan kesannya terhadap mendiang politikus senior yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Andi Mappetahang Fatwa. Menurutnya, Fatwa adalah sosok yang tidak pendendam dan juga berani.

"Orang yang berani di masa rezim yang cukup represif. Apalagi setelah peristiwa Tanjung Priok melalui ceramah-ceramahnya, yang saya ingat bersama Abdul Qodir Jaelani, Toni Hardi ketika itu. Mereka adalah orang-orang yang berani dengan risiko ditangkap, ditahan oleh pemerintah," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (14/12).

Di Masa Orde Lama dan Orde Baru, Fatwa kerap dijebloskan ke jeruji besi. Saat itu Fatwa memang sangat kritis mengkritik pemerintahan.

Fatwa juga aktif di beberapa organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Walaupun sering dipenjara, kata Fadli, Fatwa tidak merasa dendam pada rezim yang kala itu dipimpin oleh Presiden Soeharto.

"Tapi Pak Fatwa bukan orang yang pendendam. Jadi meski dipenjara berkali-kali rezim Orba, tapi enggak ada dendam pada rezim Orba. Saya kira pelajaran berharga orang tak boleh dendam. Malah saya kira hubungan denga Pak Harto juga baik," ungkapnya.

Senada dengan Fadli, anggota DPD Fahira Idris mengatakan bahwa Fatwa adalah sosok yang berani melawan rezim yang otoriter. Fatwa juga selalu bersikap kritis.

"Dia menjadi ikon perlawanan dan sikap kritis terhadap rezim Orde Lama dan Orde Baru," kata Fahira melalui keterangan persnya, Kamis (14/12).

"Dia rela kehilangan sebagian besar umurnya di penjara demi melihat Indonesia menjadi negara besar yang demokratis. Jika bicara konsistensi, keberanian, dan bertanggung jawab, AM Fatwalah orangnya," tandas Fahira.