'Emanuel 100% Sipil Bukan TNI, Aksi Pembunuhan di Nduga Pelanggaran HAM'
Merdeka.com - Belasan mahasiswa dari Ikatan Keluarga Timor Tengah Utara Yogyakarta (IKTTUY) dan berbagai elemen lainnya menggelar aksi solidaritas untuk para korban pelanggaran HAM. Salah satu isu yang diangkat adalah para korban pembunuhan di Nduga, Papua.
Dalam aksinya yang digelar di Pertigaan Jembatan Layang Janti, Caturtunggal, para mahasiswa ini menyalakan lilin dan membawa poster bergambar wajah Emanuel Beli Naikteas Bano.
Emanuel Beli sendiri merupakan warga Timor Tengah Utara yang pernah berkuliah di Yogyakarta dan menjadi korban pembunuhan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua.
Inisiator aksi, Yasintus Olla (30) mengatakan jika pembunuhan terhadap para pekerja proyek Trans Papua di Nduga merupakan pelanggaran HAM. Pelanggaran HAM di Nduga, Yasintus, harus diusut tuntas.
"Kegiatan ini bertepatan dengan Hari HAM sedunia. Bagi kami, aksi di Nduga merupakan pelanggaran HAM. Ini harus disuarakan dan diusut tuntas," ujar Yasintus.
Inisiator aksi lainnya Ermalindus Albimus Joseph Sonbay mengatakan jika Emanuel Beli yang tewas di Nduga merupakan sosok yang dikenalnya secara dekat. Menurut Ermalindus Albimus, Emanuel Beli bukanlah seperti yang dituduhkan oleh juru bicara Tentara Nasional Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom yang menyebut para pekerja di Nduga merupakan anggota TNI.
"Dia (Emanuel Beli) sipil. 100 persen sipil. Dia hidup di Yogyakarta sudah 13 tahun," urai Ermalindus Albimus.
Ermalindus Albimus menambahkan jika Emanuel Beli bekerja di PT Istaka Karya sebagai pengawas di kantor lapangan. Emanuel Beli telah bekerja selama satu tahun tiga bulan.
"Almarhum orang yang baik. Tak pernah marah mudah bergaul dengan masyarakat dan sangat Njawani. Menurut info almarhum sudah dikebumikan di kampung halamannya di Timor Tengah Utara," tutup Ermalindus Albimus.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas HAM Kecam Pembunuhan Danramil Aradide di Paniai Papua Tengah
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca SelengkapnyaCiri-ciri Hamil Kosong dan Penyebabnya, Perlu Diwaspadai
Hamil kosong atau kehamilan anembrionik adalah kondisi di mana telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim, namun embrio tidak berkembang.
Baca Selengkapnya14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Soroti 12 Peristiwa Kekerasan di Papua dalam Sebulan Terakhir
Mencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaIsrael Bunuh Enam Anak-Cucu Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Hari Idulfitri, Dibom Saat Silaturahmi ke Rumah Keluarga
Haniyeh menegaskan Hamas tidak akan mundur walaupun keluarga mereka ditargetkan Israel.
Baca SelengkapnyaKB HMI Dukung AMIN, TKN Prabowo: Secara Organisatoris Menyalahi
Arief menerangkan perihal sifat independensi HMI, yakni independensi etis dan organsatoris.
Baca SelengkapnyaIbu Hamil yang Hendak Melahirkan Ini Terjebak di Pasar Tipar, Sampai Dievakuasi Kepolisian
Warga dan pedagang yang melihat Maya merintih kesakitan mencoba membantunya dan langsung menghubungi petugas keamanan.
Baca Selengkapnya