Engkos Kosasih Bertahan di Lokasi Longsor Sukabumi
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap membantu warga Desa Sirnaresmi, Sukabumi untuk relokasi setelah terjadinya longsor. Namun ternyata tawaran tersebut tidak sepenuhnya diterima oleh warga. Ada beberapa warga memutuskan untuk tetap tinggal di sana.
Salah satu warga yang ingin tetap tinggal adalah Engkos Kosasih. Warga Dusun Garehong ini memutuskan untuk tetap tinggal meskipun telah mendapatkan tawaran pindah. Walaupun akibat tanah longsor tersebut menyebabkan anggota keluarganya meninggal dunia.
Dia mengungkapkan, bencana dan nyawa adalah kehendak Yang Maha Kuasa, tak bisa diprediksi.
"Begini orang tinggal di pinggir laut, itu kan udah dikasih sen (tanda) hati hati ini bencana. Tapi tetep aja kan yang di pinggir-pinggir laut itu masih banyak juga. bencana itu bukan dibikin sama orang, itu aturan Yang Maha Kuasa," kata Engkos saat berbincang dengan merdeka.com di Desa Sirnaresmi, Kamis (3/12).
Engkos mengatakan, Desa Sirnaresmi aman sejak ditinggali para leluhur dahulu, bahkan sebelum negara Indonesia dibentuk. Hingga akhirnya dia lahir, puluhan warga desa hidup aman dan tentram tanpa ada tanda-tanda bencana.
"Itu kan kalau (bencana) itu urusan yang ngatur, urusan Yang Maha Kuasa. Biar ini di tempat curam tapi sudah ratusan tahun enggak ada apa apa kan tetep enak aja gitu," jelasnya.
Pilihan masyarakat masih menetap di Desa Sirnaresmi juga karena kebutuhan yang tercukupi. Karena kawasan tersebut memiliki sumber mata air dan cocok untuk bertani.
"Lagian setiap makan di sini enggak susah pasti betah di situ," ucap mantan kepala Desa Sirnaresmi tersebut.
Meski bencana sudah terjadi, Engkos tetap santai. Dia tetap tinggal dan menjalani aktivitas biasa. Membuka usaha warung sederhana. Dia hanya waspada dan menyerahkan urusan nyawa kepada Tuhan.
"Soalnya gak ada tanda tanda dari awal kecuali kalau udah di situ baru di tempatin beberapa tahun (longsor), kalau ini mah udah puluh puluh tahun (aman)," tandasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, 24 Meninggal Dunia dan Lima Masih Dicari Tim SAR
Untuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaTengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Tengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Baca SelengkapnyaKapolsek Mandau Basah-basahan Bawa Sembako ke Lokasi Banjir
Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sembilan Orang Tertimbun Longsor di Bandung Barat
Bencana longsor ini terjadi pada Minggu (24/3) malam setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Baca SelengkapnyaPotret Hujan Deras Guyur Desa Sidomulo Pekalongan Sepanjang Hari, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor
Arus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus
Baca SelengkapnyaOjol di Makassar Disiram Air Keras, Ini Motifnya
Pelaku ditangkap di rumahnya di Jalan Sinassara, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar.
Baca SelengkapnyaMensos Salurkan Bantuan ke Korban Banjir dan Tanah Longsor di Sumbar
3 ahli waris korban bencana mendapatkan santunan masing-masing Rp15.000.000.
Baca SelengkapnyaIni Titik Banjir dan Tanah Longsor Akibat Cuaca Ekstrem Kota Semarang
Cuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca Selengkapnya