Enam Hektar Laham Gambut di Meulaboh Terbakar, Diduga buat Perkebunan
Merdeka.com - Enam hektar hutan gambut terbakar di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat sejak kemarin, Selasa (29/1). Hingga sekarang petugas gabungan masih sedang melakukan pemadam.
Lokasi kebakaran itu berada di Gampong Lapang dan Leuhan, Kecamatan Djohan Pahlawan. Kawasan kebakaran itu merupakan lahan warga untuk membuka kebun. Pemicu kebakaran diduga akibat warga sengaja membakar lahan yang hendak dijadikan perkebunan.
Pertama kali diketahui ada kebakaran lahan gambut dengan kedalaman 3 meter itu pada pukul 15.00. Saat itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat langsung mengerahkan mobil pemadam kebakaran.
Namun petugas sempat kewalahan untuk menjinakkan si jago merah, karena mobil pemadam kebakaran tidak bisa menjangkau lebih dekat. Petugas hanya bisa mendekat sekitar 500 meter.
"Diperkirakan ada 6 hektare lahan gambut terbakar dan ini bisa lebih. Kendala kita sulit mobil mendekat, karena jarak dan tak ada jalur bisa lewat mobil," kata Darmawan, Rabu (30/1).
Kendati demikian, sebutnya, api sudah mulai sedikit pada pada pukul 17.00 WIB. Namun setelah magrib, api kembali membesar. Petugas lalu terus berusaha untuk melokalisir agar tidak meluas ke lokasi lainnya.
Ada tiga mobil pemadam kebakaran yang disiapkan. Satu unit langsung berada di sekitar 500 meter dari sumber api, dua unit lagi di jalan Banda Aceh-Meulaboh jarak sekitar 1,5 kilometer.
"Pagi ini kita akan langsung tinjau dekat ke lokasi, malam tidak mungkin kita mendekat. Operasi pemadaman berlanjut pagi ini," jelasnya.
Menurutnya, dugaan sementara sumber api kebakaran itu berasal dari warga yang sengaja membakar lahan untuk membuka perkebunan. Ini sudah sering terjadi dan terus berlangsung di tanah Teuku Umar.
Lanjutnya, kawasan yang terbakar itu, semua pohon sudah tertebang dan dalam kondisi kering. Sehingga sedikit saja ada sumber api, bisa memantik terbakar lahan yang kering tersebut.
"Ini memang sulit, rata-rata itu dibakar untuk membuka perkebunan warga," tukasnya.
Kebakaran lahan gambut di lokasi yang sama pernah terjadi 20 April 2017 lalu di desa yang sama. Saat itu ada 50 hektare lebih terbakar, asap mengepul hingga ke Kota Lhokseumawe.
Pemadam kala itu harus dikerahkan dua unit helikopter milik Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPNB) untuk mempercepat pemadaman api di tengah hutan gambut. Proses memadamkan api saat itu membutuhkan waktu hingga satu pekan.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaTotal yang mengundurkan diri sebanyak 14 orang. Terdiri dari 3 anggota Panwaslu Kacamatan Kranggan beserta 5 orang staf pedukung dan 6 Panita Kelurahan/Desa.
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaDi musim kemarau tahun 2023 lalu, desa tersebut kembali muncul ke permukaan.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaYulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaKebakaran hebat terjadi sejak pukul 19.30 WIB Kamis (18/4) malam dan baru benar-benar padam jelang subuh.
Baca Selengkapnya