Epidemiolog: Virus Tidak Mudah Bertransmisi Jika 70 Persen Warga Stay At Home
Merdeka.com - Epidemiolog dari Universitas Airlangga Windhu Purnomo menekankan pembatasan mobilitas secara ketat perlu dilakukan. Demi mencegah penyebaran virus di tengah masyarakat.
"Untuk bisa kita membuat virus tidak berloncatan, tidak bertransmisi itu paling sedikit 70 persen orang stay at home. Yang boleh ada di luar rumah hanya hanya maksimal 30 persen dalam waktu yang sama," kata dia saat dihubungi Merdeka.com, Senin (19/4).
Sebagai contoh dia menyampaikan, bahwa jika dalam satu rumah terdapat 5 orang anggota, maka pada saat bersamaan, hanya boleh ada satu orang yang berada di luar rumah.
"Kalau 1 keluarga di rumah terdiri dari 5 orang, yang boleh keluar rumah dalam satu waktu hanya satu orang. Kalau 2 orang sudah 40 persen, tidak boleh," urai dia.
Prinsip tersebut hampir sama dengan upaya mencapai herd imunity alias kekebalan komunitas. Herd imunity bisa tercapai jika 70 persen warga sudah menerima dua dosis vaksin. "Prinsipnya sama seperti herd imunity. Herd imunity artinya virus menjadi tidak mudah bertransmisi bila 70 persen minimal sudah kebal vaksinasi dua dosis," jelas dia.
"Sama dengan ini (mobilitas). Virus tidak akan bertransmisi bila 70 persen orang paling sedikit tinggal di rumah dalam satu waktu untuk periode waktu tertentu, misalnya 3 Minggu. Dua kali masa infeksius lah," lanjut dia.
Meskipun demikian, dia mengakui ada konsekuensi besar untuk menyuruh masyarakat tinggal di rumah. Mengingat kebutuhan-kebutuhan pokok yang harus tetap dipenuhi.
"Ada konsekuensi kalau melarang mobilitas tentu orang-orang yang punya pekerjaan harian itu harus betul-betul diberi kompensasi yang cukup oleh pemerintah. Supaya mereka tidak bergerak keluar. Kalau tidak memberi kompensasi yang cukup tentu mereka akan keluar," tandas dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya
Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaViral Curhatan Pilu Seorang Anak usai Ibunya Meninggal, Kini Hidup Berdua dengan Adik
Usai kepergian sang ibunda tercinta, Ia kini hidup berdua dengan adiknya.
Baca SelengkapnyaPerbedaan Flu Singapura dan Flu Biasa, dari Penyebab hingga Gejalanya
Meskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.
Baca SelengkapnyaMenahan Tangis, Ini Momen Haru Ibu di Palu Wakili Putrinya yang Meninggal Sebelum Wisuda
Momen orang tua wakili anaknya yang meninggal sehari sebelum wisuda ini viral, bikin sedih.
Baca SelengkapnyaViral Kepala Bocah Tersangkut Kaleng Susu, Aksi Evakuasi Damkar Curi Perhatian
Petugas Damkar akhirnya berhasil melepas kaleng tersebut dalam waktu 5 menit. Aksi tersebut disambut histeris orang tua bocah itu.
Baca SelengkapnyaViral Teror Si Oyen di Pakansari, Serang Pedagang hingga Bikin Damkar Turun Tangan
Warga sekitar sebenarnya sudah mencoba menangkap kucing tersebut, namun gagal.
Baca Selengkapnya