Epidemiolog Minta PPKM di Jawa-Bali Tetap Level 3
Merdeka.com - Pemerintah mengevaluasi penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis level di Indonesia hari ini. Termasuk evaluasi PPKM level 3 di Pulau Jawa dan Bali.
Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono mendorong pemerintah mempertahankan PPKM level 3 di Jawa-Bali. Menurutnya, seluruh provinsi termasuk kabupaten dan kota di Jawa-Bali belum layak menurunkan level PPKM.
"Jangan diturunkan levelnya," kata Tri Yunis saat dihubungi merdeka.com, Senin (20/9).
Penilaian kelayakan wilayah menurunkan level PPKM menurut Tri Yunis berbasis data testing dan tracing Covid-19. Bukan hanya indikator transmisi kasus Covid-19, keterisian rawat inap di rumah sakit dan angka kematian.
Dia menyebut, saat ini belum ada satu pun wilayah di Indonesia bisa mencapai target testing dan tracing sesuai standar Kementerian Kesehatan dan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Meskipun, sejumlah wilayah sudah menunjukkan terjadi penurunan transmisi Covid-19.
Standar WHO, testing Covid-19 minimal dilakukan kepada 1 per 1.000 penduduk per minggu. Sementara tracing dilakukan kepada minimal 30 orang yang memiliki kontak erat dengan 1 pasien Covid-19.
"Itu tidak pernah tercapai. Jadi, pemerintah menurut saya harus memaksa kabupaten kota melakukan tes dan kontak tracing sesuai standar. Apapun itu harus dilakukan," tegasnya.
Tri Yunis mengakui transmisi Covid-19 di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Jawa-Bali menurun. Namun, persentase penurunan penularan Covid-19 tidak bisa ditentukan karena testing dan tracing setiap wilayah tak sesuai standar.
"Karena semua daerah tidak melakukan testing dan tracing sesuai standar jadi saya tidak tahu," ujarnya.
Tri Yunis mengingatkan pemerintah bahwa testing dan tracing merupakan kunci penting mengendalikan Covid-19. Jika testing dan tracing tidak dilakukan dengan baik, maka penularan Covid-19 di Indonesia bisa kembali melonjak.
"Kalau testing dan tracing tidak sesuai standar, kasus akan meningkat lagi karena banyak kasus yang tidak terdeteksi pada PPKM sekarang. Kabupaten dan kota itu mau cepat-cepat turun ke level 2, level 1 jadi testing dan tracing seadanya," jelasnya.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang PPKM Level 2 hingga 4 di Jawa dan Bali berlaku sampai 20 September 2021. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mengatakan PPKM akan dievalusi secara berkala.
"Kapan PPKM level Jawa-Bali akan terus diberlakukan? Pemerintah menegaskan akan terus memberlakukan PPKM level ini diseluruh Jawa dan Bali. Akan sama di luar Jawa dan Bali melakukan evaluasi setiap minggu sehingga menekan angka dan tidak terulang kejadian sama di kemudian hari," kata Luhut saat konferensi pers, Senin(13/9).
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tingkatkan Mutu Pelayanan, Prodia dan Brawijaya Resmikan Pusat Edukasi Pemeriksaan Genomik
Analisis pemeriksaan genomik akan dilakukan hingga hasil final yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola kesehatan berdasarkan profil genomik.
Baca Selengkapnya61 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di DIY
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Ungkap Suksesnya Sistem Kesehatan Mesir Kuno, Warga Kaya dan Miskin Tak Dibedakan
Hasil studi terbaru ini juga mengungkap bagaimana tenaga medis melakukan pengobatan terhadap pasien.
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaAnies Buka Data Ketimpangan di Indonesia: 64 Persen Dokter dan 74 Persen RS Ada di Jawa-Sumatera
Berdasarkan data tersebut, membuat masyarakat di wilayah Timur Indonesia kesulitan berobat.
Baca Selengkapnya