Evaluasi tim satgas Tinombala, Badrodin rombak personel
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku sudah mengevaluasi hasil tim satgas operasi Tinombala dalam perburuan kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso. Dari evaluasi itu, Badrodin bakal melakukan pergantian personel secara bertahap.
"Evaluasi sudah kita lakukan dan terima paparan. Dari evaluasi sudah berjalan cukup baik hanya memang perlu dilakukan inovasi dan perbaikan taktis sehingga bisa dikerjakan lebih efektif," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/4).
"Kedua kita melihat tidak ada personel operasi sudah lama, menghindari kejenuhan perlu dilakukan penggantian secara bertahap," tambah dia.
Badrodin belum bisa memastikan kapan operasi Tinombala rampung dan kelompok Santoso cs bisa dibekuk. Dia terus berkilah jika tim satgas disebut lamban dengan dalil menangkap seseorang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) tidak mudah.
"Ini bukan ilmu pasti. Anda kalau jadi DPO polisi pasti menghindar supaya tidak ditangkap," kilahnya.
Diketahui, tim gabungan TNI-Polri bernama tim satgas operasi Tinombala terus melakukan perburuan penangkapan kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso. Kabar teranyar, kelompok Santoso mulai terdesak.
Bahkan, beberapa hari yang lalu, salah satu anggota Santoso melarikan diri dari tempat persembunyiannya karena kelaparan dan mulai kehabisan amunisi senjata.
Bukan hanya itu, polisi juga mengklaim kalau posisi tim satgas saat ini sudah di atas angin. Terakhir, pada Jumat yang lalu tim satgas menangkap anggota Santoso.
Kepada anggota Tim Satgas, anak buah Santoso ini mengakui jika kelompok MIT mulai terpecah. Beberapa anggotanya merasa dimanfaatkan oleh Santoso untuk menjaga keluarganya, khususnya istri Santoso.
"Perpecahan di sana tentang bagaimana perjuangan ke depan dan perlakuan ke kelompok. Di antaranya seperti adanya istri santoso yang diperlakukan khusus bagi mereka," kata Juru Bicara Mabes Polri, Kombes Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/4).
"Padahal mereka lagi berjuang, tapi mereka juga disuruh menjaga keluarga Santoso. Ini yang membuat mereka terpecah," pungkas Rikwanto.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemudik Lewat Tol Bocimi Arah Sukabumi Dialihkan ke Gerbang Tol Cigombong
Ini dilakukan karena sedang dilakukan perbaikan pasca peristiwa longsor yang terjadi akibat curah hujan tinggi.
Baca SelengkapnyaPilpres 2024: Prabowo Nyoblos TPS 33 di Desa Bojong Koneng, Gibran TPS 34 Kelurahan Manahan Solo
Perbedaan tersebut disebabkan keduanya mempunyai alamat tinggal yang berbeda, sesuai dengan alamat kependudukan KTP.
Baca SelengkapnyaTim Hukum Anies-Cak Imin Bongkar Temuan Intervensi Bansos di Balik Tingginya Suara Prabowo-Gibran
Timnas AMIN mengungkapkan temuan intervensi program bantuan sosial (bansos) untuk menaikkan suara paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Pastikan Kondisi Pelabuhan Sorong Kondusif Pascabentrok Anggota Brimob dengan TNI AL
Polda Papua Barat memastikan kondisi Pelabuhan Sorong telah kondusif pascabentrok antara prajurit TNI AL dengan personel Brimob Batalyon B, Minggu (14/4).
Baca SelengkapnyaMomen Suasana Pemilu 2024 di Lokasi Banjir Besar Demak, Warga Tetap Bersemangat Datang ke TPS
Banyak TPS yang terendam banjir hingga proses pencoblosan harus ditunda.
Baca SelengkapnyaTanggul Jebol, Dua Kecamatan di Bandarlampung Terendam Banjir
Pemkot Bandarlampung sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera memperbaikinya.
Baca SelengkapnyaSebar 7.000 Personel Amankan TPS, Irjen Karyoto: Jangan Terlena dengan Situasi Terlihat Landai!
Keduanya memimpin langsung jalannya apel pergeseran pasukan digelar di silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (13/2).
Baca Selengkapnya20 Ribu Warga Karanganyar Demak Belum Mencoblos karena TPS Terendam Banjir
Direncanakan, pencoblosan dilakukan maksimal pada 24 Februari 2024, atau 10 hari pasca Pemilu.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN Minta KPU Evaluasi Pertanyaan 'Menjebak' ala Gibran
Timnas Pemenangan AMIN meminta KPU mengevaluasi pertanyaan menjebak ala Cawapres nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka.
Baca Selengkapnya